9 - Drunk

2.5K 182 0
                                    


(Voment Jusseyo.)

...

Jungkook POV:

"Jungkook..." Ucapnya. Aku pikir dia tertidur.

"Hmm?"

"Apa kau punya beer?" Aku menatapnya intens, "Kau ingin minum? Sekarang?"

"Ah, ayolah. Sedikit saja. Hanya sebotol, janji." Apa dia tidak ingat saat terakhir ia mabuk kemarin? Suhu tubuhnya bahkan meningkat.

"Tidak. Ini sudah larut." Tolak ku mentah-mentah.

"Ah, kau ini pelit sekali sih."

"Kau ini sebenarnya kenapa? Aneh sekali."

"Aku sedang banyak pikiran." Kurasa ini berkaitan dgn pertemuannya tadi pagi bersama ayahnya. Aku menghela nafas panjang dan pergi keluar apartment Kiara.

Kiara POV:

Ah menyebalkan. Dia meninggalkanku begitu saja. Aku kembali menidurkan kepalaku di atas meja makan, memikirkan hal-hal yang tidak penting.

Duk... Aku menegakkan kepalaku mendapati Jungkook yg sudah menaruh sebotol beer di atas meja. Aku tersenyum penuh kemenangan.

"Hanya sebotol, Ingat!" Ucapnya seraya menuangkan cairan bening itu ke dalam gelas.

Aku mengangkat gelas diikuti dgn Jungkook, "Chan!" aku menghabiskannya dalam seteguk.

Cairan ini selalu membuatku ketagihan – walaupun ini baru yg kedua kalinya. Entah apa yg membuatku ingin minum malam ini, tapi aku sangat menikmatinya.

"Lagi." Pintaku, dan Jungkook berbalik mengambilkan sebotol beer lagi dari kamarnya.

Aku membukanya dan langsung meminumnya – tanpa dituangkan ke gelas. Jungkook menatapku, mencoba memikirkan kemungkinan yg akan terjadi setelah aku meneguk habis isi botol tersebut.

Jungkook POV:

"Lagi." Ah! Gila. Dia meminta sebotol lagi setelah menghabiskan dua botol penuh. Aku bahkan hanya kebagian segelas. Tidak lebih.

"Cukup, kembalilah ke kamarmu."

"Ayolah Jungkook, satu lagi." Ucapnya seraya menarik-narik tanganku. Dia mulai mabuk.

"Tidak. Ini sudah malam. Pergilah tidur."

"Kalau begitu biar aku beli sendiri di bawah." Dia beranjak dari tempat duduknya dan jalan sempoyongan menuju pintu, "Ya!" Aku segera menangkap tubuhnya yg hampir terjatuh dan mendudukkannya di sofa.

"Awas! Biarkan aku lewat." Ucapnya sambil mencoba untuk berdiri tapi kutahan. "Diam disini, biar aku ambilkan." Dengan sangat terpaksa aku mengambil sebotol beer lagi dari kamarku.

Aku kembali masuk apartment nya "Ini yang terakhir. Aku tidak akan memberi mu lagi." Dia segera merampas botolnya dari tanganku seraya tersenyum manis hingga kedua matanya tertutup, "Terima kasih Jeon Jungkook."

Aku hanya duduk disampingnya sambil berdecak kesal. Seharusnya aku tidak memberinya minum dari awal.

"Kau mau?" Tawarnya sambil menyodorkan botol beer itu padaku.

"Tidak..." Tolakku, Dia kembali minum tanpa peduli lagi dgn kehadiranku.

"Huh, kau ini. Tadi berjanji hanya akan minum satu botol." Aku berdengus kesal. Dia menoleh, "Apa? Ini botol pertamaku." Sambil melengos.

Ah, dia sudah benar-benar mabuk. Aku menyenderkan punggungku di sofa, "Ah ini terasa sangat nikmat setelah seharian berada di mobil."

...

Pundakku terasa berat sebelah. Aku terbangun. Ya! Apa aku tertidur? Aku memperbaiki posisi. Kiara juga tertidur di sebelahku dgn kondisi mengenaskan dan botol beer kosong di tangan kirinya. Aku menggendong tubuhnya dan menidurkannya di dalam kamar.

Aku baru berjalan menuju pintu untuk keluar, "Jungkook." Dia mengigau? Aku berbalik, mukanya terlihat gelisah, badannya menggigil. Aku menarik selimutnya sampai ke leher dan kuperiksa suhu tubuhnya.

Dia demam lagi.

Aku segera mengambilkan baskom berisi air dan sapu tangan lalu mengompres kepalanya. Aku memperhatikan wajahnya yang merah dan sesekali mengelus pipinya pelan. Dia pasti sedang sangat tertekan.

Tenggorokan ku kering, aku ingin ke dapur mengambil minum sampai, "Ibu..." Dia mengigau lagi? Aku memutuskan untuk tidak jadi mengambil minum dan mengganti kompresnya. Keadaan nya blm stabil.

...

Kiara POV:

Aku terbangun ketika cahaya matahari masuk mulai masuk menelusup ke sela-sela gorden kamarku.

Aku duduk, mengedar pandangan mendapati sapu tangan basah yg menempel di jidat ku dan Jungkook yg tertidur pulas di sisi kasur ku. "Jungkook," panggilku.

"Hah? Kau terbangun? Istirahatlah lagi, aku akan memesankan bubur." Jungkook bangun dari tidurnya. Ia meregang dan langsung mencari hp-nya untuk membeli bubur. Puggungnya pasti pegal setelah tidur dgn posisi tidak nyaman semalaman, "Tidak usah. Apa yang terjadi padaku?"

"Kau mabuk dan terus mengigau sepanjang malam."

Aku tercekat, "Hah? Aku mengigau? Apa yang aku katakan?" Oh astaga, jangan sampai aku bicara yang aneh-aneh karna sekarang aku tidak mengingat apapun yg terjadi.

"Kau tidak mengatakan apapun. Kau hanya memanggil dua nama."

"Apa? Siapa yg aku panggil?" Jungkook tersenyum licik, "Barter." Ucapnya sambil terkekeh.

"Ah, menyebalkan." Aku melipat kedua tanganku di dpn dada sementara Jungkook hanya tertawa gemas.

"Tunggu sebentar, aku akan kembali." Jungkook pergi meninggalkan ku di kamar dan kembali dgn segelas hangover drink dan air putih.

"Minum ini." Ucapnya sambil menyodorkan sekaleng hangover drink yg sudah tidak asing bagiku, "Tidak mau, ini tidak enak."

"Ya! Ini resiko kalau kau mabuk. Lagipula semalam kau janji hanya minum sebotol, nyatanya kau menghabiskan 3 botol penuh."

"Mana aku tahu, ini baru kali kedua aku minum." Aku mengambil hangover drink dari tangan Jungkook dan meminumnya. "Ah menjijjkan," Kuletakkan hangover drink yg baru ku minum sedikit di atas meja samping tempat tidur.

"Kau selalu menyebalkan ketika mabuk." 

Hah? Apa katanya?  Kupikir kemarin aku tidak bersamanya ketika mabuk. "Kurasa ini pertama kalinya aku mabuk bersamamu." Ucapku kebingungan.

"Ah, tentu saja kau tidak mengingatnya." Ucapnya malas.

"Apa kemarin kau juga yang membantuku ketika mabuk? Mengapa aku tidak ingat? Bagaimana kau bisa menemukanku? Aku pikir Minjae yg membawaku."

"Kau pingsan setelah puluhan kali salah mencocokkan kartu di pintu apartment ku."

"Ah! Memalukan." Aku menunduk –menahan malu- pasti aku sangat berantakan waktu itu.

Jungkook terkekeh, "Apa kau sudah benar-benar sembuh?"

"Hmm," Aku mengangguk mengiyakan. "Awas, aku mau mandi. Aku dapat jadwal pagi hari ini."

"Apa kau yakin akan masuk kuliah?."

"Aku tidak ada jadwal kuliah hari ini, aku kerja." Jawabku dan memaksakan berdiri walau masih sempoyongan.

"Kurasa kau blm sepenuhnya pulih."

"Aku harus masuk hari ini atau aku akan dipecat. Aku sudah berhari-hari tidak masuk bodoh" aku berjalan menuju kamar mandi dan memulai aktifitasku. Mandi.

TBC!
<896 Words>

See u next chap!

MAFIA - Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang