Sena.
" Hai " Dini menengok ke arah yag menyapa dirinya, ternyata lelaki yang menabraknya.
" Nama gue Sena. Lo Dini kan? " tak ada jawaban dari Dini.
" Lo masih marah sama gue? "
" Ngapain kamu kesini? Setiap Dini ke mana-mana pasti kamu ada. " kali ini Dini membuka mulutnya.
" Gue bukan penguntit kok. Tapi, gue pengen ngenal lo lebih dalem. "
" Maaf, Dini permisi dulu. " langsung pergi menuju kelasnya.
" Nih cewek, makin buat gue penasaran. "
**************
Dini langsung duduk di tempat duduknya. Sambil mencoret-coret rumus kimia yang ada di depan matanya." Rajin banget! " kaget Chiqa.
" Tumben telat? "
" Iya, macet noh tumben. Eh, tadi gue denger noh ada yang ngerumpiin elo sama si Sena. " jelas Chiqa
Dini tak merespon, " Gausah sok cuek dah Din. Gimana mau laku sih lo! Udah baju ke tutup rapet. Gak ada menariknya lo ah! " batin Chiqa kesal.
" Dan gosipnya, lo sama Sena mau nikah. "Dini membelalakkan matanya, " Mau apasih tuh orang " batinnya.
" Chiqa denger itu kapan? " akhirnya Dini membuka mulut.
" Eh? Tadi pas gue jalan gak sengaja denger sih. "
" Makasih Chiq, beritanya. "
**************
" Din? Mau ke kantin gak? " Dini hanya menggeleng.
" Gak laper. Chiqa beranikan sendiri? " Chiqa mengganguk dan pergi keluar kelas.
Dini membuka buku hariannya, melihat-lihat foto masa kecil bersama kedua orangtua kandungnya.
" Ayah, Bunda, Dini udah gede lho sekarang. Dini gak bandel kok, Dini janji mau buat kalian berdua bangga. " Tanpa disadari air mata pun jatuh dari bola matanya.
" Din? " suara lelaki itu, Dini hanya melengos kesal.
" Hmm.. " Dini tak acuh
" Irit banget sih kalo ngomong. Pake kuota yak? " canda Sena.
" Sena! Lo gak ke kantin? "
sahabatnya menghampiri Sena." Eh? Sendok monyong! Lo ngapain kesini? Ini siapa? " cerocosnya sambil menunjuk Dini.
" Calon Istri gue. "
Dini terkejut dibuatnya. " Apa-apaan nih! Gila dasar! " batin Dini.
" Yeh! Mupeng lo. Emang mau dia sama lo? "
" Gak ada yang diraguin dari gue. " ucapnya sombong.
" Diniiiiii!! Nih gue baw.. " ucapan Chiqa terpotong saat melihat rombongan Sena ada di dalam kelasnya.
" Ngapain lo? " tanya Chiqa ketus.
" Nemuin sahabat lo. Gapapakan? "
" Permisi " Dini meninggalkan kelas tersebut dengan tergesa-gesa." Maunya apasih? Bener bener aneh! " batin Dini.
Tanpa disadari tangannya seperti ada yang memegang.
" Lo mau kemana? " tanya lelaki itu.
" Maaf, bukan muhrim. " sambil melepaskan pegangannya dari Sena.
" Maaf. "Dini langsung meninggalkan lelaki itu sendiri. " Sumpah! Lo beda! " batin Sena.
***********
Setelah berlama-lama di toilet, Dini pun langsung menuju kelasnya. Dini melangkah terburu-buru." Din!! " teriak lelaki itu sambil berdadah -dadah.
" Apaan lagi sih! " gerutu Dini.
" Pulang kuliah. Bareng gue. Gaada penolakan. " langsung pergi meninggalkan Dini.
" Apaan? Pulang bareng? Gak ngerti dosa tuh anak! "
***********
#ciwwauthorGimana readers?
Kira-kira apalagi ya yang akan dilakukan sena?Penasaran?
Ikuti terus ya ceritanya.Salam,
Dell_
KAMU SEDANG MEMBACA
Secepat Inikah?
Teen FictionKalian pasti tentu tahu bukan? Pacaran adalah hal yang dilarang oleh Agama Islam. Bukankah sebaiknya kita melakukan yang tidak akan menjerumuskan ke perzinaan? Nah! Disini, seorang lelaki yang menginginkan perempuan tersebut menjadi pacarnya. Lalu...