□26. Boneka Monyet.

1.8K 123 2
                                    

Bagian dua puluh enam

Arga ... liat mukanya makin jelek.

-
-
-
-
-

Ada kalimat andalan Mama saat Livia sedang sedih atau marah. Hidup akan terus berjalan, nggak peduli kamu lagi terpuruk sekalipun, dunia nggak akan sebaik itu untuk kasih kamu waktu bersedih. Jadi, ayo bangkit dan jangan sedih lagi. Karena selain nggak berguna, itu cuma buang-buang waktu kamu yang sebenernya berharga.

Kalimat itu pertama kali tercipta sekitar beberapa tahun lalu, saat Livia ditinggalkan oleh Afkar. Dari saat itu, kata-kata Mama selalu jadi pengingat untuk tetap hidup bahkan disaat dirinya ingin mengakhiri semuanya.

Seperti perkataan Mama, waktu memang tetap berjalan hingga rasanya Livia tidak menyangka hari ini adalah hari terakhir Ujian Nasional.

Bicara soal Ujian, Livia jadi ingat kemarin teman-temannya sedang curhat betapa bencinya mereka dengan pelajaran matematika setelah memecahkan soalnya kemarin. Livia sih tidak begitu membenci matematika, namun terkadang jika soalnya sulit sekali, matematika adalah hal paling dibenci seumur hidupnya. Bisa dikatakan, matematika itu bikin mood naik-turun.

Livia baru saja memasukkan buku terakhir kedalam tas-nya, tiba-tiba ponselnya bergetar, memunculkan nama Ratna di layar. "Halo?"

"Liv?"

"Kenapa?"

"Berangkat bareng kek, males naik angkot."

"Tapi gue bareng Arga, nggak masalah?"

"Eum ... terserah, yang penting gue nggak naik angkot hari ini!"

Livia tertawa kecil, "kenapa lagi sih? Takut ketemu Alvian?"

"Iya njir! Dua hari berturut-turut ketemu dia mulu, gue kira cuma kebetulan, ternyata dia sering naik angkot."

"Kalo lo nggak nyaman emang lo yang harus ngalah sih, kan dia duluan yang naik angkot, lo mah dulu naik motor,"

"Emang sialan tuh motor, kenapa jadi sering rusak sih?!"

"Kalo dia manusia, pasti sekarang udah bengek-bengek. Motor tua dipake aja,"

"Enak aja! Motor masih bagus, beli pas SMP kelas dua, emang motornya aja lemah,"

"Terserah lo deh ya, udah setengah tujuh, mending lo tunggu diluar gue berangkat nih,"

"Oke siapp!"

Livia menggelengkan kepalanya pelan, lebih mentertawakan tingkah Ratna yang mau tapi gengsi. "Ck ck ck, modelan kayak Ratna emang langka banget, Alvian salah kalo nolak Ratna."

-
-
-
-
-
-

💦💦💦

"Tadi Ratna minta bareng katanya,"

"Kenapa lagi? Takut ketemu Alvian?"

Livia mengangguk sambil tertawa, "hooh, aneh banget dia. Dikasih jalan mulus malah nolak,"

IMPOSSIBLE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang