Bahagia Melihatmu.

53 4 0
                                    

Keesokan harinya, Dini bangun terlalu pagi karna hari ini ia ada jadwal. Apalagi kalo bukan jalan bareng dengan Sena. Ia tersenyum sendiri melihat dirinya di cermin besar meja riasnya.

" Ya Allah, jika memang benar Kak Sena adalah Kak Farhan. Aku janji akan mencintainya dengan setulusnya hati. Dan aku mencintainya pun karna-Mu,  Ya Allah. " batin Dini.

" Bundayyy!! " Dini berteriak memanggil Kamila dari kamarnya.

" Apaan sih, Din. Pagi-pagi udah teriak-teriak aja. " Kamila melirik anak tirinya dari atas sampai bawah.

" Kamu mau kemana? " tanya Kamila menyelidik.

" Mmm... "

" Kamu mau kencan ya? " tambah Kamila lebih menyelidik.

" Apaan sih, Bundayy. Kepo ih! " Dini membalikkan badannya menyembunyikan raut wajahnya yang merah padam.

" Din? Siapa lagi yang sudah mengambil hatimu? " tanya Kamila, meniru adegan di FTV.

" Bundayy, Dini izin ya.. "

" Mau kemana? "

" Dini kemarin diajak jalan sama Kak Sena. "

" Sena? " Kamila bingung dan tambah menyelidik.

" Iya, Bundayy. Kan waktu itu aku pernah cerita tentang Kak Farhan ke Bundayy. Bunday masih inget gak? " tanya Dini panjang lebar.

Kamila hanya mengangguk lalu tersenyum.

" Iya Bun, Kak Sena itu mirip banget sama Kak Farhan. Dari gerak-geriknya, dari tatapan matanya, dari cara dia nyidirnya. Pokoknya mirip banget deh sama Kak Farhan. " Dini bercerita panjang lebar.

" Mungkin, Sena adalah Farhan yang di anugerahkan Tuhan. " Kamila berlagak seperti pemain sinetron.

" Iihh.. Bundayy mahh. " Dini mencubit kecil pinggang Kamila.

" Aduh! Sakit tau, Din. " Kamila meringis kesakitan.

" Bundayy.. " Dini lagaknya seperti ingin meminta permen Milkita ke Ibunya.

" Apalagi? "

" Pilihan Dini baju yang bagus, Dayy. "

Kamila lalu memilih baju untuk putri tirinya tersebut.

" Nih. Kayaknya bagus. Warnanya peach cocok sama kulit kamu. " Kamila menyodorkan gamis berwarna peach kepada putrinya.

" Bagus, Dayy. " Dini mengambilnya dan tersenyum.

" Suka? " Kamila bertanya.

Dini hanya menganggukkan kepalanya.

" Yaudah, Bundayy nyiapin sarapan dulu. Kalo udah langsung ke bawah ya. " kata Kamila lalu pergi meninggalkan putri tirinya.

Dini berdandan seadanya. Tidak terlalu menor. Dia ingin tampil fresh dan sederhana. Setelah berdandan Dini menuju ruang makan untuk sarapan.

" Bundayy.. " Dini berteriak memanggil Kamila.

" Iya, makan aja duluan. " Kamila menjawab.

" Bundayy lagi ngapain? Masa Dini sendirian? " Dini merengek seperti bayi.

" Bundayy lagi liat Guz Azmi, Din. Lagi nge-live nih dia. "

Dini hanya melengos kesal. Lalu memakan sarapannya tersebut.

Kamila datang dengan muka bahagia. Ya, seperti itulah Kamila. Sangat suka dengan vokalis majlis yang terkenal tersebut.

" Kamu kapan berangkat? " tanya Kamila membuka pembicaraan.

Secepat Inikah? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang