Z6

633 56 3
                                    

Woojin heran dengan tingkah Daniel. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba datang ketempat kerja woojin. Saat dibutuhkan saja menghilang tapi saat gak dibutuhkan datang, dasar Daniel.

"Kenapa? Kusut banget mukanya"

"Lagi patah hati" ucap Daniel sedangkan woojin menyerngit heran. Ingin sekali woojin menerka-nerka keadaan yang dialami Daniel tapi dia urungkan. Woojin malah melempar bolpoin kearah Daniel dan mengenai kening Daniel.

"Sialan, temennya galau harusnya di tenangin lah ini apa yang kau lakukan"

"Kau tanya apa yang aku lakukan? Harusnya aku tanya apa yang kau lakukan selama ini bodoh. Mungkin kau sekarang lebih sukses dengan kemampuanmu tapi inget waktu sekolah aku lah yang paling pintar diantara kalian jadi..... kenapa otakmu sampai sekarang tetap sama Kang Daniel SAYANG" woojin rasanya ingin meremukkan Daniel saat ini tapi ia tidak bisa sampai-sampai ia menekankan kata sayang agar Daniel tahu jika wooji memang sayang pada sahabatnya itu dan Begitu-begitu juga Daniel sahabatnya seperjuangannya dari kecil. Dia beneran tidak tega. Mungkin Daniel hanya butuh bimbingan saja dari woojin agar mengerti apa yang ia lakukan akhir-akhir ini sudah keluar dari zona aman.

"Besok aku kenalin sama temen Mina, jadi bisakah kamu lupakan Yuxi?" Ucap woojin sedangkan Daniel mendongak kearah woojin sambil melotot.

"Kenapa hah, mau nantang in aku kamu sekarang. Berani melotot" ucap woojin lagi, Daniel menunduk kemudian mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

"Suasana hatiku lagi hancur jin. Aku datang kesini buat nenangin diri. Tapi kamu malah giniin aku" woojin mencibir dengar ucapan Daniel.

"Kenapa harus datang ke aku? Sahabatmu bukan hanya aku kalau kamu ingat niel. Masih ada Ong hyung, Somi bahkan yoojung"

"Aku masih pengen hidup ya jin"

"Masih pengen hidup tapi kemarin-kemarin tanpa sadar kamu udah cari mati" ucap woojin membuat Daniel semakin terpuruk.

"Please jangan pojokin aku jin untuk saat ini. Yuxi udah putusin aku kemarin" woojin tiba-tiba tertawa mendengar ucapan Daniel.

"Keponakanku akhirnya sadar juga"

"Bukan karena sadar tapi guanlin saem nyuruh Yuxi mutusin aku"

"Mampus" woojin tertawa terbahak-bahak. Akhirnya gurunya itu tahu juga kalau anaknya lagi diguna-guna Daniel tanpa woojin repot-repot ngasih tahu.

"Tapi aku cinta Yuxi jin. Kayaknya aku harus Dateng ke guanlin saem minta restu" mendengar ucapan Daniel,woojin benar-benar  ingin rasanya mengumpat lagi dan lagi tapi sebelum ia mengumpat sudah terdengar umpatan lain didepan pintu kantor woojin.

Woojin maupun Daniel lamgsung menoleh kearah pintu masuk. "Somiiiii" ucap Daniel dan woojin berbarengan.

"Jadi semua ini gara-gara kamu niel. Kamu tahu gara-gara ulahmu itu suamiku ingin jodohin Yuxi" Somi sudah mendekat ke arah Daniel dan memukul-mukul Daniel dengan tas mahalnya.

"Semua ini karena kamu niel.... aaaaaaaa.... sialan kau sudah menghancurkan masa depan putriku" teriak Somi histeris dan tangannya sudah menjambakjambak rambut Daniel. Woojin hanya diam menonton, sekali-kali ia ikut meringis kesakitan melihat Daniel. Tapi woojin tidak ingin memisahkan mereka, malah woojin ingin ikut gabung dengan Somi menjambak kepala daniel.

__

Somi bangun dari pingsan nya. Ia menoleh kearah guanlin kemudian matanya tak sengaja menemukan keberadaan Daniel.

"Keluar. Atau aku akan membuatmu mati hari ini" semuanya sudah tahu siapa yang dimaksut Somi. Tanpa Somi mengulang perkataannya lagi, Daniel langsung keluar tapi sebelum keluar ia meminta maaf pada Somi tapi Somi tidak ingin mendengar lagi.

Giliran guanlin yang menyuruh orang berada disitu untuk keluar juga. Ia ingin berbicara berdua dengan istri tercintanya.

"Sayang" Somi langsung menoleh kearah guanlin. Matanya berkaca-kaca saat ini.

"Yuxi sama Daniel hiks hiks" akhirnya Somi sudah tidak bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh. Guanlin dengan sigap langsung memeluk Somi dan sesekali mengelus punggung istrinya itu.

"Ini alasan aku gak bilang sama kamu. Aku takut kamu kecewa sama mereka" ucap guanlin

"Apa karena alasan ini kamu ingin jodohin Yuxi" guanlin mengangguk mendengar ucapan Somi.

"Kalau gitu aku nerima keputusan kamu sayang" lanjut Somi. Seketika guanlin tersenyum lalu mengecup bibir istrinya sekilas.

"Percaya sama pilihan aku dan Ong hyung ya. Pilihan kita pasti tidak akan mengecewakan kamu"

"Aku pegang ucapan kamu" kemudian mereka berpelukan kembali.

________

Segitu aja ya part extra nya😅😅
Baca juga ya ff squelnya🥺🥺
Walau aq tahu ceritanya keknya lbih berbobot an "Lai Guanlin"🤣🤣

Segitu aja ya part extra nya😅😅Baca juga ya ff squelnya🥺🥺Walau aq tahu ceritanya keknya lbih berbobot an "Lai Guanlin"🤣🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lai Guanlin🍯💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang