Akhirnya gw updt wks.
(Voment Jusseyo.)...
Jungkook memeluk bahuku yg bergetar dan menuntunku berjalan ke mobilnya.
"Kau menangis? Apa yg terjadi? Bibirmu berdarah? Ah! Masuk saja dulu. Biar aku obati." Jungkook membukakan pintu mobilnya untukku.
"Apa yg terjadi?" Dia membersihkan bercak darah yg terdapat di bibirku menggunakan tisu basah.
"Kenapa mereka melukaimu?"
"..." Aku tidak menjawab.
"Mereka itu siapa?"
"..." Kenapa dia begitu banyak tanya?
"Mereka menamparmu ya? Bibirmu luka dan pipimu juga memerah."
"..."
"Kau tidak berniat menjawabku Kiara?"
"..."
"Ayolah, bicara."
"Tidak tahu kah kau bahwa bibirku ini terluka?"
"Tentu saja aku tahu."
"Lalu kenapa kau terus bertanya dan memaksaku menjawab. Rasanya aku tidak bisa menggerakkan rahangku bodoh."
Aku bicara dgn mulut agak tertutup. Berusaha bergerak sedikit mungkin.
Jungkook hanya cengengesan tidak jelas. Menjengkelkan.
"Baiklah. Kau bisa menjawabku nanti jika sdh tidak sakit."
"Terserah."
...
Jungkook melajukan mobilnya menembus jutaan tetes salju yg ingin mendarat. Bibirku sudah terasa jauh lebih baik setelah diobati olehnya. Aku bahkan sudah bisa menggoyangkan rahangku seperti biasa walau masih agak sakit.
"Saljunya banyak sekali." Aku memperhatikan setiap tetes salju yg turun dari langit.
Aku sangat menyukainya. Salju selalu menyenangkan ketika dilihat dari jendela.
"Kau sudah bisa bicara?" Dia terlihat sangat terkejut. Memangnya apa yg salah? Apa dia menungguku utk memberi tahu sedari tadi?
"Memangnya sebelumnya aku tidak bisa?" Aku berbicara tanpa menoleh. Melihat tetesan salju jauh lebih menarik.
"Sebelumnya kau berbicara seperti orang yg sedang sekarat tahu." Dia selalu melebih-lebihkan.
Aku sama sekali tidak mempedulikannya, melainkan fokus pada butiran salju yg menetes.
"Apa kau selalu bertingkah seperti anak kecil?" Tanyanya lagi. Dia benar-banar tidak bisa membiarkanku fokus pada aktivitasku.
"Memangnya ada apa dengan ku? Apa aku terlihat seperti itu?"
"Tentu saja. Memperhatikan butiran salju yg menetes dari jendela mobil, cih."
"Ya! Kau mengejekku hah?! Ah sudahlah terserah." Lagi pula apa untungnya menanggapi seorang Jeon Jungkook?
"Sepertinya keadaan mu sudah benar-benar membaik. Kau bahkan sudah bisa berteriak."
"Lalu apa urusannya dgn mu?" Ucapku ganas.
"Kau berjanji akan memberitahuku sesuatu ketika sudah sembuh."
"Siapa bilang aku akan memberitahumu secara cuma-cuma?"
![](https://img.wattpad.com/cover/128434362-288-k51475.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA - Jeon Jungkook
FanficLagi. Mimpi ini lagi. Ini tidak benar-benar terjadi tapi mimpi ini membuatku marasa bahwa semuanya nyata. Aku merasa seakan masih di tengah mimpi itu bahkan setelah terbangun. Itu juga membuatku merasa seakan pagi tak akan pernah datang. Itu benar-b...