"Sama aku" ucap guanlin, tak lupa memberikan senyumnya pada Ong Daniel dan eunbin. Tapi setelah guanlin menyadari ada orang lain senyumnya itu langsung luntur.
Sedangkan Somi yang membelakangi guanlin ia tahu suara itu milik siapa. Ia masih ingat jelas. Somi hanya diam membeku tak berani menoleh ke belakang.
Kalau boleh jujur, Somi sangat merindukan guan. Ingin sekali detik ini juga ia memeluk pemilik suara itu.
"Jin ayo kita pulang"
"Kamu pulang sendiri aja Som. Aku baru ketemu keponakan aku tahu" Somi mengepalkan tangannya ketika mendengar jawaban woojin. Kemudian ia berdiri dan meninggalkan temannya.
Entah apa yang dipikirkan guanlin yang jelas guanlin menurunkan sikap egoisnya. Guanlin langsung menyusul Somi keluar kafe ketika mendapati Somi sudah dekat dengannya, cepat-cepat guanlin meraih tangan Somi
"Kamu gak pengen jelasin ke aku. Ini udah 8 tahun Som tapi selama itu apakah kamu tidak punya keinginan menjelaskan padaku?"
"Apa yang harus di jelasin. Semuanya sudah jelaskan dan semuanya sudah berakhir karena ulah anda sendiri. Maaf bisakah anda melepas tangan anda" Mendengarkan ucapan Somi yang ketus, guanlin malah tertawa.
"Kenapa anda tertawa, memangnya ada yang lucu" ketus Somi
"Gimana aku gak merasa lucu ya sekarang. Yang nge buat semua berubah itu kamu, yang mempersulit keadaan juga kamu dan disini sebenarnya siapa yang ditinggalkan. Aku atau kamu, tapi nada bicaramu seolah-olah aku yang salah padahal kamu tahu sendiri seperti apa kejadiannya bukan. Apa kamu tahu, penolakanmu itu seperti pisau yang dilempar mengenai hatiku" Somi langsung diam, memang benar ucapan guanlin. Disini sebenarnya yang salah dirinya tapi kenapa rasa-rasanya ucapannya malah seperti menyudutkan guanlin.
"Menyalahkan orang lain dan mengelak kesalahan sendiri, berniat meminta maaf saja tidak kamu Som" ucap guanlin ketus dan langsung melepas tangan Somi. Setelah guanlin melepaskan tangan Somi, Somi merasa kosong. Ia ingin digenggam guanlin lagi.
Guanlin yang ingin masuk ke kafe lagi ditahan Somi. "Antarkan aku pulang" entahlah, ucapan Somi itu membuat guanlin maupun Somi terlihat bodoh. Guanlin hanya diam saja tidak tahu apa yang akan dia lakukan sekarang.
"Maaf aku pulang sendiri saja" ucap Somi lagi setelah menyadari apa yang ia lakukan.
"Izinkan aku mengantarmu"
_
Guanlin menyetir mobilnya sangat pelan, ia tidak ingin cepat sampai di rumah Somi. Katakan saja guanlin menikmati keadaannya sekarang walaupun mereka berdua sama sekali tidak mengobrol.
"Gimana hubunganmu dengan yoojung. Pasti kamu bahagia" guanlin menyerngit, ia merasa aneh dengan pertanyaan Somi.
"Maksut kamu" Somi menoleh kearah guanlin yang menyetir.