dua puluh satu

834 76 14
                                    

Apri langsung keluar begitu Kevin membuka kontak kunci Mobil, dia berjalan lebih dulu memasuki rumah nya.

Gara-gara Kevin ini semua, dia jadi tidak pulang semalam kerumah.

"Fira" tegur Apri

"Apri, akhirnya" Yulfira langsung berhamburan memeluk Apri erat, dia kebingungan dengan Apri yang tidak pulang, yulfira sudah berfikiran negatif kalau Apri di bawa paksa pulang, lebih lagi ada bekas noda darah yang tertinggal.

"Aku nggak kenapa-napa Fira" Apri melepaskan pelukan, dia menunjukan dirinya yang baik-baik saja di depan Yulfira walau hatinya semakin terluka dalam setiap harinya.
Secara Fisik apri memang baik-baik saja tapi secara mental?! Apri tidak bisa memberikan jawaban pasti jikalau dia baik-baik saja

Ekhheemmm.... Kevin berdeham setelah diabaikan dua gadis di hadapannya yang kedua-duanya Kevin tahu OB di kantornya, Kevin beberapa kali melihat Yulfira.

"Pak Kevin" Yulfira kaget baru menyadari ada kehadiran bos besarnya, lantas Yulfira menatap Apri dengan pertanyaan yang tersirat dimata.
Jika dugaannya tidak salah, Yulfira berfikir Apri dan Kevin datang bersama lalu alasan ketidakpulangan Apri berarti semalaman sedang bersama Kevin

Yulfira merubah tatapannya menjadi penuh selidik
"Kalian ada hubungan?"

Hah..Apri tercengang atas ucapan Yulfira
"Hubungan dengan dia?" Apri menunjuk Kevin, kemudian dia tertawa lebar merasa lucu
"Dia mati rasa mana mengerti arti dari sebuah hubungan, dia enggak punya ini" Apri menyindir dengan menyentuh dada

Lagi, masalah hati yang Apri keluarkan!

Kevin dengan tidak biasnya tidak melawan Apri, dia malah senyam-senyum menatap kearah Apri hingga Apri mencibirkan bibir atas sikap Kevin

"Nah tuh begitu tuh, tiap hari hipertensi jadi stroke kan" ujar Apri melihat senyum kevin tak hilang-hilang

"Mana barang kamu yang katanya ketinggalan disini,apaan?" Apri bertanya dengan sewot

"Barangnya enggak bisa dilihat sama kamu untuk saat ini" jawab Kevin

"Nah tuh inituh, ngomong sama orang mati rasa susah dipahamin" omel Apri

Yulfira jadi terkikik mendengar kerempongan Apri bicara, dari tadi apri menyerocos tanpa Henti bicara pada Kevin

"Jangan terlalu benci, syarat utama cinta muncul diawali dari saling membenci. Tak kenal maka tak sayang!"

Apri melotot pada Yulfira, bisanya Fira bicara. ya, tidak mungkilah terjadi diantara dia dan Kevin.

"Yasudah, aku pulang sekarang ya. Nanti aku kesini lagi mengambil barang berhargaku karena sekarang belum saatnya"

Sekali lagi Apri mencibirkan bibir,  mendengar kekongsletan Kevin bicara yang tidak bisa dipahami.

"Yasudah sana pulang" Apri melipat kedua tangan di dada sembari menunjukan ekpersi angkuh

Kevin tersenyum sekilas,
"Awas jangan marah-marah, kamu bisa hipertensi" ucap Kevin seraya beranjak pergi

Apri langsung bersungut,
"Kamu tuh manusia hipertensi, dasar mati rasa! Enggak usah kesini lagi, enggak ada tempat buat orang kaya sombong" Apri malah mencibir keras-keras pada Kevin yang sudah pergi

Nafas Apri tersengal, dia jadi capek sendiri karena terlalu banyak ngomong.
Tapi pantas saja dia menceramahi panjang-panjang Kevin, Apri kesal sekesal kesalnya.

"Benci bisa jadi cinta lho Pri"

Ini lagi, Yulfira malah bicara ngawur sok klasik,puitis
"Basi Ra, udah ah capek"

Kevin Sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang