tigapuluh satu

406 43 9
                                    

Sesuatu yang sangat menyakitkan itu pasti menimbulkan luka maka menyembuhkannya tak semudah membalikan telapak tangan.

Ruang perasaanya sekarang disesaki dengan kekecewaan yang mendalam, Dia tidak terima dengan pendengarannya.
Katakanlah wanita itu pelacur, sementara barusaja dia mendengar dalam darahnya mengalir darah si pelacur itu, dia bukan anak kecil lagi yang tidak mengerti maksudnya.

Tidak! Dan tidak, dia tidak akan pernah menerimanya!

" Apri, Papa bisa jelaskan" Abraham berbicara, wajahnya ketara cemas dan khawatir.
Rongga dadanya juga menyesak melihat putri kesayangannya semakin terpuruk.
Salahkanlah saja dia, kalau perlu tidak ada maaf Abraham menerima saja tetapi Apri tidak boleh terluka sedikitpun.

Sementara itu, Apri mendekap erat Kevin menyembunyikan wajah didada bidang itu dan menangis sejadi-jadinya.
Apri sekarang jadi sangat membenci semuanya, bahkan dirinya sendiri.

"Puas, puas kalian?" Kevin bernada sinis, kenapa mereka para orangtua harus menyimpan rahasia menyakitkan seperti ini.
Bukankah pepatah banyak mengatakan serapat-rapatnya kita menyimpan bangkai suatu ketika baunya pasti akan tercium.

Rahasia sebesar ini siapapun akan terluka mendengar kenyataan begitu pahit

"Apri biar mama jelaskan sayang" Mama Apri menyentuh pundak Apri, meminta putrinya itu beralih mendekapnya
"Sayang, jangan begini" Mama juga sudah berderai Air mata, bukan hanya Apri saja. Mama juga sangat terluka, bahkan sepanjang dia merawat dan menyayangi apri hatinya terus terluka dengan kebohongan ini yang pada akhirnya menghancurkan mereka

"Sayang" Mama terus berusaha agar Apri mau kembali kepelukannya
"Mama enggak akan sanggup kalau dibenci sama kamu" ketakutan dan kecemasannya semakin dalam jikalau setelah ini apri tidak ingin lagi melihat wajahnya, mama terus menyentuh pundak Apri menginginkan putrinya itu berada dalam pelukannya

Yang lain terdiam membisu dengan keadaan  kacau sekarang, Abraham akui semua kesalahannya karena tidak berani jujur kepada putrinya.

Klik....klikk...klikkkk......

Kilatan kamera tiba-tiba tak tertahanlan, begitu cepat dan agresif memotret kearah mereka. Segerombolan wartawan tiba-tiba berdatangan dan berlarian kearah mereka

"Miranda, benarkah anda membatalkan tour konser karena selama ini anda memiliki putri dan kabarnya dia masuk rumah sakit dengan kasus percobaan bunuh diri" Wartawan langsung menyesaki penyanyi papan atas itu

"Pak Abraham, apa tanggapan anda mengenai pertanyaan publik yang mengatakan anda dan Miranda punya hubungan spesial dimasa lalu bahkan sampai sekarang?"

"Bu Alisha kabarnya anda juga sudah lama tahu perihal ini?"

Wartawan begitu agresif memberi pertanyaan, lebih-lebih disana ada seorang Kevin Sanjaya juga yang saaat ini sedang ramai-ramainya dibicarakan sebagai pengusaha muda dan menginspirasi.

Kevin menutup kedua telingan Apri dengan tangannya, tidak membiarkan Apri mendengarkan semua pertanyaan-pertanyaan menyakitkan ini.

"Siapa gadis dipelukan anda Kevin?" beberapa wartawan kini memusatkan perhatiannya pada apri, bagaimana tidak. Miranda dikabarkan mempunyai seorang putri sedangkan hanya ada apri disini yang bersama mereka.

"Miranda beri kami jawaban, apakah gadis dipelukan kevin putri anda dan pak abraham?"

"Mohon maaf, tolong beri kami jalan dulu saya akan jawab semuanya di konprensi pers nanti" Miranda bersuara meminta keringanan

"Apa yang membuat anda merahasiakan semua ini miranda?"

Artis kenamaan itu terus dicecar dan didesak oleh pertanyaan-pertanyaan, miranda mencoba bersikap tenang tetapi ekspresi wajahpun tidak bisa berbohong kalau dia sedang dalam tekanan tinggi.

Kevin Sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang