Guanlin rasa-rasanya sudah tidak sanggup lagi menghadapi tingkah Somi. Guanlin sangat kerepotan karena ulah somi. Seperti saat ini, saat guanlin baru saja memulai rapat tiba-tiba Somi datang mengacaukan rapatnya.
Guanlin sengaja menonaktifkan ponselnya agar tidak diganggu Somi tapi memutuskan menonaktifkan ponselnya itu salah besar karena Somi malah langsung datang keperusahaannya.
"Lin, aku gak mau tahu. Pokoknya sekarang juga kamu bikinin aku sup ayam pedas" rengek Somi. Beberapa orang yang ikut rapat memandang guanlin Kasian.
"Iya sayang, aku rapat dulu ya. nanti setelah rapatnya selesai, aku janji bakal masakin apapun yang kamu mau"
"Aku maunya sekarang, kalau sekarang ya sekarang. Kamu mau anak kamu ileran nanti" Somi mulai menitihkan air matanya sedangkan guanlin tidak tega tapi rapat kali ini juga penting. Guanlin sudah beberapa kali tidak ikut rapat.
"Tn Lai, sebaiknya anda turuti saja kemauan istri anda. Kami bisa mengadakan rapat nanti"
"Tidak, saya akan tetap melanjutkan rapatnya. Dan kamu, tetap diam disini. Jangan ganggu suami kerja kalau gak pengen miskin mendadak" ucap guanlin tegas. Somi sendiri tiba-tiba merasa takut jika miskin mendadak, padahal jika dipikir-pikir tidak mungkin keluarga Lai ataupun keluarga Jeon miskin mendadak hanya karena sehari tidak kerja.
_
Guanlin tiduran dipaha Somi dan sesekali mencium perut buncin Somi. Ia paling suka melakukan kegiatan ini di waktu senggangnya.
"Kapan mereka keluar?"
"Sekitar 2 minggu lagi tapi juga bisa seminggu lagi mengingat kembar" jawab Somi
"Daddy sudah tidak sabar lagi ingin menggendong kalian sayang" ucap guanlin masih menciumi perut Somi. Tiba-tiba guanlin dan Somi tertawa kala salah satu baby mereka merespon ucapan guanlin.
"Sepertinya mereka juga tidak sabar ingin keluar" ucap Somi masih tertawa sesekali meringis menahan sakit. Wajah Somi semakin pucat, sebenarnya dari semalam ia menahan sakit diperutnya.
"Sayang, wajah kamu kok makin pucat" guanlin sangat khawatir melihat perubahan wajah Somi. "Sayang aku udah gak kuat"
"Maksut kamu apa sih" guanlin makin panik ketika ia melihat ada cairan yang keluar dipaha Somi. Tanpa menunggu lama, guanlin langsung menggendong Somi ke mobilnya dan berniat langsung kerumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit guanlin memanggil-manggil perawat untuk membantunya.
"Maaf Tn, anda harus mengisi formulir terlebih dahulu" terpaksa guanlin tidak ikut masuk keruangan Somi. Ia harus cepat selesai mengisi formulir lalu kembali keruangan Somi.
Setelah mengisi formulir guanlin cepat-cepat datang keruangan Somi. "Anda sudah selesai" guanlin mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari salah satu perawat
"Sebaiknya anda masuk sekarang karena Ny Somi membutuhkan anda Tn" guanlin sudah tidak bisa berpikir jernih. Pikirannya hanya ada Somi dan si kembar. Bahkan ia lupa untuk menghubungi keluarganya dan keluarga Somi.
"Sayang, mereka sepertinya ingin keluar lebih cepat" ucap Somi menahan rasa sakitnya. Mata guanlin berkaca-kaca, ia tidak tega melihat Somi kesakitan seperti ini. Kalau bisa memilih, guanlin lebih memilih dirinya saja yang merasa sakit dibandingkan melihat Somi yang kesakitan.
Rambut guanlin rasanya sudah rontok semua, tangannya penuh cakaran Somi. Perih tapi guanlin bisa menahannya karena mungkin rasa sakitnya masih lebih parah sakit yang dirasakan istrinya saat ini.
"Kamu harus kuat sayang"
"Aku udah gak kuat lin. Kalau aku gak ada, tolong jagain anak-anak ya sayang"
"Kamu ngomong apa sih Som, jangan lengah kurang baby Yuxi sayang, kamu harus kuat" Somi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya merasa sudah tidak kuat lagi. Sedangkan guanlin terus berpikir bagaimana membuat Somi mau berusaha lagi. Guanlin mendapatkan ide cemerlang tapi dia takut dengan idenya itu. Terlalu beresiko menurut guanlin.
"Som, kamu inget sekertarisku yang kamu pecat dulu kan?" Somi mengangguk lemas, ia sudah tidak kuat sekedar berbicara
"Kalau aku selingkuh dengannya bagaimana?" Somi langsung melotot pada guanlin dan meremas tangan guanlin kuat-kuat. Karena merasa marah Somi mengeluarkan kekuatannya yang tersisa.
Huek huek
Mendengar tangisan baby keduanya keluar guanlin lemas dan bersyukur. "Terimakasih sayang" guanlin menyempatkan mengecup kening Somi . Sedangkan Somi menghelai napasnya karena rasa yang seperti tersiksa tadi keluar. Somi memejamkan matanya sejenak, tangannya masih belum lepas dari genggaman guanlin.
Hiks hiks
Guanlin mendongak untuk melihat Somi yang tiba-tiba menangis. "Kenapa?"
"Jadi kamu selingkuh sama sekertaris ganjen kamu itu dulu"
"Ya nggak lah som, cuma cara itu yang bikin kamu mau ngeluarin anak aku" guanlin bergidik ngeri mengingat keganjenan para sekertarisnya dulu.
Somi masih tidak percaya sampai akhirnya Somi menyuruh para suster untuk mengusir guanlin dari kamar rawatnya.
"Bodoh, resikonya benar-benar bikin kepalaku mau pecah" gumam guanlin ketika ia keluar dati ruangan Somi dengan cara tidak hormat.
_
Keluarga Lai dan Jeon haraboji berebut ingin menggendong Yuxi dan Yuta. Guanlin dan Somi memutuskan nama bany mereka Lai Yuta dan Lai Yuxi. Yuta sangat tampan tapi wajahnya lebih banyak ke Somi sedangkan Yuxi sangat cantik wajahnya lebih mirip ke Guanlin.
"Keponakan kita lucu-lucu ya bin" ucap yoojung dan terus menciumi Yuxi dan Yuta.
"Rasanya aku ingin mencubit mereka" ucap woojin yang gemas sendiri tapi woojin masih sadar jika mencubit Yuta dan Yuxi pastikan dirinya tidak selamat. Namun woojin sekejap tidak percaya apa yang dilakukan Daniel. Daniel dengan beraninya mencubit Yuxi dan membuat bayi itu menangis.
"Daniel" teriak semua orang yang berada diruangan Somi sedangkan Daniel hanya cengar-cengir tidak jelas. Yoojung sudah memukuli Daniel karena merasa kesal dengan Daniel
"Kau bodoh atau apa, Owh iya kau kan memang bodoh" ucap yoojung setelah lelah memukuli Daniel.
Mereka semua tenang, sudah tidak berisik seperti tadi. Namun lagi-lagi Daniel membuat ulah dengan ucapannya.
"Saem, nanti kalau Yuxi udah dewasa. Saya mau nikahin Yuxi ya saem" tidak hanya Somi dan guanlin yang melotot, semua orang disana lebih ganas dari Somi dan guanlin wajahnya.
"Daniel Gila" ucap mereka serempak
_____
Extra part sampai sini ya...
Jangan lupa vote dan komennya...
Makasih