Chapter ini gak jadi aku privat yey!
(: Happy Reading! :)
...
"Seometimes she is brighter then the sun, but sometimes she is also darker than the night."
...
Aku sudah bersiap turun menggunakan lift dengan sweter merah muda, celana putih dan sepatu kets senada. Tak lupa kuselempangkan sling bag yang juga berwarna merah muda di bahuku.
Pilihan yang bagus untuk musim semi.
Aku berjalan mengitari basement mencari mobil merah milik Jungkook, mempercepat langkahku setelah benar-benar menemukan mobilnya.
Dengan tergesa-gesa aku membuka pintu mobilnya dan masuk.
"Huah, ini melelahkan. Seharusnya aku sedang duduk santai di sofa sambil menonton tv. Kau tahu, acaranya hanya ada seminggu sekali dan minggu ini kau menghancurkan rencana santai-santaiku hanya karena urusan tidak pentingmu yang bahkan tidak kuketahui sama sekali."
Jungkook menatapku dengan ekspresi terkejut seakan baru melihat singa yang terbangun dari mimpi indahnya, "Calm down, baby."
Kalimat pertama yang keluar dari bibirnya pun membuatku ingin mengeluarkan seluruh isi perutku. "Baby pantatmu." Aku mendengus kesal.
Jungkook hanya terkekeh geli sembari melajukan mobilnya.
Aku hanya memainkan ponselku sementara Jungkook berkendara hingga mobilnya berhenti di salah satu mall besar.
Aku keluar dari mobil diikuti dengan Jungkook. "Oh, merah muda dan biru muda. Warna yang cantik. Sekarang kita terlihat seperti sepasang kekasih."
Demi kolor polkadot spongebob, sekarang aku menyesal secara tidak sengaja telah memakai setelan yang sama dengan Jungkook. Kenapa aku tidak menyadarinya dari awal?!
Aku dan Jungkook memasuki mall. Jungkook menggenggam tanganku dan lagi-lagi dengan bodohnya aku tidak menolak. Padahal sudah jelas ini adalah tempat umum yang dipadati banyak orang.
Tangannya terlalu nyaman untuk kusingkirkan.
Jungkook berhenti di sebuah department penjualan baju besar di lantai dua. "Apa yg akan kita lakukan disini?" tanyaku.
"Pilhkan aku baju untuk musim semi tahun ini, aku akan kembali 20 menit lagi dan kau harus sudah punya beberapa di tanganmu ketika aku kembali, okay?" Ucapnya lalu pergi meninggalkanku.
Aku bahkan belum menyetujuinya.
Sekarang pikiranku dilanda kebingunan setengah mati. Mana aku tahu bagaimana selera dan ukuran baju seorang Jeon Jungkook. Lagi pula apa yang harus aku lakukan di tempat sebesar ini sendirian?
Setelah beberapa menit memastikan apa yang harus kulakukan, aku mulai mencari beberapa baju.
Aku memilih baju yang ringan dan tipis yang pas untuk musim semi dan juga beberapa celana santai.
Aku hanya pasrah, entah Jungkook akan menyukainya atau tidak. Yang jelas aku hanya mencocokkannya dengan style yang biasa Jungkook pakai selama ini.
Beberapa menit kemudian, Jungkook kembali dengan sekantong besar belanjaan di tangannya.
"Ayo ke kasir. Aku akan membayar." Jungkook meraih pergelangan tanganku.
"Periksa dulu belanjaanku, kau bisa menukarnya jika ada yang tidak kau sukai."
"Tidak. Aku suka semua yang kau beli."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA - Jeon Jungkook
FanfictionLagi. Mimpi ini lagi. Ini tidak benar-benar terjadi tapi mimpi ini membuatku marasa bahwa semuanya nyata. Aku merasa seakan masih di tengah mimpi itu bahkan setelah terbangun. Itu juga membuatku merasa seakan pagi tak akan pernah datang. Itu benar-b...