Tampar lagi saja pipi ku ini ibu.

66 12 0
                                    

Kubuka mata ku , terasa berat dan sulit untuk membukanya , aku tentunduk meratapi piano ku , tak ada lagi yang akan mengajarkan bermain piano , tak ada lagi yang bisa ku ajak bertukar cerita , dia sudah pergi , tak tahu kemana . Aku berharap livana menemukan perkerjaan yang cocok untuknya , dan semoga adiknya lekas sembuh . Dan semoga aku dipertemukan kembali dengannya.

Kubuka jendela lebar lebar , membiarkan angin  menghembus masuk kedalam ruangan tempat ku berada , membiarkan angin menerpa wajahku , kulihat tumpukkan buku buku dongeng dirak bukuku  , teringat dengan seseorang yang biasanya ia lihat dirumah ini sekarang tak pernah ia lihat , biasanya dialah yang membangunkan ku jika aku terlelap tidur seperti sekarang . Tapi , sekarang telah berubah , aktivitas dirumah ini kian berbeda  ,  seperti tak ada kehidupan didalamnya ,
Aku rindu , aku kesepian , tanpa kehadiran kalian bersama ku. Tolong kembalilah temani aku disini , buatlah aku tersenyum , tertawa bersama kalian.

Saat aku terlelap dalam lemunan , salah satu jongos mengetuk pintuku mengajak ku makan malam

Marlina : baik , aku akan segera turun kebawah , pergilah.
Jongos : baik non
Marlina : malas rasanya turun kebawah melihat wajah mereka berdua  , semoga ayah dan ibu tak lagi dirumah

Marlina turun dri lantai 1 dengan menyusuri anak tangga , wajahnya yang lusuh , berantakan , mata sembab mencari cari dimana ayah dan ibunya berada , berdoa agar mereka tak ada dirumah.

Marlina : dimana mereka? Apakah mereka tak sedang tak ada dirumah?
Marlina : bik bibikkk??
Jongos : iaa non ? Ada apa?
Marlina : bibi , ayah dan ibu kemana?
Jongos : barusan pergi non , mengecek pabrik batu bara
Marlina : ooh terimakasih ya , bii
Jongos : iyaa nonn , permisi

Marlina pun pergi kemeja makan sendirian tanpa seorang pun yang menemaninya
Marlina : bibi nurul aku harap kau menemukan tempat tinggal mu disanaa, atau apa aku cari saja bibi nurul ya? , iyaa benaarr aku harus mencarinyaaa

Marlina pergi berlari menuju pintu , untuk mencari bibi nurul , tapii sayangnya,,
Marlina :"membuka pintu"
merry : mau kemana kau marlina?
Marlina : mencari bibikuu , yang telah kau usir
Jeremmy : MARLINA , tutup mulutmu , aku tak pernah mengajarkan mu berbicara seperti itu!!!
Marlina : aku benaar ayaah, kenap kau selalu membelaa yang jelas jelas itu salaah , kaau adalaah kepala keluarga disini , tak sudikah kau membela yang salah , mana tanggub jawab mu sebagai kepala keluarga , jangan terlalu memanjah kan istrimu inii!!!!

PLAAKKK!!!!!
Sebuah tamparan mulus mendarat dipipi mulus marlina
Kata kata marlina membuat merry naik darah langsung menampar pipi marlinaa , hingga meninggalkan bercak merah dipipinya
Marlinaa : tampaar lagi saja pipi ku ini ibuu kenapaaa hanya sekaaliii , taampaarr laagii ibuuuuu!!!! ( marlina menangis tersendu sendu , sakit sekali hatinyaa , ia sekarang tak punya siapa siapa lagi untuk membelanya)
Jeremmy : masuk kamar marlinaa sekarang , jongoss!!! Bawah marlina msuk kekamarnya
Jongos : baik tuan
Merry : jangan harap kau keluar dri kamar marlina , pikirkan kembali kata2 yang kau keluarkan!!!
Marlina : kata kata ku sudah jelas tak perlu lagi kupikirkan!!! ( teriak marlina)
Jeremmy : merry , tak baik jika kau menampar anak kadung mu sendiri , dia masih kecil belum tahu apa apa
Merry : maaf jeremmy , aku sakit hati atas perkataannya barusan membuatku tak sengaja menamparnya jeremmy
Jeremmy : aku tahu merry , tapi kau salah dalam menanggapinya , kau tahu dia masih kecil. Blum tahu apa apa merry , kau harus beri dia pengertiaan agar diaa tahu
Merry : baiklah sayang , aku tahu itu aku mengaku jika aku salah , aku terlalu jahat hingga menaparnya terlalu kuat , aku sudah kerterlaluan memperlakukannya , aku akan memberi dia sesuatu supaya ia mau memaafkan ku jeremmy
Jeremmy : "tersenyum simpul"

*******
Marlina : antar sampai sini saja bibi aku bisa sendiri
Jongos : baik nyonya

Marlina membuka pintu kamarnya mematung , memikirkan segala hal yang barusan terjadi padanya , gadis kecil marlina melihat kearah kaca , menatap lurus kearanya , tamparan mulus dri ibunya menimbulkan bekas telapak tangan memerah di pipinya  , tangan kecil marlina menyetuh halus bekas tamparan ibunya menitikan air mata . Sedih , kecewa , kesal , bercampur jadi 1 , perbuatan ibu kepadanya sangat kejam . Marlina tak habis pikir perbuatan ibu kandungnya kepadanya . Marlina mengunci pintu kamarnya , berlari kecil menuju tempat piano kesayangannya , lalu meluapkan segala emosinya kepada sebuah not dan irama musik memainkannya disertai air mata yang terus mengalir dipipinya .

*****~~******

Pagi hari pun tiba , ayam berkokok membangunkan semua penduduk di batavia
Gadis kecil marlina tetap tertidur pulas , ia tak ada keinginan untuk bangun lalu turun kebawah untuk serapan , padahal berapa kali jongos mengetuk pintunya untuk mengajak turun kebawah , lalu sarapan bersama , tapi tak ada sahutan dri dalam kamar membuat jongos sedikit khawatir , kamar marlina terkunci sehingga tak dapat melihat kondisi didalam , jongos akhirnya turun kebawah memberitahu kepada merry dan jeremmy
Merry dan jeremmy pun kaget bukan main dan langsung pergi meninggalkan mejaa makan
Berlari menuju kamar marlina

Jeremmy : naak , naakk , kaau masi dialam , keluarlah marlina , kau sedang apa didalam tolong beri respon marlinaa
Merry : marlinaa ?? , marlina sayang , kau masi disana sayangg?? , maaf kan ibu naak , atas perilaku ibu kemarin , ibu tahu ibu salah sekarang keluarlah nak
Jeremmy : naaakk??? Kau masi didalam

Keadaan didalam
Marlina : tinggalkan aku sendiri!!!
(Marlina masih tetap menutup matanya , tak ada keinginan untuk membukanya membiarkan air matanya terus jatuh membasahi pipinya )

Haay pembacaa setiaa jangaan lupaa divoting ceritanya makasihhh❤️❤️

Marlina - 1000 kalimat ku tuliskan diatas kertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang