Author POV ....
Aku mengetik dengan cepat diatas keyboard laptop ku , dengan mata yang tak lepas menatap layar monitor . Kata demi kata kini menjadi sebuah cerita , cerita pertama ku tentang temanku yang tak kasat mata . Kuharap tak mengecewakan.
Suasana seketika sunyi tak ada suara dari mulutnya lagi . Seketika aku berhenti mengetik , lalu melihat kearahnya dengan tatapan bingung , lalu menyimpan 1000 pertanyaan untuk dirinya .
" Ada apa? " , kataku bertanyaFebby ,
bisakah kita menghentikan pembicaraan ini? , ucap marlina tersenyum tanpa dosaSeketika kening ku berkerut ingin sekali ku memarahi mahluk didepan ku ini , hanya saja aku masih memiliki rasa malu , bisa bisa aku dikutuk menjadi orang paling gila disini .
Gigi ku seketika menggelutuk , kesal atas pernyataan yang dilontakan gadis kecil didepannya .
Marlinaa , aku tak mau jika harus menunggu untuk waktu yang lama , aku hanya perlu sedikit lagi informasi dari kisah mu , agar cerita mu cepat selesai .
Kau semakin hari semakin menyebalkan , selalu marah , pipi merah mu semakin menggembung nanti bisa pecah kapan saja
, ucap marlina sembari menahan tawa yang sepertinya akan meledakKata katanya membuat pipi ku memerah tak bisa menahan malu yang semakin tak bisa disembunyikan . Kupangkukan dagu ku dengan telapak tangan ku yang dingin , cuaca pada malam itu sangat dingin , sekalipun telah ku tutupi selimut , dinginnya malam menusuk , menembus kulitku .
Kutatap sahabat kecilku ini lekat lekat , lalu bertanya dengan sabarnya
Apa tujuan mu sebenarnya? , tanya ku hati hati
Marlina tersenyum hangat lalu menjawabnya dengan santai ,
Tujuan ku hanya 1 membuat ibu menganggab ku ada , dan mambuat nya senang karena ku , bagaimana pun caranya akan kulakukan sekali pun membahayakan hidupku .Marlina tersenyum getir
Aku tertunduk atas jawaban yang dilontarkan olehnya .
Kejadian ini membuat ku ingin sekali memeluknya , menyalurkan semua masalah yang menimpa dirinya kepada ku , agar aku ikut merasakan betapa kehilangannya sebuah kasih sayang seorang ibu untuk anaknya .
Aku menarik nafas lalu menghembuskannya , aku tak tahu betapa beratnya hidup yang kau jalani " ucapku dalam hati "
Marlina , kapan kau ingin menceritakan kembali kisahmu?
Aku akan menceritakannya , dengan satu syarat kau harus menyanyikan lagu kesukaan ku , lalu memainkannya dengan piano , setujuuu???
Keningku seketika berkerut , lalu mencerna baik baik kata kata yang ia lontarkan , takut sekali jika salah mengambil keputusan . Gadis ini pintar sekali bermain main dengannya , sehingga dengan mudah aku terjebak oleh permainan gadis itu.
" BONEKA ABDI " ? Ucap ku dengan nada malas , aku pun mengangguk
Marlina tersenyum menatap wajahku yang telah mengangguk tanda setuju .
KAMU SEDANG MEMBACA
Marlina - 1000 kalimat ku tuliskan diatas kertas
Teen Fiction" Ini adalah tentang kisah kehidupan Marlina , yang bisa dibilang cukup tragis , dibalik senyumnya , ia menyembunyikan penyesalan yang cukup berarti , dimasa hidupnya " " Sangatlah susah mengajak marlina menceritakannya kisah hidupnya , karena Marli...