"Aku akan ajak Somi keacara itu" guanlin tersenyum pada eommanya itu dan kemudian ia melanjutkan langkahnya sedangkan Ny Lai hanya terkejut mendengar ucapan anak bungsunya itu.
Guanlin hanya memutar-mutar ponselnya. Ini sudah pukul 5 sore tapi Ia masih menunggu chat dari Somi namun ponselnya tak kunjung berbunyi.
"Mungkin ia sibuk" batin guanlin. Tak lama kemudian sekertarisnya datang mengingatkan jadwal acara yang harus dikunjungi guanlin yaitu pesta anniversary pernikahan Tn Kim.
Guanlin mendengus sebal, karena ia terpaksa harus mengajak Ahn Yena sekertarisnya. "Ini eomma kalau tahu siapa yang aku ajak sekarang pasti uring-uringan" batin guanlin
"Kamu siap-siap dulu sana" Ahn Yena terlihat sangat senang ketika guanlin menyuruhnya untuk siap-siap. Setiap acara seperti ini adalah kesempatan Yena untuk menggoda bosnya itu.
"Baik Tn"
_
Setelah datang kekantor Somi, memutuskan akan kesalon karena Jeon haraboji akan mengajak ke acara rekan bisnisnya. Entahlah Somi tidak tahu acara seperti apa yang akan ia hadiri nanti.
Sebelum Somi kesalon ia harus mencari gaun terlebih dahulu. Ia memilih-milih gaun yang pas untuk ia pakai kepesta, ia merasa frustasi karena tidak tahu gaun seperti apa yang harus ia pakai. Umpatan bodoh selalu terucap dimulut Somi.
"Sayang, kamu cocok pakai gaun ini. Dan untuk putri appa yang cantik pakai ini" suara itu Somi mengenalnya tapi siapa. Somi langsung mencari suara itu berada.
"Eomma, aku tidak suka gaun pilihan appa" Somi membeku ketika siapa yang ia lihat. Somi hafal postur tubuh orang itu. Orang itu beberpa bulan yang lalu mengajaknya untuk memulai hubungan sebagai sepasang kekasih tapi apa yang ia lihat sekarang. Dia bilang sibuk membantu appanya tapi apa yang dilihat Somi ini berbeda.
"Kang Dongho" nama itu yang terucap dari bibir somi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh astaga" Somi langsung mengusap wajahnya itu ketika dongho berbalik dan tersenyum. Namun ketika tahu Somi yang memanggil dongho langsung merubah mimiknya wajahnya. Yang awalnya tersenyum berubah menjadi rasa takut.
"Somi... aku..."
"Appa... gaun ini cantik kan untukku" teriak anak kecil pada dongho.
"Som aku bisa jelasin" Somi mendekat ke dongho.
"Gak perlu jelasin, aku udah lihat dari mataku sendiri. Kita putus aja ya" bukan kesedihan tapi senyuman yang terpancar di wajah Somi.
Ketika Somi berbalik, dongho langsung menahan Somi. "Ayo aku kenalkan pada istri dan putriku Som" entah kenapa Somi menuruti ucapan dongho. Memang bodoh kan Somi.
Mereka berada di kafe mall untuk menjelaskan alasan dongho mendekati Somi. "Kita tidak direstui. Tapi karena aku sayang pada istri dan anakku. Aku tidak ingin keluargaku menghancurkan keluarga kecilku jadi ketika appaku menyuruh untuk mendekatimu dan bodohnya aku mau tanpa mikirin perasaan kamu Som"