[10] SEPULUH

624 56 6
                                    

Irene POV

Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa tiga orang pria tadi menyerang Sehun? Apa sebaiknya aku menanyakan ini kepada Sehun? Ya..sepertinya begitu. Tapi tidak sekarang aku harus menunggu Sehun sembuh dari lukanya.

Setibanya kami dirumah, Tuan Song memberikan dua tongkat agar mempermudah Sehun untuk berjalan. Sedangkan Ibu Oh dan Sae Ron berdiri di depan pintu rumah sambil menangis melihat kondisi Sehun.

"Paman!! Hikss...hikss" Seru Sae Ron sambil memeluk salah satu kaki Sehun.

"Kenapa ini bisa terjadi padamu Paman?? Kenapa" seru Sae Ron.

"Apa yang terjadi Nak??" Tanya Ibu Oh.

Aku terus mencaci diriku karena Sehun seperti ini karena aku tidak bisa dengan sigap menolongnya.

"Um..Nyonya sebaiknya biarkan dia berada di dalam dahulu. Saya khawatir jika terlalu lama berdiri, kakinya semakin terasa nyeri" seru Tuan Song.

Tuan Song dan Ibu Oh membantu Sehun berjalan hingga masuk ke dalam rumah. Sedangkan aku mematung melihat kondisinya, kemudian aku menoleh sesaat ke arah Sae Ron yang menatapku dengan mata sembabnya. Akupun menghampirinya dan berjongkok untuk memeluknya dengan erat.

"Maafkan aku Sae Ron. Aku tidak bermaksud untuk membuat Pamanmu terluka" seruku.

"Aku memang bodoh, aku tidak pantas menjadi bodyguardnya. Aku adalah orang yang sangat lemah, tidak mampu memalihat apa yang akan terjadi padanya" seruku lagi.

"Apa yang sebenarnya terjadi Kak??" Tanya Sae Ron sambil mengusap air mataku. Sepertinya Sae Ron memang tidak mengerti maksudku.

"Umm..Itu..Sebenarnya..."

"Irene, apa kau bisa membeli beberapa larutan untuk membersihkan luka Sehun??" Seru Ibu Oh.

"Uh?? Ya..Tentu" sahutku. Kemudian akupun berlari sambil mencari apotik terdekat.

⭐ ⭐ ⭐

Sehun POV

Pikiranku terus terbayang tentang perhatian Irene padaku tadi. Aku masih tidak percaya jika dia mampu menggendong tubuhku yang jauh lebih tinggi dan berat dari tubuhnya. Jika bukan karena perjodohan itu, mungkin aku akan memilih Irene untuk mendampingiku. Ya...Dia tidak hanya sederhana, namun menyayangi seluruh anggota keluargaku terlebih kepada Sae Ron. Baru kali ini aku melihat Sae Ron sebahagia itu. Dia memang sangat dekat denganku dibanding Kakakku Oh Hani, ya mungkin dikarenakan kesibukannya untuk pekerjaannya, ditambah lagi Ayahnya yang jarang sekali pulang ke rumah karena mempunyai pekerjaan yang sama sibuknya.

Tapi...Mereka bahkan baru bertemu belum lama ini, tapi Sae Ron sekarang lebih akrab dengan Irene dibandingkan denganku.

Tunggu, Sehun apa yang kau fikirkan huh??

Yaampun aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Dan...Kenapa rasanya jantungku berdebar kencang?? Oh ini yang aku takutkan. Tidak tidak...Aku harus tetap bertahan untuk Hye Rin.

* * *

"Boleh aku masuk??" Seru Irene dari balik pintu.

"Ehemm...Yah..Tentu" sahutku.

"Bagaimana kondisimu sekarang??" Tanya Irene sambil menaruh sesuatu diatas nakas. Akupun merubah posisiku untuk duduk bersandar agar lebih nyaman. Tapi aku merasa kesulitan karena luka di tubuhku.

"Kau mau duduk?? Biar aku bantu" seru Irene sambil membantuku duduk kemudian menaruh sebuah bantal kemudian menyandarkan punggungku kesana.

"Terimakasih" sahutku sambil tersenyum.

MY BODYGUARD [HUNRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang