Sebelas

861 75 15
                                    

"Kamu gila, mau bunuh diri?!" Maki Kevin berteriak berang

Hah... Apri hanya tercengan dan terkaget-kaget diteriaki Kevin yang kelihatan syok.

Siapa yang mau balapan siapa yang ketakutan sekarang?
Apri keluar mobil karena Kevin tiba-tiba keluar, dan kelihatan kurang tenang.

Apri masih ingat ucapan Kevin yang tadi katanya mau membuat nyawanya melayang-layang dan sekarang semua rasanya berbalik l pada Kevin, nyawa Kevin yang melayang dilihat dari tingkah ketidaktenangannya.

Apri, diam biarkan Kevin yang bicara lebih dulu!

"Gila ya kamu, mau loncat? Mau mati?" Maki Kevin

Hah.... mulut Apri membulat, baru kini Apri sadari kalau Kevin salah tanggap dengan tindakannya membuka kaca mobil tadi.

Haa... haaaahahaha.....hahaha....

Apri sontak tertawa terpingkal-pingkal, yang benar saja otak Kevin sampai punya fikiran seperti itu?!
Dangkal ternyata takut juga, luarnya saja terlihat angkuh dan kuat dan ternyata hanya sok kuat! Begitukan?!

Ahh sudahlah, Apri sudah lebih dari senang walau sebentar dibawa balapan oleh Kevin lebih lagi dia dapat menghindari Fajar!
Jadi mari berpisah disini.

"Puas ketawanya puas?" Kevin maju selangkah hingga mensejajarkan pandangan mereka

Degg... jantung Apri tiba-tiba perpacu cepat karena keterkejutannya, ia mundul selangkah selagi Kevin terus maju. Tatapan itu seakan memakannya hidup-hidup!

" apasihhh..."Apri mendorong Kevin hingga terdorong kebelakang, selanjutnya Apri berbalik dan berjalan meninggalkan Kevin

Nafas Kevin mulai tak beraturan, matanya memicing memperhatikan Apri. Cukup dia menahan rasa sabarnya, Kevin tidak terima diperlakukan seperti tadi. Dia laki-laki berkelas yang tidak pantas di kasari apalagi Apri hanya gadis miskin, Kevin tidak peduli lagi apa status Apri dan perbedaan gender mereka yang jelas sisi gelap dalam dirinya sudah apri bangkitkan.

Kevin melangkah mengejar Apri yang sudah berjarak,

"Heiii kamu" Kevin membentak dan semakin mempercepat langkahnya

Apri menoleh langsung melotot lebar, kelihatan jelas kalau Kevin marah dan ingin memarahinya dalam bentuk fisik.

Apri seketika bergegas kabur, mana mungkin dia bisa menghadapi pria dewasa yang sedang dikuasai emosi apalagi benar-benar dalam kemarahan.
Percayalah, laki-laki memang lebih kuat memendam amarahnya daripada wanita, tetapi sekali laki-laki sudah marah dia tidak segan untuk melukai fisik sekalipun itu wanita.

"Enggak!" Apri menggeleng kuat-kuat, teringat perlakuan kasar papanya

"Aaaaaa.... jangannn" Apri menoleh kebelakang melihati Kevin sudah sejauh mana mengejarnya, dan rasanya Kevin kini berubah menjadi kyubi ekor sembilan yang siap mengamuk

Bruuukkkkk...... beberapa saat kemudian Apri tersungkur jatuh kedepan, bukan karena dorongan Kevin tapi karena tersandung kaki sendiri.

Apri buru-buru berdiri tetapi sialnya Kevin sudah berhasil menangkapnya.

Plakkkkkk.........

Kevin Sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang