Part 8

1.8K 250 11
                                    

"Kau!"

"Kenapa harus kau? " kata One kesal melihat Daniel berada di depannya.

" Wae? ini kan jalanan umum" katanya sambil tersenyum.

"Cukup, jangan kau menggoda ku lagi.  Enyah kau dari sini! "

Daniel bangun dan ia menuturkan tangannya pada Ong. Tapi bukan di balas dengan baik, melainkan Ong menampar tangannya Daniel.

Ong lewat dengan wajah kesal di depan Daniel. Tapi tiba-tiba tangan Daniel memegang tangan kanan Ong. Yang membuatnya berbalik tepat wajahnya di depan Daniel.

"Jangan pernah menghindar dariku" katanya dan langsung menempelkan bibirnya ke bibir Ong. Sontak membuat Ong terkejut.

Ia berusaha melepaskan diri, tapi cengkraman tangan Daniel sangat kuat. Dan ia tidak bisa mengelak, membiarkan seiring  berjalannya waktu.

Lima puluh detik di lewati Ong dengan ketegangan. Daniel melepaskan bibirnya dari sana.

Saat itu adalah kesempatan untung Ong kabur. Ia dengan segera menginjak kaki Daniel membuatnya menjerit dan melepaskan genggamannya pada tangan Ong.

Ong dengan cepat langsung kabur dari tempat kejadian.

***

"Ong Seongwoo hadir? "

Para mahasiswa yang berada di dalam kelas saling melihat satu sama lain.

" Biasanya dia yang paling rajin, tapi di mana ia sekarang" kata Prof. Jaehwan memeriksa kehadiran para muridnya.

"Mungkin dia sedikit terlambat Prof" kata Park Jihoon.

Tak berapa lama kemudian, sosok Ong Seongwoo terlihat dari kaca jendela sedang berlari menuju kelas Prof. Jaehwan.

"Ong darimana saja kau, tumben kau terlambat? " kata Prof. Jaehwan melirik wajah Ong yang merah.

" T.. Tadi saya ditambrak mobil pak" katanya terengah-engah.

Semua orang yang berada di sana terkejut. Langsung melirik ke arah Ong dengan seksama.

"Kau tak apa kan? " tanya Prof. Jaehwan panik.

" Aku baik-baik saja prof" kata Ong dan langsung menuju tempat duduk yang kosong di belakang.

***

Di bawah pohon yang rindang terdapat sebuah kursi taman yang lumayan untuk dua orang.

Di sanalah Ong sekarang sedang membaca buku.  Yang dia baca itu bukanlah sebuah buku pelajaran melainkan sebuah novel.

Novel yang berjudul Aku Benci dan Cinta. Dengan rapinya ia mengganti halamannya satu persatu.

Ia merasa begitu tenang dan bahagia.
Tapi itu tidak bertahan lama, seorang  lelaki mendekat dan duduk di sampingnya.

Ong merasakan kehadiran orang tersebut, ia menoleh ke arah samping tepat ke arah lelaki itu.

Ia begitu terkesiap melihat siapa gerangan. 

Ternyata sosok Kang Daniel, duduk manis dan sedang memandanginya membaca.

Seketika wajah Ong memerah, memikirkan apa yang Daniel lakukan padanya tadi pagi.

Deg... Deg... Deg..

Jantung nya berdebar kencang, menyadari hal itu ia mulai menarik napa dalam dan melepasmannya.

Tapi detakan jantungnya semakin bertambah kencang di saat Daniel mendekatkan wajahnya ke wajah Ong.

Repleks Ong menjauh, dan langsung menampar wajah Daniel.

Tapi Daniel hanya tersenyum melihat Ong. Dilihatnya wajah Ong yang bertemu merah.

Ia menatap Ong. Yang membuat Ong menyembunyikan wajahnya karena malu.

"Hai kenapa wajahmu merona? " kata Daniel sambil memandangi wajah Ong sambil mendekatkannya.

" A apa yang kau katakan, wajahmu baik-baik saja" katanya sambil memegangi pipinya dengan kedua tangan.

"Pasti kau mengingat hal tadi pagi kan" kata Daniel dengan tersenyum menggoda.

Ong menelan ludahnya, bagaimana dia bisa tahu bahwa ia sedang memikirkan hal itu.

Daniel kembali merekahkan senyuman dan mulai mendekatkan dirinya.

Deg... Deg.... Deg....

Detakan jantung Ong semakin kencang. Apa mungkin....

Dia membuang pikirannya itu jauh-jauh. Tak mungkin dia mulai menyukai Daniel.

Di sisi lain Daniel mulai merasakan hal yang sama, ia merasakan Detakan jantung ya semakin kencang jika ia sedang bersama Ong.

Apakah mereka mulai saling menyukai?

***

"Ada apa denganku Tuhan" kata Ong sambil memukul-mukul kepalanya.

Dia merasa sangat aneh sejak hati itu. Dimana pada saat itu ciuman pertamanya telah di curi oleh Kang Daniel.

"Sial dasar brengsek,  kenapa harus dia yang mendapatkannya" kata Ong mengacak-ngacak rambutnya frustrasi.

Tiba-tiba, pinselnya mengeluarkan suara deringnya.

Ong menghela napas, ia mengambil pinselnya dengan malas.

"Siapa ini? Aku harap bukan Daniel" menekan tombol hijau untuk menerima panggilan.

"Halo, kau sudah tidur? " kata orang tersebut.

" Kenapa? Katanya ketus.

"Aku kira kau sakit, karena aku. Lihat wajahmu sangatlah merah seperti tomat kakek Sungwoon" kata Daniel sambil tertawa.

"Aku akan menutupnya sekarang" kata Ong yang akan menekan tombol merah pada ponselnya.

"Tunggu sebentar ada yang ingin ku katakan"

"Aku menunggu"

"Maukah kau berkencan denganku? "

***

My Challenge [Ongniel]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang