Part 2

4.6K 517 32
                                    

Seongwoo POV

Aku berjalan menyusuri koridor universitas dengan Jihoon di sampingku. Kami berdua masuk ke suatu ruangan yang sangat luas, dengan tempat duduknya menyerupai tempat duduk bioskop. Aku dan Jihoon menempati posisi paling depan.

Jihoon duduk di sebelah kiriku, aku berbincang-bincang banyak hal padanya.

Tapi sekian menit seseorang duduk di samping kananku. Membuat aku dan Jihoon menoleh ke arahnya. Melihat kami dia hanya memperlihatkan senyumannya. Kami membalas  senyumannya dengan penuh suka cita.

"Hi! Perkenalkan aku Hwang Minhyun kalian bisa memanggilku Minhyun" dengan malu-malu sambil menyodorkan tangannya ka arah kami berdua.

"Aku Park Jihoon dan ini temanku Ong Seongwoo" kata Jihoon lalu kami menjabat tangan Minhyun secara bergantian.

***

Author POV

Ruangan yang di tempati Seongwoo semakin lama semakin ramai. Mereka mengobrol antar satu dengan lainnya, ada juga yang memainkan smartphone nya dan ada yang hanya diam membaca buku.

Sekian menit kemudian terdengar suara hentakan kaki dari luar ruangan membuat sisiwa yang berada di dalam ruangan menjadi mendadak hening. Seseorang memasuki ruangan itu dengan membawa satu buku yang sangat tebal bertuliskan "FISIKA".

"Selamat Siang" sapa dosen tersebut kepada mahasiswa yang duduk berjejer di hadapannya. Para mahasiswa yang ada di ruangan itu membalas salamnya.

"Sebelumnya saya adalah dosen baru di Universitas ini, perkenalkan nama saya Prof. Kim Jaehwan. Kalian bisa memanggil saya Prof. Jaehwan" dengan mengembangkan senyum khasnya.

"Sebelum di mulai apakah ada yang ingin bertanya? Jangan malu-malu" kemudian dilihatnya seseorang yang duduk paling belakang menaikan tangan tanda ingin bertanya.

"Ya kamu yang di belakang" tunjuk Prof. Jaehwan.

"Berapa tinggi badan bapak?" seketika raut wajah Jaehwan yang tadinya tersenyum lebar menjadi datar.

"Tinggi badan saya 2m 37cm, sudah pertanyaannya ayo kita mulai pelajaran hari ini" mengalihkan pembicaraan dan langsung membuka buku besar yang dibawanya.

"Sekarang kita akan memulai dengan pelajaran Implus dan momentum" Sambil menulis judul pelajaran di papan tulis.

"Sebelumnya apakah ada yang mengetahui apa itu Impuls?" mengetuk-ngetukan spidolnya pada buku.

Para mahasiswa yang berada di ruangan tersebut hening membisu. Jaehwan melihat seongwoo yang sedang menggigiti ujung pulpennya.

"Kamu yang berkacamata apa itu Implus?" menunjuk Seongwoo dengan spidol hitammya.

Dengan menghirup napas dalam-dalam Seongwoo mencoba menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh dosen tersebut.

"Impuls adalah suatu cairan yang dipasangkan dokter pada pasien di rumah sakit". 

Prof. Jaehwan hanya menggeleng-gelengkan kepala mendengar jawaban dari muridnya.

"Ini Impuls bukan Infus sayang" ujar Jaehwan pada Seongwoo, seketika ledakan tawa terdengar membuat wajah Seongwoo memerah bagai tomat yang sudah masak di kebun kakek Ha Sungwoon.

***

"Kang Daniel" dosen sedang mengabsen mahasiswanya. Tapi pemilik nama tidak ada yang menyahut.

"Apakah dia tidak hadir?" tanya pada siswa yang berada di ruangan tersebut. Mahasiswa yang berada di sana saling menoleh satu sama lain.  

"Sudah kuduga" mengisi kolom kehadiran Daniel dengan huruf A.

My Challenge [Ongniel]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang