[11] SEBELAS

602 57 0
                                    

Author POV

Sae Ron mengajak Irene untuk pergi ke kamar Sehun, namun kali ini dia merasa tidak ingin menemuinya.

"Kak, ayo kita ke kamar Pamanku. Ayo" seru Sae Ron sambil mendorong dorong tubuh Irene yang duduk di kursi kamarnya.

"Uhh..Sae Ron, kita main disini saja ya. Kakak sedikit pusing sekarang dan tidak ingin menaiki tangga" sahut Irene.

"Ayolah Kak, kumohon. Ayo kita kekamar Paman" seru Sae Ron.

"Hmmm Baiklah" sahut Irene yang akhirnya mengalah. Wajah murung Sae Ron berubah menjadi kembali ceria setelah Irene menuruti kemauannya.

Skip

"Paman!!" Seru Sae Ron sambil membuka knop pintu. Irene hanya mengikuti Sae Ron dengan langkah yang malas.

"Sssttt!! Kak paman sedang tidur" seru Sae Ron. Irene melihat ke arah Sehun sesaat dan benar apa yang dikatakan oleh Sae Ron.

"Baiklah kalau begitu ayo kita keluar" bisik Irene.

"Tidak mau!!" Seru Sae Ron.

"Ssstttt....Baiklah baiklah, pelankan suaramu, nanti Pamanmu bisa bangun" bisik Irene. Sae Ron tersenyum geli melihat tingkah Irene kemudian berbaring di samping Sehun.

"Kak ayo kemari" seru Sae Ron sambil menepuk kasur.

"Huh?? Ahh..Tidak usah, aku berdiri saja" sahut Irene.

"Aku akan berteriak jika Kakak tidak mau" seru Sae Ron seakan mengancam Irene. Terpaksa Irene menuruti keiinginannya dan duduk di samping Sae Ron.

"Kak, tidurlah aku ingin kita tidur bersama malam ini" seru Sae Ron.

"Huh....kita????" Sahut Irene.

"Umm..Sae Ron, sebaiknya kita keluar saja ya..Kita tidur di kamar Ibumu saja" seru Irene.

"Tidak mau" sahut Sae Ron.

"Ternyata Kak Ren juga sama seperti Ayah dan Ibuku, mereka tidak pernah mau menemaniku tidur sepanjang malam, bahkan untuk makan bersama. Aku juga ingin merasakan bagaimana dicintai oleh kedua orang tuaku, aku ingin menghabiskan waktu bersama mereka. Menyuapiku saat makan, membacakan dongeng untukku ketika tidur, bermain bersama denganku. Tapi...Mereka selalu sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan Ibuku sangat jarang memasak sesuatu untukku, kufikir dengan bertemu Kak Ren aku sedikit lega karena bisa menjagaku sepanjang waktu, tapi ternyata Kakak sama saja seperti mereka" seru Sae Ron. Irene merasa bersalah karena terus mengeluh dengan apa yang diinginkan Sae Ron, namun setelah mendengar pernyataannya dengan cepat Irene berbaring di sampingnya dan memelukknya erat. Tanpa Irene sadari Sae Ron juga mengambil tangan Sehun dan melingkarkannya diperut Sae Ron.

Air mata keluar dari pelupuk mata Sae Ron. Rasa bersalahnya terhadap Sae Ron semakin besar hingga dia juga ikut terharu.

"Kau tau Kak aku bahagia sekali karena memiliki Paman, Nenek, Kakek, dan Kakek Song yang selalu ada untukku. Dan...Sekarang aku juga memiliki Kak Ren" serunya dengan mata terpejam.

"Yah..Aku mengerti bagaimana perasaanmu, maafkan aku karena sudah membuatmu menangis. Kumohon berhentilah menangis hm??" Seru Irene sambil mengusap pelan pipi gadis itu.

"Sekarang tidurlah" seru Irene lagi. Sae Ron membuka mata dan menampakkan matanya yang sedikit basah kemudian menatap Irene.

"Selamat malam Kak Ren" sahut Sae Ron sambil mencium pipi Irene kemudian dia juga melakukannya kepada Sehun yang sedang terlelap.

Setelah Sae Ron tertidur, Irene terus menatap wajahnya. Dan membayangkan bagaimana jika dia harus meninggalkan Sae Ron?? Apakah dia mampu?? Sae Ron adalah orang yang selalu membuatnya bahagia sekaligus haru karena tingkahnya.

MY BODYGUARD [HUNRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang