Saat ini ujian pertama, dan jadwal ujian pertama ini adalah matematika. Somi terus menghembuskan napasnya berkali-kali. Ia takut tidak bisa mengerjakan.
"Udah kamu tenang aja, pasti bisa ngerjain kok" ucap eunbin menenangkan Somi. Somi dan eunbin memutuskan berteman sekarang. Eunbin sudah tidak masalah Somi dekat dengan guanlin dan sekarang eunbin sudah mulai tertarik dengan supirnya Somi. Kalian masih ingatkan siapa supirnya Somi.
"Tapi ini matematika bin"
"Pacar kamu kan guru matematika, masa gak ngasih bocoran kisi-kisi sih Som, payah" bisik woojin takut-takut teman-teman yang lain mendengar
"Sial kau Park Woojin" Somi langsung memukul pundak woojin
Somi menatap ponselnya, ada chat seri guanlin. Ia langsung membukanya.
Mr. Lai ❤️:
Kamu keruanganku bisa ?Somi menyerngit namun kemudian dia beranjak keruangan guanlin.
"Kamu gugup?"
"Jelas gugup, apalagi ini matematika" Somi menghelai napasnya. Guanlin berjalan kearah Somi. Dan menangkup wajah Somi
"Jangan takut, kamu pasti bisa ngerjain soal-soal itu. Semua soal-soal yang kamu kerjakan selama ini hampir 99% bener. Dan aku yakin soal ujian itu lebih mudah dari pada soal-soal yang aku berikan padamu"
"Kau yakin?, atau hanya ingin aku lega saja" guanlin terkekeh dengan ucapan Somi.
"100% yakin sayang. Melihat kisi-kisi yang keluar hampir semuanya sudah aku ajarkan padamu dan murid-murid yang lain" Somi lega, setidaknya ia harus mempercayai ucapan guanlin. Tidak mungkin kan seorang guru menginginkan muridnya tidak lulus apalagi tidak lulus dimata pelajarannya. Sangat tidak mungkin.
"Baiklah, aku percaya padamu"
"Kau semakin hari semakin pintar. Tidak seperti dulu" Somi langsung melirik guanlin horor. Tanpa bicara dengan kalimat jelas, Somi tau apa yang dalam otak guanlin. Dulu guanlin sering bilang jika dirinya itu cantik tapi sayang gk punya otak.
"Ternyata perempuan yang bodoh gak punya otak ini yang disukai" cibir Somi
"Kamu punya daya tarik tersendiri Som, yang buat aku jatuh sejatuh-jatuhnya dalam pesonamu"
"Gombalin terus ya saem muridnya" ucap Somi
"Murid saya yang satu ini kan spesial. Jadi harus setiap hari digombalin" guanlin sendiri yang ngomong tapi dia sendiri yang heran kenapa bisa ngomong seperti itu.
"Guanlin saem yang galak dan penuh aturan kemana, kok Somi sekarang jarang lihat ya"
"Kayaknya guanlin saem yang dulu udah kemakan cintamu Som, Mangkanya sekarang saya jadi jinak gini" Somi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Semakin hari guanlin semakin Songong.
"Udah kamu balik kelas sana, 10 menit lagi udah masuk. Aku juga harus bertemu guru pengawas dari sekolahan lain juga" Somi kemudian pergi dari ruangan guanlin.
_
Ujian sudah dimulai, Somi satu kelas dengan eunbin. Eunbin dan Jinyoung adalah murid terpandai. Mereka berdua selalu menunjukkan prestasinya.
Eunbin itu sering membawa piala kejuaraan sains bersama Daehwi. Musuh yang sekarang jadi sahabatnya itu memang pintar. Tidak diragukan lagi kepintarannya.
"Wih pengawasnya cantik" ucap Daniel. Somi melirik sahabatnya itu tidak suka.
"Kamu keganjenan niel, Kayak gak pernah lihat perempuan cantik aja"
"Apa sih Som, kan aku cuma Muji pengawas itu doang bukan mau ganjen in"
Somi fokus mengerjakan soal-soal, ternyata yang dibilang guanlin memang benar. Soalnya cukup dikuasai oleh Somi, ada beberapa yang menurut Somi sulit tapi gak sepenuhnya sulit.
Daniel sudah panggil panggil Eunbin untuk memberikan contek an, padahal soalnya beda. Memang dasar Daniel.
Guanlin masuk ke kelas Somi, guanlin sepertinya mengalihkan perhatian pengawas itu agar murid nya yang tidak mampu bisa mencontek dari teman yang memiliki soal yang sama.
"Calon adik iparku memang ter the best. Tau aja kalau kakak iparnya ini lagi kesusahan, Som nomer 4 jawabannya apa?" Ini Daniel yang bicara. Sedangkan Somi sudah malas dengan sahabatnya itu. Mentang-mentang soal sama, Daniel manggil manggil somi.
Somi tidak menggubris Daniel, pandangannya kearah depan. Kekasihnya sedang bercanda gurau dengan perempuan lain. Somi tidak bodoh, pengawas itu terlihat tertarik dengan guanlin. Guanlin guru muda tampan kaya siapa yang tidak tertarik dengannya.
Somi langsung berdiri dan memberikan lembar jawaban itu ke pengawas cantik itu. Guanlin melirik Somi, pandangan mereka bertemu.
"Loh Jeon Somi sudah selesai beneran?" Tanya pengawas itu
"Iya Lee Nana saem, saya sudah selesai. Berkat les private dari pacar saya. Dia jago matematika saem"
"Wah beruntung sekali kamu nona Jeon" Somi tersenyum pada pengawas itu sedangkan guanlin seperti mendapat ancaman dari pandangan Somi.
"Maaf Lee Saem, saya harus kembali keruangan saya"
"Kok buru-buru saem. Nanti saya keruangan anda boleh?" guanlin tanpa menjawab. Ia langsung pergi.
Tak lama Somi keluar dari kelas disusul eunbin juga keluar dari kelas. "wah kamu hebat Som bisa ngerjain cepet. Sahabatku itu ternyata pinter juga ngajarin kamu"
"Iya. Sahabat kamu yang berstatus guru itu emang hebat tapi kamu lihat kan tadi"
"Ganjen" ucap Somi dan eunbin bersamaan kemudian tertawa.
"Ternyata kamu temen yang asik, kenapa dulu kita harus musuhan ya bin"
"Ya mungkin karena jinyoung. Kamu yang dulu suka jinyoung dan jinyoung suka aku. Kamu yang cantik aku yang pintar dan semua murid-murid banyak membanding-bandingkan kita. Aku paling tidak suka dibanding-bandingkan Som" ucap eunbin
_
Ujian telah berakhir, untuk kelas 3 sudah mulai diliburkan dan guanlin sudah tidak aktif mengajar. Dulu ayahnya guanlin meminta guanlin untuk mengisi kekosongan guru matematika disekolahan milik keluarga guanlin itu dan perjanjiannya hanya mengajar untuk sementara menggantikan guru matematika yang lama. Setelah itu Guanlin akan memimpin perusahaan milik ayahnya.
Somi senyum-senyum sambil meluk guanlin yang duduk didepan TV. Sedangkan guanlin tangannya sudah membelai rambut Somi.
"Lin, beneran aku pengen cepet nikah sama kamu. Pengen tiap hari kayak gini"
"Kamu pikirin mateng-mateng Som, kamu gak nyesel gitu nikah muda" Somi dengan semangat langsung menggelengkan kepalanya.
"Ya udah terserah kamu, kalau ketiga syarat aku udah terpenuhi. Aku janji bakal nikahin kamu secepatnya"
"Tinggal 1 syarat belum terpenuhi, rasanya nunggu nilai ujian sudah tak sabar" ujar Somi
"Yakin kamu pasti lulus sayang"
"Lulus sih aku yakin tapi gak yakin bisa masuk 3 besar. Itu kan persyaratan kamu, kalau gak masuk kan nanti gak jadi nikah cepet dong" Somi memanyunkan bibirnya. Membuat guanlin gemas dan menarik bibir Somi dengan tangannya.
"Aduh sakit lin"
"Siapa suruh manyunin bibir"
"Dasar laki-laki tidak peka. Ini kode keras minta dicium"
"Dasar mesum" ucap guanlin
"Sekalipun kamu tidak masuk 3 besar, aku akan tetap cepat menikahi mu Som jika kamu memang benar-benar siap. Aku tidak akan menyia-nyiakan kamu, aku takut jika menunda akan kehilangan kesempatan memilikimu" batin guanlin. Guanlin menatap lekat-lekat Somi yang bercerita sambil tertawa.
Tbc..
![](https://img.wattpad.com/cover/145526573-288-k982557.jpg)