58. Permintaan maaf.

2.5K 227 44
                                    

Kalo ada typo di komen ya!

---------------------

Hari ini tepat satu minggu kepulangan gue dari jeju. Selama di jeju gue baik-baik aja kok. Pas berangkat, kegiatan, sampe pulang gue bareng sama yejin mulu. Bahkan pas sampai seoul dia juga nawarin buat nganterin gue ke apartemen. Udah pasti gue tolak lah ya. Karna apa? You know lah

Hubungan gue sama chanyeol?

Gue juga gak tau hubungan kita kek apa. Selama seminggu ini dia selalu berusaha minta kesempatan dan minta maaf. Tapi gue tolak. Jujur gue sayang sama dia, gue gak tega lihat dia ngemis permohonan maaf dan minta satu kesempatan, tapi gue udah terlalu sakit buat ini. Akhir-akhir ini chanyeol juga rada gak fokus gitu sama kerjaannya. Gue gak tega. Tapi gimana lagi. Hati gue udah terlanjur sakit.

Pagi ini gue selesai cuci piring. Gue lap meja makan yang tadinya ada beberapa masakan yang belepotan disana.

"Ran"

Chanyeol.

Gue masih diem dan nerusin pekerjaan gue yang sempat tertunda karna nengok ke dia.

"Ran" dia maju selangkah mendekat ke arah gue. Tapi sedengan cepat gue juga melangkah ke belakang untuk menghindari dari dia.

"Sebesar ini kah kesalahan aku? Aku tau aku brengsek, aku hancurin kepercayaan kamu, aku sakitin kamu, aku buat kamu nangis, dan aku mau ber-----berbuat itu ke kamu"

"Aku bener-bener bingung gimana aku ngungkapin itu semua. Tapi yang perlu kamu ketahui, i love you more than you know"

"Kasih aku satu kesempatan dan aku berusaha memperbaiki semuanya. Aku pengen hubungan kita kayak dulu lagi. Please"

"Maaf saya ada urusan lain. Permisi" emang iya, sejak kejadian itu gue pakai bahasa formal kalo bicara sama chanyeol. Ini salah satu cara buat gue jauh dari dia dan lupain semua kenangan yang pernah terjadi di antara kita.

Gue balik badan dan pergi. Jujur, berat banget buat gue ngelakuin ini. Ini semua diluar keinginan gue. Sebagian hati gue masih menginginkan chanyeol, tapi di satu sisi gue benci dia.

Greb!

Chanyeol nge- back hug gue. Gue berusaha ngelepasin tapi tenaga dia lebih kuat.

"Lepasin! Anda tidak bisa berbuat seperti ini pada saya!"

"Sampe kapan kamu mau bicara formal kek gini sama aku? Kenapa kamu gini?" dia naruh dagunya tepat di atas kepala gue

"Itu semua karna Anda!"

"Ran, please. Jangan bicara kayak gitu. Rasanya kita gak pernah kenal kalo kamu bicara kayak gitu terus"

"Bukankah lebih baik kita memang tidak kenal?"

"Kamu pernah kasih aku dua permintaan dan kamu akan kabulin apapun permintaan itu. Dan mungkin sekarang saatnya aku pake satu permintaan itu"

"Someone will love you, but  isn't me" akhirnya gue angkat bicara.

Gue ngerasa chanyeol menggeleng.

"Is you! You made my heart beat so fast when i meet you. You fill the empty hole in my heart and make it warm. You make me love you more and more when i see you. You make me comfort when i look your eyes. Be my home, dear. I just want it. Can you?"

Air mata gue udah ngumpul di pelupuk mata. Gimana dia bisa ngomong selembut itu?

"i think i can't. You must find someone that can give her loves to you more than me"

"No! Only you in my heart. Aku harap kamu bisa tepati janjimu. Aku kasih waktu buat pikirin semua ini" dia ngelepas pelukannya dan balik badan buat pergi.

"I'll keep my promise" ucap gue dan sukses buat dia berhenti. Dia balik menghadap ke gue dan gue juga lakuin hal yang sama.

"Really?"

"Aku gak mau jadi orang yang ingkar"

Chanyeol langsung peluk gue. Pelukan yang gue rinduin selama ini. Asal lo tau chan, gue masih sayang banget sama lo. Hati gue jelas-jelas nolak lo, tapi ucapan gue berkata lain.

Entah kenapa gue nangis saat itu juga. Gue nangis dipelukannya chanyeol. Chanyeol mbelai rambut gue lembut. Sesekali dia cium pelipis gue.

"Yakin cuma karna gak mau ingkar, hm?"

"And i love you more than you know"

"Thanks" dia nyium kening gue lama. Disaat itu juga tetes demi tetes air mata mulai mengalir

Chanyeol ngelepasin pelukannya natap gue dalem.

"Don't cry," kata dia terus hapus air mata gue

"Aku gak mau kamu nangis lagi karna aku. I can't see you crying"

❤❤

Malem ini gue ke apartemennya lala. Gue mau cerita ke dia tentang kejadian tadi pagi

"La, gue balikan"

"Hah?!? Uhuk" lala yang lagi minum langsung kesedak

"Eh hati-hati dong".

"Sumpah lu balikan?!?"

"Hmm. Gue pikir gak ada salahnya kasih dia kesempatan lagi"

"Iya sih gue pikit juga gitu. Gue seneng deh kalian balikan"

"Hm"

"Berarti lu udah bersiakap kek dulu lagi dong ke dia"

"Belum sih. Gue masih rada canggung gitu juga. Lagian setelah kejadian tadi exo ada jadwal. Jadi gue belum bicara lagi sama dia"

❤❤

Pulang-pulang gue kehujanan sampe basah kuyup. Buru-buru gue mandi dan ganti baju. Sekarang gue lagi duduk di depan cermin.

Cklek

Chanyeol.

Kok gue jadi degdegan gini ya? Apa mungkin karna kejadian kemarin?

"Kenapa?"

Dia gak jawab dan justru ambil alih hair dryer gue. Perlahan dia bantu keringin rambut gue.

Gue lihat bayangan dia dari kaca. Dia bener-bener hati-hati banget ngelakuin itu. Tanpa gue sadari, seulas senyuman tergambar di wajah gue.

Gak tau alasan apa yang buat gue ngelakuin ini. Tiba-tiba aja gue langsung peluk dia.

"I miss u."

"Miss u too." dia bales pelukan gue.

Chup~


❤❤

Pagi menyapa. Gue buka mata gue dan hal pertama yang gue lihat adalah chanyeol. Kedua tangannya melingkar di pinggang gue. Gue senyum mendapati semua ini.

Tapi kenapa tiba-tiba gue ngerasa perut gue gak enak.

"Chanyeol bangun! Huek"

Sumpah mual banget rasanya. Tanpa pikir panjang gue berusaha buat bangun.

"Huek" gue muntahin isi perut gue di toilet

"Sayang kamu kenapa?!" chanyeol gedor-gedor pintu gue.




Tbc

LUCKY ✖ PARK CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang