L

1.1K 106 2
                                    

Somi terus menatap jam tangannya. Hari ini jadwal les privat bersama guanlin namun saat pulang sekolah tadi jinyoung langsung mengajak Somi ke studio musik. Alhasil Somi sekarang berkumpul dengan teman-temannya jinyoung.

Somi tidak marah dengan hukuman yang diberikan guanlin tadi pagi saat di kelas. Malah Somi merasa senang karena bisa melihat guanlin tadi pagi karena beberapa hari ini mereka tidak bertemu.

"Young, sampai kapan kita disini. Aku ada les privat. Ayo kita pulang" Somi menarik-narik lengan jinyoung sambil merengek.

"Kamu kok nyusahin banget sih Som. Mending guru privatnya pecat aja nanti aku yang ngajarin kamu" ucap jinyoung kemudian kembali bermain gitar yang ia pegang.

Somi langsung memanyunkan bibirnya ketika mendengar ucapan jinyoung. Bagaimana mungkin Somi memecat guanlin yang notabene nya orang yang beberapa hari ini selalu memenuhi otaknya.

Tiba-tiba Somi merasa menyesal telah menerima jinyoung jadi kekasihnya. Ternyata orang yang disukai Somi selama ini sifatnya tidak seperti apa yang dipikirkan Somi.

"Ternyata aku benar-benar bodoh" batin Somi. Somi terus berpikir andai saja tidak menerima jinyoung, andai saja dia menyadari perasaannya sudah berubah. Somi terus berandai-andai karena kebodohannya menerima jinyoung begitu saja bahkan gara-gara itu, semua sahabatnya menjauhinya dan malah berteman dengan eunbin yang notabene nya saingan Somi disekolahan.

•••

Somi langsung turun dari mobil jinyoung. "Kenapa sih buru-buru bnget" ucap jinyoung sambil menarik tangan Somi yang hampir keluar dari mobil jinyoung.

"Bukannya gitu young, aku ada les dan kalau aku ketahuan haraboji main saat jam les bisa dimarahin nanti" alasan Somi. Padahal Somi pengen mastiin guanlin masih menunggu dirumah apa tidak. Mengingat ini sudah 4jam Somi bermain dan artinya itu guanlin juga berada dirumah nya 4jam lalu.

"Ya udah, pecat aja deh guru les kamu. Aku yang ngajarin kamu. Kan kamu pacar aku" ucap jinyoung santai.

"Bagaimana mau mengajari, setiap main aja ditinggal main sendiri" batin Somi.

"Bagaimana" ucap jinyoung. Tidak lama jinyoung bertanya seperti itu, guanlin dan Seongwoo keluar dari rumah Somi dengan mobil guanlin. Mereka berdua tidak sadar somi sudah pulang karena posisi somi masih didalam mobil jinyoung dan mobil jinyoung berada diluar gerbang.

"Sejak kapan guanlin saem dekat dengan Seongwoo hyung" Somi langsung menoleh kearah pandang jinyoung. Bahkan Somi setelah melihat keakraban guanlin dan Seongwoo dimobil yang mereka naiki terlihat seperti sudah kenal beberapa tahun. Pertanyaan Somi sama seperti jinyoung, sejak kapan mereka dekat.

"Bahkan aku juga tidak tahu sejak kapan mereka dekat" gumam Somi yang masih didengar jinyoung.

Somi benar-benar keluar dari mobil jinyoung sekarng, jinyoung pun ikut keluar dan menyamakan langkah kaki Somi.

"Kamu mau apa"

"Ya mau kerumah pacarku lah sayang, kamu kok gak nawarin aku buat mampir" Somi menghelai nafas. Untung guanlin keluar bersama Seongwoo kalau tidak, bisa ketahuan jika guanlin adalah guru les Somi. Itu bisa gawat.

Setelah masuk rumah dan jinyoung sudah duduk diruang tamu. Somi langsung menyuruh Kim ahjuma membuatkan minuman untuk jinyoung sedangkan Somi berganti baju dikamarnya.

Ketika Somi ingin menghampiri jinyoung, Somi melihat haraboji nya duduk diruang tamu bersama jinyoung. Somi kalangkabut karena takut harabojinya mengatakan sesuatu. Cepat-cepat Somi berlari keruang tamu.

Jeon haraboji langsung menoleh kearah Somi yang lari. "Gak udah lari-lari begitu Som, malu udah besar" ucap Jeon haraboji pada cucunya itu

"Haraboji kenapa jam segini sudah pulang" kakek Somi itu langsung menyerngit, tidak suka dengan pertanyaan yang ditanyakan cucunya itu

"Yang harusnya haraboji tanyakan, kenapa kamu gak les sekarng. Bukannya masih jam les ya sekarng. Dan nak jinyoung, kalau ngajak main Somi harus tahu waktu ya. Somi harus belajar" ucap kakek Somi seperti tidak menyukai jinyoung.

Kakek Somi sebenarnya dulu menyukai jinyoung hanya saja setelah tahu kelakuan jinyoung diluar membuat kakek Somi berpikir 2x tentang Somi yang begitu menginginkan jinyoung jadi kekasihnya waktu itu.

Karena Somi terlihat menyukai jinyoung, kakek Somi mencoba mengalah dan melupakan kejelekan dari seorang Bae Jinyoung. Tapi sejak kakek Somi melihat Guanlin, kakek Somi itu ingin Somi bersama guanlin saja.

•••

Guanlin dan Seongwoo sekarang berada di rumah guanlin. Seongwoo terus terkagum dengan rumah guanlin. Awalnya Seongwoo mengira guanlin hanyalah guru yang mempunyai kehidupan biasa saja tapi nyatanya Seongwoo salah.

Rumah guanlin jauh lebih besar dari rumahnya dan rumah Somi. Seongwoo tiba-tiba menghitung kekayaan guanlin jika guanlin menikah dengan somi. Akan sekaya apa nanti keluarga itu. "Haraboji benar-benar tidak salah menginginkan somi bersama guanlin, bahkan kekayaan guanlin jauh dari jinyoung anak sombong itu" batin Seongwoo

Mendadak Seongwoo mendukung Jeon haraboji untuk mendekatkan Somi pada guanlin. Guanlin punya nilai plus-plus banyak, daftar riwayat yang Jeon haraboji beberapa hari lalu diselidiki dan Seongwoo yang juga membacanya ikut kagum dengan kepribadian guanlin. Setelah membaca itu, Seongwoo jadi tertarik mendekati guanlin juga. Ia ingin lebih mengenal guanlin.

Jeon haraboji dan Seongwoo bukannya memandang harta sebenarnya, tapi mereka ingin Somi memiliki pendamping yang baik, yang bisa membimbing Somi ke arah yang lebih baik dan itu ada pada guanlin bukan pada jinyoung yang notabene nya laki-laki yang disukai Somi sejak dulu.

"Minta bantuan Daniel, woojin dan yoojung ini biar Somi dekat dengan guanlin" batin Seongwoo. Tanpa diketahui Seongwoo, Daniel Woojin maupun yoojunh sudah lebih dulu menginginkan hal ini sebelum akhirnya Somi mengecewakan teman-temannya itu.

"Hyung, aku mandi dulu ya" Seongwoo langsung menggangguk kemudian ia bermain PlayStation dikamar guanlin.

Seongwoo melirik ponselnya yang sedang berbunyi, menandakan ada telepon masuk.

"Hyung ada dimana. Kok bisa Deket sama guanlin saem"

"Jin, kamu harus dukung Jeon haraboji buat Deket in Somi sama gurumu itu. Kalau sampai mereka berjodoh, hidup kita makmur jin"

"Tanpa kau minta kita sudah berusaha hyung, tapi Somi malah pacaran sama jinyoung"

"What" teriak Seongwoo dan membuat woojin langsung mematikan sambungannya.

"Dasar gak punya sopan santun sama orang tua" ucap Seongwoo smbil menatap ponselnya yang sudah mati

Seongwoo melirik guanlin yang keluar dari kamar mandi, tiba-tiba Seongwoo menghitung harga pakaian yang dipakai guanlin itu. Pakaian santai tapi dari penglihatan Seongwoo pakaian itu limited edition beberapa bulan ini.

Jari-jari Seongwoo masih menghitung sempurna. Guanlin yang melihat Seongwoo berpikir apa yang dilakukan Seongwoo seperti menghitung sesuatu

"Apa yang kau lakukan hyung dengan jarimu" Seongwoo langsung terkejut dengan pertanyaan guanlin. Ia merasa tertangkap basah menghitung harga pakaian yang dipakai guanlin. Seongwoo cepat-cepat menggeleng.

Guanlin mengambil ponselnya dimeja kecil dekat ranjangnya kemudian melihat banyak sekali notice masuk. Selain notice dari teman-temannya juga ada notice dari murid-murid perempuan. Tapi satu notice yang membuat guanlin tertarik untuk membacanya yaitu pesan Somi yang meminta maaf. Entah kenapa guanlin membaca pesan itu sedikit lega, guanlin sempat takut jika Somi tidak mau Les karena hukuman tadi pagi yang ia berikan.

Tbc...

Ada yang nunggu ff ini gak, makasih yang udah mau baca😘😘😘

Jangan lupa voment dong 😆😆

Lai Guanlin🍯💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang