Part 18

1.6K 209 11
                                    

Awas Typo

Seongwoo POV

"Lepaskan aku, apa kau sudah gila?" Bentakku.

Aku berusaha melepaskan diri, akhirnya berhasil.

"Asal kau tahu, aku tak akan pernah memaafkan dirimu!" Kataku lalu pergi dari sana.

Aiiss kenapa air mata ini menetes, aku muak dengan diriku sendiri. Menangisi pria yang sudah menghiamatiku. Aku benci!!

***
"Ibu harap kau datang malam ini" Kata ibu.

"Tapi bu aku ada jadwal operasi malam ini" kataku.

"Memangnya di rumah sakit itu hanya kau dokternya, masih banyak dokter yang bisa menggantikanmu" katanya kesal.

"Tapi ibu.."

"Cukup kau harus menuruti perkataanku, datanglah malam ini ke Restoran Open Up. Ibu akan menunggumu di sana. Kalau tidak, aku akan mencoretmu dalam daftar keluarga" katanya lalu memutuskan panggilan.

"Dasar ibu-ibu, semakin tua semakin cerewet" gumamku.

Dan masalahnya aku tak tau restoran itu di mana. Sialnya aku.

Mataku mengarah pada Dokter Im yang berjalan di depanku.

"Stop Dokter Im ada yang ingin ku tanyakan padamu" kataku.

Ia menaikan kedua alisnya.

"Apa kau tau alamat dari Restoran Open Up?" Tanyaku.

Terlihat wajah Dokter Im yang mulai serius.

"Restoran Open Up? Aku belum pernah dengar. Kalau Restoran Never aku tau tempatnya" katanya polos.

"Maaf Dokter Im aku menanyakan Restoran Open Up bukan Never" kataku.

"Ya sudah aku pergi" katanya lalu pergi dariku.

Dasar pria aneh, dia sangat pandai jika menjadi seorang dokter tapi kadang-kadang jika sudah kumat penyakit hang nya jangan di tanya lagi.

***

"Seongwoo-ya ibu sudah di luar" teriak ibu dari luar apartemenku.

Ia beberapa kali memencet belku, tapi ia tidak puas dengan hal itu. Ibu mengetuk-ngetuk pintu agar aku cepat membuka pintu.

"Ia bu, ayo silahkan masuk" kataku menyuruhnya untuk masuk.

"Ohh ternyata kau sedang siap-siap, ku kira kau tidur. Baiklah kalau begitu aku masuk" katanya berlalu di hadapanku masuk ke apartemen.

Ia duduk di sofa, melihat sekeliling ruangan itu.

Ku lihat ibu sudah menggunakan pakaian yang rapi, dan make up nya. Wow tumben ia memakai make up.

Aku menolehnya sambil mengeringkan rambutku.

"Kenapa kau terus memandangiku seperti itu" katanya.

Aku diam tak bergerak, aku ketahuan.

"Kenapa ibu tumben memakai makeup?" Tanyaku.

"Karena hari ini adalah hari istimewa bagiku" katanya.

"Istimewa?"

"Ibu akan bertemu dengan teman masa kecilku, aku tak mau kelihatan seperti dulu"

"Emm baiklah terserah ibu" kataku.

"Hai! Cepat masuk dan pakai bajumu, jangan menggoda ibumu dengan tanpa baju seperti itu" bentaknya.

Aiss aku terkekeh mendengar kalimat itu.

My Challenge [Ongniel]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang