Suatu hari Aira baru saja selesai mengemas pesanan pelanggan. Tak lama kemudian seorang kurir datang menjemput barang-barang itu. Aira meregangkan tubuhnya. Pekerjaan selesai, saatnya beres-beres rumah dan meracik bumbu untuk makan malam. Sekarang jam masih menunjukkan pukul dua siang.
Baru saja Aira mengayunkan sapunya, bel rumah berbunyi. Mengapa kurir itu kembali? Aira melongokkan kepalanya ke seluruh ruang tengah. Tak ada paket yang tertinggal. Daripada menebak-nebak sendiri, lebih baik ia segera menemui si kurir.
Aira membuka pintu dan tolah-toleh. Tak ada orang yang biasanya memakai seragam oranye. "Gue di sini, peak!"tiba-tiba seorang menoyor kepala Aira dari samping.
"Nara! Ada angin apa lo ke sini?"seru Aira gembira. Mereka sudah lama tak jumpa sejak wisuda. Tadi cowok itu sibuk mengunci ganda motornya waktu Aira membuka pintu. Makanya tak terlihat. Lalu tiba-tiba ia muncul dari samping.
"Sibuk nggak?" Aira berpikir sejenak. Masih jam dua, menyiapkan makan malam bisa nanti. Rumah pun tak terlalu kotor karena sudah dibersihkan tadi pagi. Sebenarnya tadi Aira hanya bosan dan mencari-cari kegiatan. Kemudian wanita itu menggeleng. "Nah, temenin gue." Nara langsung menariknya keluar.
"Eit, ntar dulu. Udah lama nggak ketemu main bawa kabur." Aira menahan tubuhnya agar tetap di pintu. "Mau ke mana sih?"
"Please, lo satu-satunya harapan gue."
"Iya mau ke mana dulu?"
"Gue mau bikin kejutan buat Fiona." Aira membulatkan mulutnya paham. Nara ingin pendapatnya sebagai perempuan. Nindy sudah cerita bahwa Nara dan Fiona akhirnya pacaran. Buktinya ada pada foto mesra mereka di instagram masing-masing.
"Elah, sejak kapan lo peduli penampilan?"
"Apa salahnya berubah lebih baik? Ayo masuk dulu." Nara pun mengikuti Aira ke ruang tamu. Aira menyuguhinya kopi. Sementara Nara minum kopi, Aira mengganti kaos dan celana pendeknya dengan kaos abu-abu panjang dan rok polkadot merah. Sejak ia menginginkan anak, ia memutuskan untuk berubah lebih feminim.
"Efek kawin sebesar ini ternyata. Lo berubah banget, Ra. Padahal selama ini lo paling anti pakai rok selain seragam sekolah. Itu pun pasti lo dobelin training."puji Nara jujur.
"Nikah, Nara. Dah, yuk berangkat."ujar Aira. Lalu mereka berdua keluar. Aira membonceng di motor ninja milik Nara. Gila nih bos cafe sudah menjadi kaya. Dulu motornya gigi biasa. Tanpa mereka sadari Bu Bimo merekam dengan kamera gawainya. "Harus lapor Pak Ivan nih."
Ivan mengernyit saat tiba-tiba Silvia, istri Bimo si tetangga sebelah, mengirimnya sebuah pesan. Saat dibuka ternyata sebuah video. Di sana tampak istrinya keluar dari rumahnya bersama seorang pria gondrong dan berboncengan pergi. Ivan mengenali pakaian Aira. Hatinya sempat panas karena caption yang diberikan istri Bimo 'Pak Ivan, istrinya selingkuh tuh. Tolong ditegur daripada tersebar berita yang nggak-nggak'. Tapi ia percaya pada Aira.
Tak lama kemudian ia juga mendapat kiriman video dari Eleanor. Yang captionnya,'Ivan, lihat deh istri kamu jalan berdua sama laki-laki lain di mall. Aku ketemu mereka tadi. Kalau nggak percaya, lihat aja videonya. Mendingan kamu ceraiin dia dan nikah sama aku.' Ivan mengurut pelipisnya saat melihat sepasang manusia berpenampilan sama dengan video yang dikirim istri Bimo berjalan di depan kamera Eleanor.
Maka Ivan memutuskan menelepon Aira untuk memastikannya. Ia tak bisa meninggalkan pekerjaannya begitu saja untuk menyusul Aira. Tadi Eleanor sudah mengirim lokasi di mana ia berada pada Ivan sekalian. Wanita itu berharap Ivan datang dan terjadi drama.
"Halo, Aira. Kamu di mana sekarang?"
"Aku di rumah. Kenapa?" Istrinya berbohong. Jelas-jelas dalam video ia pergi ke mall sekarang. Ivan pun mematikan teleponnya dan kembali bekerja. Ia akan menyelesaikannya di rumah nanti.
![](https://img.wattpad.com/cover/145766511-288-k227782.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Mataku
ChickLitIvan merupakan sosok yang keras dan dingin. Semua yang berhubungan dengannya serba teratur. Karakternya itu terbentuk bukan tanpa alasan. Hingga akhirnya ia menemukan cahaya matanya dan perlahan memaafkan.