BAB 4

309 53 4
                                    

Chanyeol berperang dengan dirinya.

Apa yang sesungguhnya terjadi? Ia benar-benar tidak mengerti dan belum pernah merasakan perasaan asing ini sebelumnya. Perasaan asing yang begitu mengganggu dan membuatnya tidak nyaman.

Setelah kejadian di kantor beberapa malam lalu, Chanyeol belum bertemu lagi dengan wanita yang ia tolong. Pria itu lupa menanyakan namanya meski mereka berada rumah sakit cukup lama. Bahkan Chanyeol memastikan wanita itu aman sampai ke rumah dengan mengantarkannya pulang.

"Dimana Irene? Aku belum melihatnya beberapa hari ini,"

Entah pada siapa Dr. Yunho bertanya. Tapi Rose menoleh dengan spatula besi di tangannya, lalu berkata, "Entahlah, seharusnya dia datang di hari Selasa dan Jumat, kan?"

Dr. Yunho mengangguk, membenarkan pernyataan wanita itu.

"Mungkin dia sedang sibuk," timpal Kamelia.

Chanyeol diam sesaat. Namun penasaran juga pada akhirnya dan memutuskan ikut dalam pembicaraan itu. Ia bertanya, "Siapa yang sedang kalian bicarakan?"

"Irene," jawab Dr. Yunho cepat.

Tak ada respon dari Chanyeol, ia hanya menunjukkan wajah dengan kerutan di keningnya.

"Pengurus lily's room. Kau belum bertemu dengannya?" Rose balik bertanya. Wanita itu memang suka menjawab sebuah pertanyaan dengan pertanyaan yang lain.

"Ah, dia pasti belum tahu," ujar Kamelia setelah sedikit melompat dan duduk di atas meja laboratorium dengan sisi yang kosong.

Chanyeol masih diam, menunggu siapa saja memberitahunya sesuatu.

"Lily's room itu taman di lantai bawah, Richard pasti sudah membawamu kesana," kata Rose.

"Ah, taman bunga itu?" tanya Chanyeol. "Kenapa dinamakan lily? Padahal aku sama sekali tidak melihat bunga lily disana?" tambahnya.

"Lily adalah nama mendiang istri Tuan Richard," balas Dr. Yunho.

Chanyeol mengangguk paham, "Aaa, begitu.."

"Omong-omong soal Irene, wanita itu sungguh misterius," kata Dr. Yunho yang kini mendekat ke arah yang lain dan meninggalkan mikroskopnya begitu saja.

"Maksud anda?" tanya Kamelia.

"Dia sering datang dengan topi dan masker untuk menutupi wajah, kan? Entah apa maksudnya. Dan lagi, bukankah aneh mengurus taman bunga saat sore menjelang malam? Bukankah umumnya para florist mengurus bunga di pagi hari?"

Kata-kata Dr. Yunho membuat yang lain diam, seolah membenarkan ucapan pria itu.

"Jadi, namanya Irene?" gumam Chanyeol pelan, sementara masih bisa di dengar oleh yang lainnya.

Rose mengerutkan kening. "Hah?"

"Beberapa hari yang lalu, aku pulang terlambat. Apa kalian ingat?" yang lain mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Chanyeol. "Ada seorang wanita di lantai dasar, sepertinya dekat dengan lily's room, ia terluka karena pecahan pot kaca dan aku menolongnya," ungkap Chanyeol.

"Lalu?"

"Aku membawanya ke rumah sakit dan mengantarnya pulang."

"Kau mengantarnya sampai di depan rumah?" tanya Rose penasaran.

"Entah itu bisa disebut rumah atau bukan, tapi aku akan menjawab, iya."

Kamelia yang penasaran dengan maksud dari perkataan Chanyeol, bertanya, "Bukankah memang harus di sebut rumah karena apartemen itu berada di kawasan elit?"

COFFEE FRAGRANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang