Part 17

1.7K 201 7
                                    

Awas Typo

Author POV

Tit tit suara alat pendeteksi jantung yang terpasang pada tubuh Daniel.

Pria itu berbaring lemas di kamar tersebut. Dengan nuansa yang mewah dan nyaman.

Matanya tertutup rapat tak sadarkan diri. Dan tak ada satu orangpun yang menemaninya di sana.

Sunyi sekali, tapi itu tak bertahan lama seorang wanita datang dengan membawa bunga lari masuk ke ruangan itu.

"Daniel!" Desahnya lalu langsung menghampiri pria itu.

"Aku kan sudah bilang dari dulu bahwa, kau pasti bahagia bersamaku. Karena kau telah menyia-nyiakan ku dulu mungkin kau tak akan seperti ini sekarang" kata wanita itu sambil menangis.

"Aku sebenarnya tak tega melakukan ini padamu, tapi untuk membalaskan dendamku padamu. Sekarang aku puas dan kembalilah padaku" katanya lagi.

Wanita itu memegangi tangan Daniel dan sesekali mengepupnya.

Daniel tak merespon apapun. Ia tetap diam pada tempatnya tak bergerak ataupun bicara.

"Ini aku berikan kau bunga" Wanita itu menaruh bunga itu di sisi Daniel.

Wanita itu mendekatkan wajahnya pada wajah Daniel.

Membuka masker oksigen yang menutupi sebagian dari wajah tampannya.

"Wow saat koma pun  kau masih terlihat tampan, kau selalu membuatku tertarik padamu" sambil mengelus-elus wajah Daniel.

Tiba-tiba wajah mereka semakin mendekat dan mendekat, wanita itu mulai menempelkan bibirnya pada bibir Daniel.

Satu

Dua

Tiga

Tinggal beberapa senti lagi, dan

Ahh... Ahhh.. napas Daniel memburu di ikuti dengan tubuhnya yang kejang-kejang.

"Daniel ada apa denganmu?" Kata wanita itu panik.

"SUSTER! DOKTER!" teriaknya beberapa kali sampai seorang suster dan dua orang perawat datang ke sana.

"Ada apa dengan pasien ini?" Kata sang dokter.

"Aku tidak tahu, tiba-tiba saja ia kejang-kejang" katanya gugup.

Dokter itu dengan segera menghampiri Daniel memeriksa keadaannya dengan teliti.

"Ini sangat serius, cepat panggil Dokter Ong" kata dokter pada seorang perawat.

Tak sampai lima menit, perawat itu datang dengan Dokter Ong.

"Ada apa ini?" Tanya Ong panik.

"Tiba-tiba ia kejang-kejang, dan detak jantungnya lemah. Kurasa kita harus memijat jantungnya" kata dokter itu.

Ong mendekat dan memerikasanya.

"Kau benar, cepat ambil alat pemijat jantungnya" kata Ong.

Perawat datang dengan alat yang diinginkan Ong.

Ong mengambilnya dan langsung memasangkannya.

(Proses pemasangan)

Tiiiittt........tiiittt.....

"Oh tidak dokter Ong kita harus cepat, detak jantung pasien semakin melemah"

Ong melakukan percobaan pertama.

"Tidak berhasil, coba lagi" ujang sang dokter.

Percobaan kedua, juga tidak berhasil.

"Ya Tuhan tolong selamatkanlah Daniel" batin Ong.

My Challenge [Ongniel]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang