dua puluh

948 85 10
                                    

"Kamu beneran hamil"

"Kamu hamil?"

"Hah..kamu hamil?"

Hanya kalimat itu yang bisa kevin ulang-ulang melihat Apri muntah-muntah, diluar dugaaan! Itu tanda-tanda orang hamil, orang hamil pasti muntah-muntah begitu fikir Kevin.

Apri masih saja muntah, tapi percayalah dia punya seribu kata setelah ini untuk memaki Kevin yang telah punya pemikiran sempit.
Sumpah, ini asam lambung nya kumat bukan muntah karena hamil tapi karena telat makan, dasar si Kevin dodol.

"Menjijikan, hueeekkkk" Kevin jadi ingin muntah melihat Apri muntah, walau muntahnya apri hanya cairan tapi cairannya menodai badannya yang berkelas ini

"Otak kamu di sini letaknya" Apri menunjuk dengkulnya
"Katanya CEO tapi pemikiran buruh, emang kamu fikir muntah itu cuma buat orang hamil terus tadi kamu muntah apa kamu bakal mikir kalau kamu itu lagi hamil" Apri balas memaki Kevin

"Heiiii....,"

"Apa heii...heiii..heiii," Apri menepis telunjuk Kevin yang mengarah padanya, dia maju selangkah hingga membuat Kevin harus mundur selangkah juga
"Aku muak tahu tidak bertemu laki-laki yang sombong dan angkuh kaya kamu, kamu bangga dengan kekuasaan yang kamu miliki, merasa bahagia bisa berbuat apa saja? Kamu pernah mikir kelakuan kamu itu menyakiti orang? Aku yakin enggak karena kamu nggak punya ini!" Apri menujuk dada Kevin

"Ini kamu sudah mati,makanya enggak mengerti apa yang namanya sakit itu" cibir Apri

Kevin menatap tajam apri, dia sedang diceramahi? Kurang ajar!

"Kamu itu mati...,"

"Berhenti sok tahu tentang aku!" Kevin memotong ucapan Apri

"Aku tidak sok tahu tentang kamu, orang bisa menilai dengan sendirinya kalau kamu itu memang sombong dan angkuh, tidak punya perasaan" Apri berusaha menahan mualnya hanya untuk memaki Kevin

"Dasar mati rasa!" Cibir

"Sudah puas ngatain saya!" Ujar Kevin bersungut-sungut

Apri berdesis kasar, menatap Kevin dengan kesal, Dia belum puas! seandainya perutnya masih bisa kompromi, sampai mulutnya berbusa apri tidak akan pernah diam

"Heiii daripada kamu, tidak tahu diri, ratu drama, biang masalah, wanita aneh. Kamu fikir hidup kamu akan tenang karena menipu orang, hiss sok mengatakan aku sombong segala, mikir diri kamu itu pembohong besar, keseluruhan adalah pembohong besar"

"Pembohong besar!"

"Pembohong besar!"

"Pembohong besar!"

Kata itu langsung masuk kependengaran Apri dan terdengar berulang-ulang, apri menyunggingkan senyum sinis nya ah tidak, dia tidak hanya tersenyum tapi tertawa sekarang tertawa miris mentertawakan dirinya

"Ya kamu benar, aku pembohong besar" kata Apri berubah lirih
"Kamu akan menyesal jika tahu kebohongaku maka kita selesaikan sampai disini, keluarkan aku darI rumah ini"

"Enak saja, kamu sendiri yang memulai. Aku tidak akan membiarkan kamu pergi dengan mudah setelah membuat aku dalam masalah" kecam Kevin

"Kamu itu kenapa sih, arrhhhhh" Apri jadi dibuat frustasi, dia pusing, lelah menghadapi Kevin.

"Masalahnya, aku tertarik padamu!"

"Nikmati permainan kamu disini, kamu ratunya. " ucap Kevin seraya berbalik dan melangkah membuka pintu

Kevin menoleh sebelum benar-benar keluar,
"Lurus lalu belok kanan" kata Kevin lalu pintu menghilang dari balik pintu

Kevin menggerutu kesal sepanjang jalan, dia harus mandi lagi karena apri memuntahinya.
Wanita jenis apa coba, Kevin sampai geleng-geleng kepala menghadapinya.

Kevin Sanjaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang