[1] SATU

3.7K 154 7
                                    

Irene POV

Hai, namaku Bae Irene. Usiaku sekarang menginjak usia 25 tahun. Diumur yang terbilang sudah matang ini, aku masih menghabiskan banyak waktu di sebuah ruko untuk mengangkat beberapa pasokan barang dari truk pengantar.

Kehidupan kasarku ini dimulai sejak aku memutuskan keluar dari panti asuhan dan bekerja menjadi kuli barang demi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari hariku.

Sebenarnya aku adalah gadis yang berasal dari keluarga yang berada, namun entah apa yang terjadi dengan kedua orang tuaku hingga mereka menitipkanku dirumah Bibi dan Pamanku. Aku dirawat selama 2 tahun disana, kemudian karena keterbatasan biaya mereka menitipkanku di panti asuhan. Disana aku hidup layaknya seorang gadis kecil biasa, ya..tidak punya ibu dan ayah, tidak punya saudara, tidak bisa hidup seperti dulu, aku seperti anak yang tidak diinginkan. Namun, semua itu tak berlangsung lama. Saat setelah beberapa bulan aku ada disana, aku memiliki banyak teman yang benar benar menyayangiku. Aku bahkan memiliki seorang sahabat bahkan dia sudah kuanggap seperti Kakak kandungku sendiri.

Setelah keluar dari panti asuhan, kami mencari pekerjaan yang mampu membiayai kebutuhan sehari hari. Beruntung saat itu kami bertemu salah satu pemilik Ruko yang berbaik hati dan mau memperkerjakan kami, dengan begitu kami dapat bertahan hidup.

Seperti biasa sebelum berangkat kerja, aku menyempatkan diri untuk memasak. Ya walaupun menunya sederhana, tapi cukup untuk membuat tubuhku bersemangat saat bekerja nanti.

"Kak! Ayo bangun! Nanti kita bisa telat!" Seruku sambil menuangkan air ke dalam gelas.

"Iya Ren sebentar" sahut Kak Suho.

"Wah, apa yang kau masak Ren? Baunya enak sekali" serunya lagi.

"Aku hanya membuat sup kaldu dan nasi goreng, tak apa kan? Menunya memang tidak nyambung, tapi aku ingin perut kita terisi penuh sebelum bekerja" sahutku.

"Ah..jangan khawatirkan itu, aku akan semua masakanmu. Ayo kita makan!" Serunya. Akupun mengangguk girang.

Oh ya, perkenalkan dia adalah Suho Kakak angkatku, yang sudah kuanggap seperti Kakak kandungku sendiri. Dia tampan, punya kulit putih, baik, sopan, dan juga sangat menyayangiku. Aku senang bisa bertahan hidup dengan orang seperti Kak Suho.

Melihatnya makan dengan lahap membuat bibirku melengkung sempurna. Dia adalah anugerah terindah yang Tuhan titipkan padaku untuk menemaniku. Andai jika dia tidak ada, entah apa jadinya aku sekarang.

"Ren? Ren! Hya!!" Pekiknya. Aku pun sontak kaget.

"A..ada apa Kak?" Sahutku.

"Apa yang kau pikirkan huh? Kenapa kau melamun sepagi ini?" Tanya Kak Suho.

"Aishh, itu bukan urusanmu" sahutku dengan ketus kemudian melanjutkan makan.

"Baiklah, terserahmu saja. Cepatlah selesaikan makanmu, supaya Tuan Hyun tidak marah" seru Kak Suho

"Baik Kak" sahutku dengan semangat.

Setelah selesai makan, kamipun bergegas untuk pergi bekerja.

Skip

"Kalian telat lagi!!" pekik Tuan Hyun sambil memelintir ujung kumisnya. Bertubuh gemuk, kulit gelap dan kumis yang tebal serta mata yang besar membuat orang - orang takut saat menatapnya. Namun aku dan Kak Suho selalu menganggap ekspresi menakutkan dari Tuan Hyun seperti tokoh manga yang super lucu.

Aku pun mencubit pelan lengan Kak Suho, sambil terkekeh kecil, begitu pun Kak Suho melakukan hal yang sama.

"Hya!! Apa yang kalian tertawakan!!" pekik Tuan Hyun.

MY BODYGUARD [HUNRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang