Somi menjadi deg-degan. Ini hari pertama ia masuk kelas menjadi pacar gurunya itu. Somi sekarang duduk lagi bersama woojin sedangkan jinyoung sudah duduk ditempat semula. Tadi pagi jinyoung membuat keributan tentang ini tapi woojin yang menjadi ketua kelas sekaligus ketua OSIS agak lega dan membuat jinyoung mengalah.
Woojin bersyukur ternyata jabatannya itu ada gunanya juga saat ini. Sedangkan eunbin, woojin mengajak eunbin duduk di belakang nya pas. Awalnya Somi menolak tapi woojin mengancam akan duduk bersama eunbin klau Somi masih seperti itu. Mau tak mau Somi mengalah.
"Som kamu sakit, kok tangan kamu berkeringat dan panas dingin" gumam woojin pelan sedangkan Somi cepat-cepat menggelengkan kepalanya.
"Kita ijin aja yuk, aku takut kamu kenapa napa" woojin tidak tahu saja jika Somi sebenarnya merasa deg-degan karena sebentar lagi jadwal guanlin mengajar.
"Selamat siang" guanlin sudah masuk kedalam kelas Somi
"Siang saem" ucap teman-teman Somi bersamaan.
"Kumpulkan PR kalian. Yang tidak mengerjakan sudah tahu kan apa yang harus dilakukan"
"Jeon Somi kamu ambil PR teman-teman kamu sekarang dan taruh dalam ruangan saya nanti pulang sekolah" ucap guanlin tegas
"Baik saem" ucap Somi sedikit bergetar. Entahlah Somi sendiri heran dengan tingkah nya saat ini. Dia tidak sakit tapi badannya lemas seketika jika mengingat hubungannya bersama guanlin saat ini. Antara senang bahagia takut jadi satu.
"Saem nanti biar saya saja. Somi sedang tidak enak badan" ucap woojin sedangkan tangan Somi sudah mengepal sempurna untuk meninju woojin yang bicara seperti itu pada guanlin. Rencana Somi berduaan bersama guanlin nanti akan gagal jika saat ini guanlin mengiyakan kata-kata woojin.
"Benarkah Somi" tanya guanlin sedikit menyerngitkan satu alisnya.
"Tidak saem, woojin berbohong. Kemarin saya memang kehujanan tapi saya tidak apa-apa" ucap Somi meluruskan
"Iya tidak apa-apa karena saem udah ngasih vitamin" batin Somi melanjutkan kata-katanya tadi.
"Terima kasih" guanlin tersenyum yang membuat seluruh murid-murid perempuan tidak bisa bernafas karena senyumannya itu. Sedangkan Somi yang diberikan senyuman itu apa kabar dengan keadaan jantungnya saat ini.
Bel pulang sudah berbunyi, semua murid satu persatu meninggalkan kelas mereka sedangkan Somi sudah melangkah menuju ruangan guanlin.
Sesampainya di depan ruang guanlin, Somi mengetuk pintu kemudian seseorang didalam menyuruhnya masuk.
"Owh, Tzuyu saem. Selamat siang" ucap Somi ramah ketika guru perempuan yang bernama Tzuyu itu duduk di sofa ruangan guanlin sedangkan guanlin duduk di tempatnya sedang mengoreksi hasil ulangan.
"Siang Somi, Guanlin saem sedang sibuk. Kamu taruh sini saja" Somi yang mendengar ucapan gurunya itu menjadi sebal. "Memangnya dia siapa, seperti tidak ada kerjaan saja datang kesini hanya membaca majalah dan seenaknya mengusir. Memangnya aku ada urusan dengannya"batin Somi. Somi menaruh buku-buku itu kemudian ia berpamitan. Tapi ketika ia sudah membuka pintu guanlin berbicara dengannya.
"Somi siapa yang menyuruh mu keluar. Kamu duduk didepan saya sekarang" Somi sedikit tersenyum tanpa diketahui Tzuyu. Tanpa penolakan dari Somi, ia langsung berbalik dan cepat-cepat duduk didepan meja guanlin.
"Tapi guanlin saem anda kan sedang sibuk" ucap Tzuyu yang tidak terima dengan keputusan guanlin barusan.
"Maaf Tzuyu saem, saya yang menyuruh Somi kesini karena saya ada urusan sama dia. Sedangkan seingat saya kita gak ada urusan kan hari ini" ucap guanlin pada Tzuyu. Tzuyu langsung melangkah pergi dengan kaki yang dihentak-hentakkan. "Awas saja kamu" ucap tzuyu sambil melirik Somi tidak suka.
Semenjak Tzuyu keluar dari ruangan guanlin. Guanlin langsung menaruh semua soal-soal yang ia koreksi barusan dan menatap Somi sambil senyum-senyum sendiri sedangkan Somi yang melihat sedikit heran dengan tingkah guanlin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Somi langsung berdiri. "Saem sehat kan"
"Sepertinya saya benar-benar gila sama kamu Som" Somi merasa malu tanpa sadar ia mengambil bolpoin yang dipegang guanlin dan melempar kearah guanlin.
"Dasar gombal kamu ya"
"Gak papa lah aku gombal. Tapi kan aku gombalnya hanya sama pacar aku" guanlin mencolek dagu Somi. Somi langsung tersenyum dan berjalan menghampiri guanlin yang terhalang oleh meja.
Somi langsung memeluk guanlin, guanlin pun menerima dengan senang hati. "Aku cinta sama kamu. Jangan tinggalin aku ya lin"
"Saya lebih dari cinta dan sayang sama kamu Somi. Jadi kamu harus janji jangan tinggalin saya" Somi menggangguk dalam pelukan guanlin.
•••
Somi dan guanlin memutuskan tidak pulang terlebih dahulu. Mereka ingin menghabiskan waktu hanya berdua saja. Sebelumnya guanlin sudah meminta ijin kepada Jeon haraboji untuk mengajak Somi bermain dan kakek Somi itu terlihat sangat bergembira dari suaranya yang terdengar ditelinga guanlin, bahkan tadi Jeon haraboji tanpa menghawatirkan Somi malah menyuruh guanlin untuk memulangkan Somi besok.
"Sepertinya haraboji mempercayaimu"
"Tidak hanya mempercayai saya, sepertinya harabojimu itu menginginkan saya jadi cucu menantunya" guanlin ketawa dengan ucapannya sedangkan Somi sudah ancang-ancang melempar guanlin dengan bantal sofa.
Guanlin dan Somi memutuskan berada di apartemen pribadi guanlin hanya keluarga guanlin yang mengetahui tempat ini ditambah Somi sekarang. Kenapa mereka memilih diapartemen, hanya satu alasannya. Somi tidak ingin ketahuan teman-temannya berkenjan dengan gurunya sedang kan guanlin juga tidak ingin ketahuan murid-murid nya. Bisa bahaya jika mereka ketahuan ditempat umum.
"Saem, andai aku lulus dan masuk 50 besar saem mau tidak menikah denganku" guanlin langsung melepas rangkulan Somi.
"Kamu ngomong apa sih, emang kamu gak mau kuliah dulu apa"
"Otak aku udah capek saem. Saem mau ya ya ya" Somi ngotot
"Nggk Som, aku gak mau ngerusak masa depan kamu" Somi menghelai kan nafasnya.
"Kalau kamu bisa masuk 3besar dan kamu bisa masak buat saya, udah bisa ngerjain pekerjaan rumah tangga. Saya setuju" ucap guanlin. Somi sedikit berpikir, 3besar masak ngerjain pekerjaan rumah. Selama ini Somi tidak pernah melakukan itu.
"Saem bisa lebih ringan dikit gak. Masa mau nikah sama saem persyaratan nya sebanyak itu. Mana saya bisa saem" ucap Somi
"Kalau kamu gak mau gak papa. Saya tidak rugi kok" ucap guanlin enteng sambil makan snack ditangan nya
"Ok Ok saem, mulai hari ini Jeon Somi akan menunjukan itu pada calon suami Somi" ucap Somi percaya diri sedangkan guanlin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya
"Aku tidak yakin kau bisa melakukan persyaratan ku itu"- guanlin
"Aku Harus tunjukin pada semua jika aku bisa"-Somi
Tbc...
Maaf ya part ini mungkin gak sesuai keinginan kalian 🤣🤣🤣... Saya bingung bikin kemesraan guansom kyak apa 🤣🤣🤣