Chanyeol yang lemas pun dituntun oleh Suho dan Sehun. Ia dituntun dari mobil hingga kamar. Namun kamar yang di maksud adalah kamar gue. Iya, karena kamar gue itu sebenarnya adalah kamar yang digunakan jika ada member yang sedang sakit. Di kamar gue juga sudah ada almari yang menyediakan obat-obatan untuk member yang sedang sakit
Sekarang Chanyeol sudah berbaring di tempat tidur gue. Ia nampak tak berdaya. Matanya berkaca-kaca, ini efek dari demamnya
"Arani, tolong jaga Chanyeol ya. Mungkin nanti malam aku akan kesini lagi untuk melihat kondisinya" -Suho
"Ne oppa" -gue
Setelah Suho pergi, hanya ada gue dan Chanyeol disini. Hari pun juga semakin malam. Chanyeol hanya berbaring tetapi tidak tidur
"Sebentar ya Oppa, aku akan mengambilkanmu minum" -gue
"Ne" -chanyeol lemas
Gue pun bergegas mengambilkan air putih di dapur dan tidak lupa dengan semangkuk air panas. Selain itu gue juga mengambil kompresan, termometer, dan beberapa obat
Gue duduk di tempat tidur, di samping Chanyeol
"Oppa, diukur dulu ya suhunya" -gue mengukur suhu Chanyeol. Chanyeol hanya pasrah dan menatap gue
Duhh,, kenapa sih disaat kayak gini sempat-sempatnya dia bikin gue baper. anjy
"Astaga Oppa, suhumu 40°C" -gue
Chanyeol hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ya pasti karena sekarang dia demam tinggi
"Kalau begitu kau harus meminum obatnya, agar panasnya turun" -gue
Gue menyiapkan obat nya dan meminumkannya pada Chanyeol perlahan
"Gomawo" -chanyeol tersenyum kecil
"Ne Oppa" -membalas senyumannya
Matanya tertuju pada tirai kamar gue, yang itu membuat gue mengerti
"Oppa ingin tirainya dibuka?" -gue
"Ne" -chanyeol
Gue pun membukakan tirainya dan kembali duduk di sebelah Chanyeol. Gue memeras handuk kompres yang telah dibasahi dengan air hangat dan perlahan menempelkannya pada kening Chanyeol. Chanyeol pun tersenyum kecil pada gue dan gue membalas senyumannya. Dan saat itu juga jantung gue rasanya kayak mau copot
Gue dan Chanyeol melihat pemandangan Seoul malam hari. Banyak lampu yang berkelap-kelip menghiasi kota ini saat malam hari
"Arani" -gue
Anjir
Anjay
Anjuy
Anjiy
Dia manggil gue????
Siapaan help meeeeee!!!
"Apa kau sering melihatnya?" -chanyeol
"Ne Oppa, aku selalu melihatnya sebelum aku tidur" -gue
"Kalau begitu kita sama, entah mengapa saat aku melihat pemandangan ini rasanya bebanku hilang" -Chanyeol terus melihat pemandangan kota, sedangakan gue terus memperhatikan ia berbicara
Ia menyadari jika gue dari tadi memperhatikannya dan tiba-tiba ia melirik gue. Gue kaget dan kita pun saling memalingkan lirikan itu. Kita justru jadi canggung satu sama lain, seperti kejadian saat di make up room kemarin
"Oppa" -gue
"Ya??" -chanyeol
"Apa Oppa melihat bintang yang paling besar dan berkelap-kelip disana itu?" -menunjuk salah satu bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY ✖ PARK CHANYEOL
Teen Fiction[COMPLETED] Bentuk nyata dari sebuah ketidaknyataan~ #btw maaf kalo ada kata yang buat bingung soalnya cerita ini ganti sudut pandang jadi kemungkinan kata itu belum terevisi. ⚠ Started : 24-03-2018 [271118]🏅#1-fans [040720]🏅#1-fans ©nanasleeu