Aku inget in jangan lupa vote dan komen walaupun ff nya itu gak masuk akal. Emng ada guru sama siswa-siswi nya seumuran. Karena ini hanya delusi jadi jangan terlalu dipikirkan 😆😆
Aku sendiri percaya gk percaya nulis ff gak masuk akal ini😁😁
Udah ah gak pengen banyak ngomong. Langsung aja ke cerita 😘😘
______________________Sebenarnya eunbin kesal karena bajunya itu terlihat kotor tapi dia tidak ingin marah-marah sekarang. Dia menahan emosinya dan juga dia sadar lawannya itu Somi. Somi anak manja yang bisa saja keluarganya membuat dirinya kesulitan. Eunbin pun cari aman. Lagi pula jinyoung sudah mewakili kemarahan eunbin bukan.
Setelah Somi dan teman-temannya pergi eunbin pun pergi meninggalkan jinyoung sendirian. Eunbin ingin ke toilet membersihkan bajunya yang masih terlihat ada noda. Saat ingin menuju toilet, ia melihat guanlin berjalan sambil membawa beberapa buku menuju ruangannya. Eunbin tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menyapa teman lamanya itu.
"Lin-ah" sapa eunbin. Guanlin yang mengenali panggilan itu langsung melihat eunbin. Kemudian eunbin mendekat kearah guanlin.
"Kapan kau pulang, kau tidak merindukanku" entah kenapa eunbin terlihat bahagia melihat guanlin bahkan ia melupakan kekesalannya tadi.
"Kwon Eunbin, kau ingat ini sekolahan. Bisakah kau memanggilku dengan embel-embel saem?" Eunbin memukul kepalanya
"Ah aku lupa, kalau kau sekarang guruku. Dasar pria tiang listrik, kau mengagetkanku. Kau hutang cerita padaku" guanlin tersenyum mendengar ucapan eunbin.
"Bienie, kenapa seragammu kotor sekali" tanya guanlin yang sadar ketika melihat baju seragam eunbin banyak noda makanan
"Ah tadi Somi menabrakku kemudian makananku jatuh semua mengenai bajuku" wajah eunbin dibuat sedih agar guanlin kuatir tapi guanlin nyatanya biasa saja.
"Ya sudah kalau begitu cepat kau bersihkan sebelum jam istirahat selesai. Dan bienie, jangan terlalu akrab denganku. Nanti semua orang curiga jika kau mengenalku" ucap guanlin kemudian ia pergi meninggalkan eunbin sendirian.
"Hah, aku tidak paham dengan ucapan guanlin barusan" gumam eunbin
•••
"Som, makan ini. Apa kau juga menyuruhku untuk menyuapimu" tanya yoojung. Yoojung melihat Somi dari tadi belum memakan makanannya sedikitpun. Dan itu membuat yoojung kuatir.
"Somi sayang, cepat makan. Jika maagmu kambuh nanti siapa yang dimarahi harabojimu, pasti kita" ucap Daniel. Kakek Somi mempercayai semua tentang Somi disekolahan pada Daniel, Woojin dan Yoojung. Mengingat tiga teman Somi itu yang paling dekat dengan Somi sejak kecil.
"Aku benar-benar tidak nafsu makan Daniel-ah. Ucapanku tadi tidak main-main soal guru private"
"Kenapa kau tidak mau minta bantuan eunbin saja. Kan dia siswi paling pintar kenapa harus jinyoung coba" giliran woojin yang bertanya. Yoojung langsung memukul kepala woojin.
"Kau bodoh atau apa sih, jinyoung suka pada eunbin dan itu selalu membuat Somi sakit hati. Kalau Somi belajar dengan eunbin yang ada Somi bisa membuat eunbin tinggal nama" cerocos yoojung. Sekarang giliran Daniel yang memukul kepala yoojung