tujuh belas

853 76 20
                                    

Kevin mengunci kamarnya rapat-rapat, ini semua gara-gara Apri. Kevin takkan meloloskan Apri dari genggamannya jika sampai Papa marah-marah dan menghukumnya!

"Kamu ya biang masalah" Hardik Kevin langsung marah-marah

"Kamu lebih biang masalah, maunya menang sendiri kamu fikir kamu bisa seeanaknya memperlakukan orang, kamu kesal kan di dipermainkan orang begitu juga orang kesal di permainkan kamu"

"Tahu apa kamu soal dipermainkan" Kevin menunjuk tepat di wajah Apri

Apri tersentak kaget dia mundur selangkah dan mentalnya serasa menciut melihat Kevin marah.

"KEVIN BUKA!"

Huffttt... Apri rasanya bisa sedikit bernafas, ketukan Pintu seakan penyelamat baginya. Namun kemudian Apri terkejut melihat Kevin berbalik dan mengunci semua kuncian yang ada di pintu. Apri yakin, di dobrakpun pintunya tak akan jebol!

"Kamu mau apa?" Apri terus mundur ketika Kevin terus mendesak maju

"Mau mengajari kamu arti dari dipermainkan!" Terang Kevin tajam

"Kevin buka atau kamu Papah hajaar"

Kevin menoleh kearah pintu, dia tersenyum sinis mendengar ancaman papanya.

"Kenapa, takut?" Kevin berjalan kearah tempat tidurnya dan menjatuhkan pantatnya di atas ranjang

Apri membuang mukanya, nafas nya terengah. Dia sedang menahan emosinya, percuma bagi Apri marah-marah dia takkan lolos sampi mulutnya berbusapun jikalau Kevin tetap angkuh!

"Kamu sudah menarikku untuk memperlihatkan seperti apa dipermainkan itu!" Kevin berkata tajam

Dia tertawa meremehkan melihat Apri yang diam seribu bahasa!

"Ya, kamu juga membuatku masuk untuk memainkan drama kehamilan pura-pura yang kamu katakan itu, jadi jangan salahkan aku karena yang memulainya kamu" kata Kevin, dia tidak main-main dengan ucapannya ini.

"Mana bisa" Apri langsung bersuara, dia memprotes keras kegilaan yang baru saja Kevin ucapakan
"Kamu akan membanggunkan singa yang tertidur jika berani melakukannya!" Lanjut Apri memperingati dengan tajam

"Siapa singannya" Kevin tertawa renyah, meras geli dengan statement Apri.
Sekalipun ada singa, Kevin berani mengusik ketengangannya.

"Mending kamu tidur, tempat tidur ini luas. Tenang saja, aku tidak bernafsu menyentuhmu kan kamu sudah hamil anakku" kata Kevin jelas-jelas mengejek

"Ayo silahkan tidur disebelahku!" Kevin menepuk sisi kosong di tempat tidurnya yang luas itu, dia tersenyum nakal melihat wajah marah dan tidak berkutiknya Apri
"Percuma kamu berdiri, pintu tidak akan terbuka dari luar kecuali aku yang membukanya"

"Percuma juga kamu berteriak minta dibukakan, sampai Pita suarumu rusak juga tidak ada yang mendengar" Kevin tersenyum mengejek, ini adalah wilayah kekuasaannya

Apri membuang nafas, dia membalas senyum sinis Kevin yang terus merendahkan dan mengejeknya. Kevin terus memancing sisi egois yang selama ini dia coba pendam untuk keluar, jadi jangan salahkan dia jika singa itu akan bangun kalau Kevin benar-benar memainkan drama kurang ajar iti!

"Kita lihat siapa yang akan meremahkan siapa" ujar Apri melangkah pasti menuju ke sisi kosong yang di tempat tidur Kevin

Apri jelas-jelas sekarang merebahkan dirinya ditempat ternyaman milik Kevin,

Kevin tersenyum nakal begitu meremehkan Apri, dia dengarkn baik-baik ceramahan Apri.

Pada akhirnya mereka sama-sama terdiam setelah adu mulut membahas siapa yang paling benar dalam berstatement, sebenarnya tidak akan ada kesunyian jikalau Apri tidak ketiduran.

Sumpah, Kevin tadi bicara panjang lebar mencibir, membully, merendahkan Apri tapi ternyata bicaranya sia-sia karena Apri tertidur dan rasanya membuat Kevin ingin beremosi tinggi.
Bisa-bisanya, Apri tertidur dengan begitu tenangnya!

Lihat saja setelah Apri bangung dari tidur, Kevin akan memberikan pelajaran berharga dalam hidup Apri.

Kevin bahkan sengaja melepas bajunya sebelum akhirnya dia ikut tertidur walau tidurnya membawa rasa sakit luka lebam di sekitar wajah.

Apri terusik mendengar bunyi bising diluar, matanya menerjap-nerjap sambil mengumpulkan nyawa yang masih terbang melayang.

Apri melotot tajam melihat Kepala kevin seenak jidat tidur diatas perutnya, memang perutnya bantal jadi ditiduri? Dasar kurang ajar!

Belum sampai diKevin saja keterkejutan Apri, Pintu kamar Kevin bergetar seperti akan dibuka secara paksa lewat luar!

Tidakkkkk!!posisi mereka sedang berbahaya.

"Heiiii menjauh" Apri langsung menjambak rambut Kevin kasar hingga Kevin bangun dengan kekagetan yang luar biasa

Apri segera bangun begitu Kevin menjauh darinya, namun Kevin bukan orang yang mau meloloskan mangsanya dengan mudah apalagi Kevin baru saja di jambak secara kasar!

"Mau kemana hah.."

Krekkkkk......cengkraman kuat Kevin menahan Apri membuat bagian baju Apri sobek parah

BRAAKKKKSSSS.....

Disaat bersamaan pintu kamar Kevin berhasil dibuka paksa oleh orang suruhan Bisma.

Bagai Drama mesum kurang ajar yang tercipta sekarang, Apri benar-benar mematung hidup-hidup melihat tatapan beberapa orang di depannya yang menatapnya seakan memergoki dua sejoli yang sedang berlaku mesum!

"KURANG AJAR" Hati Apri berteriak tak diterima

Sedang Kevin bagai tidak tahu-tahu muka dengan santainya bangkit berdiri dan memugut kaosnya yang ada di lantai dan mengenakan kembali.

Plakk....

Pipi Kevin terhempas ke sampai. Pukulan keras baru saja dia dapat dari sang papa yang terlihat di ujung kemarahan!

"Anak tidak tahu diri kamu ya, beraninya berbuat hal menjijikan seperti ini" Bisma langsung memakai

Kevin menyentuh pipinya, lagi-lagi dia mendapat pukulan hari ini.
Kevin tidak mencoba membela diri bahwa yang terlihat bukan seperti yang ada dalam fikiran papanya, dia justru melirik kepada masita yang ada di ruangan itu.

Kevin tersenyum sinis begitu masita sadar bahwa sedang dia lihat secara diam-diam.

Bisma beralih menghampiri Apri, pria paru baya ini menghela nafasnya berat seakan beban menatap apri.

"Ikut saya kamu" Bisma menarik Apri hinga membuat Apri terdesak mebgikutinya

"Pah tunggu pah" Masita menahan papanya, dia mengambil salah satu jas di lemari Kevin dan memakaikannya kepada Apri untuk menutupi bagian badan Apri yang terbuka

Bisma kembali membawa Apri dan terlihat memaksa membawanya, dan Kevin tiba-tiba bergerak dengan sendirinya mengejar papahnya yang membawa Apri

"Pah mau dibawa kemana pah?" Kevin bertanya, ada nada khawatir yang tersemat di ucapannya

"Kerumah sakit" jawab Bisma singkat

Apri benar-benar tidak berkutik lagi, dia seakan kehabisan kata untuk menjelaskan suatu kesalahpahaman ini.

"Pah jangan" Kevin berusaha menahannya, papahnya memang bukan tife orang pemarah atau pendendam tetapi bukan berarti papanya tidak marah dengan hal seperti ini walau kenyataan sama sekali tidak ada kebenaran

Terlambat sudah, Kevin tidak bisa menahan lagi hingga akhirnya dia mau tak mau ikut papahnya membawa Apri kerumah sakit

Rumah sakit? Untuk apa kiranya Bisma membawa Apri kesana!

Jika ada yang mengenali mereka berita online pasti akan berlomba membahas mereka dengan judul berita

Kevin Sanjaya terlihat babak belur atau paling parah,
Seorang gadis hamil anak Kevin Sanjaya....
Atau paling gila
Bisma dan Kevin terlihat membawa seorang gadis keruangan bersalin, aborsi?!

Kevin jadi merinding, dia melirik Apri yang duduk gelisah disebelahnya.

"Apa liat-liat" Apri sewot

Kevin langsung membuang pandangan karena kepergok Apri kalau dia diam-diak tadi melirik.





Kevin Sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang