sepuluh

921 80 22
                                    

Dua Hari kemudian

Apri sudah kembali seperti biasanya, kejadian dua hari yang lalu sudah dilupakannya dan dianggapnya tidak pernah terjadi.

Apri kembali mendapatkan semangatnya lagi walau sempat terpuruk belakangan ini.

"Hai Yulfira" Apri merangkul teman Kerjanya yang dua hari ini tidak ditemuinya

"Isss Apri, kemana aja sih" Yulfira balas memeluk Apri, tiba-tiba saja mereka jadi sedekat sekarang

"Aku bersemedi kemaren biar kuat" apri memperlihatkan otot lengannya

"Bersemedi dari hongkong, ehh Pri kamu tahu nggak perusahaan Vinsa collection dua hari ini banjir orang-orang penting yang datang" beritahu Yulfira antusius

"Oh ya, sepenting apa orangnya sepenting presiden haha" canda Apri

"Lebih penting Pri, katanya sih hehehe" Yulfira menyengir kecil sambil membawa Apri duduk di kursi panjang agar lebih nyaman dia menceritakan

"Dasar" Apri menekan pipi Yulfira

"Mau dengar nggak nih, aku ceritain kejadian selama kamu enggak masuk" apri mengangguk saja walau tidak tertarik tapi Yulfira sedang semangat-semangatnya bercerita

"Kemaren tuh hari pertama kamu enggak masuk Pri, pak siapa ya namanya tunggu bentar" Yulfira merogoh saku celananya mengambil buku kecil disana catatannya selama bekerja disini yang isinya nama-nama orang penting beserta perusahaan yang dimiliki

"Nah Pri, ini pak Rijal Wibowo yang datang. Wooow banget kan, itu katanya perusahaaannya besar pri tapi bidangnya enggak peralatan olahraga sih lumayan aneh tiba-tiba dari pertambangan ke alat olahraga" fikir Yulfira

"Mau main bulutangkis sambil nambang kali Ra" ujar Apri terkekeh

"Wuuhh pak Jonatan kemaren senang banget ketemu pak Rijal, dengar-dengar sih pak Jonatan mengidolakan bos besarnya pak Rijal"

"Sebesar apa Ra bos besarnya, sebesar drum"

Yulfira memukul lengan Apri pelan yang dari tadi bercanda mulu menjawab ceritanya

"Ihhh Apri serius akunya, hemmm tau enggak siapa yang datang kemaren"

"Mana Aku tahulah" ujar Apri getir, tiba-tiba dia merasa orang kedua yang datang adalah papanya

"ARDIANTO FOOD Pri, aduhh pimpinannya langsung yang datang. Bayangin, aku kira pimpinannya tua eh tahu-tahu muda, ganteng, berkharisma, baik hati, tidak sombong, sopan enggak kaya bos kita yang ini angkuh sombong dalam segala hal" kata Yulfira memelankan suaranya ketika menjelekan bos besarnya disini

"Dia bikin OB sama orang kitchen kagum Pri, kita disalamin satu-satu katanya Ardianto food yang akan mengambil alih kitchen buat karyawan perusahaan. Duhh tapi bos kita sombong-sombong kasar banyak beruntungnya, direbutin perusahaan besar-besar"

"Terus?"

"Lah tumben nadanya sewot, iri ya enggak disalamin mister Ardianto. Hahaha"

"Apasih, udah ah ayo kerja ntar ketahuan ibu Pevita tanduk dia keluar"

#######

Kevin Sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang