02

1.2K 128 4
                                    

.
.
.
.

penulisan bold + italic itu Flashback

.
.
.
.
.
.

" Shin Wonjae, ayo Kita berakhir. Yera sangat mencintaimu aku tidak bisa terus berbohong padanya. Sebagai sahabat aku tidak tega " Ujar seorang gadis bertag Han Nara dengan wajah seriusnya.

" Apa maksudmu. Nara aku tidak mengerti " Ujar Wonjae sambil menggeleng pelan dan matanya yang berkaca-kaca.

" Yera jauh lebih baik dariku, Jika kita berjodoh lain waktu pasti kita akan kembali di pertemukan. Heum ? " ujar Nara sambil menggenggam kedua tangan Wonjae.

.
.
.
.
.
.

" Apa yang sedang kau pikirkan? " Tanya Nara pada Wonjae yang terlihat tengah melamun sambil menatap foto keluarga yang terdapat foto Kang Yera, Hyera dan Hoseok " Merindukan Yera? "

" Ya, sedikit. Hidup selama 16 tahun bersamanya membuatku merasa kehilangan. Tapi aku jauh lebih Merindukan anak-anak " Nara tau rasanya di hindari oleh anak sendiri karna kesalahannya dan Mantan pacarnya yang kini menjadi suaminya.

" Hyungwon bertengkar dengan Hyera, aku merasa sangat bersalah pada Hyungwon. Dia menanggung malu dan sakit hati karna harus putus dari Wonho, karna kita " Wonjae ayah Wonho dan Hyera hanya dapat menghela nafas, Ini bukan pertama kalinya Hyungwon dan Hyera bertengkar. Bahkan mereka pernah sampai bermain fisik hingga Wonho melerai mereka dengan bentakan.

" Bagaimana kabar Young jin? Kau sudah menengoknya di penjara? " Nara menggelengkan kepalanya. " kenapa? "

" Young jin bilang, tidak usah menenggoknya lagi. Setia aku menengoknya rasa bersalahnya pada Hyungwon akan menguar dan membuatnya hilang kendali. Dia menyesal pada Hyungwon dan Hyungwon pun tidak ingin menemui ayahnya lagi.. " Wonjae menganggukan kepalanya tanda mengerti.

" Maafkan atas tindakan Wonho maupun Hyera, mereka seperti itu karna tertekan " Nara hanya tersenyum Maklum dan menganggukan kepalanya.

" Aku sayang pada Wonho seperti anakku sendiri, begitupun dengan Hyera. Jadi kau tenang saja "

.
.
.
.
.
.
.

Hyungwon pov

Jauh di dalam lubuk hatiku, aku masih sangat mencintaimu...

Namun semua kulakukan karna aku hanya memiliki Ibuku...

Kebahagiaannya adalah Impianku..

Aku mencintaimu...

Shin Wonho..

Hyungwon pov end

Tok.. Tok.. Tok..

Sebuah kepala bersurai coklat menyembul di balik pintu, Hyungwon yang tengah bersedih sambil menatap sebuah foto pun langsung merapihkan kegiatannya.

" Boleh aku masuk? " Tanya sosok itu, dan di angguki kepala oleh Hyungwon.

" Tentu kak Wonho " Wonho duduk di atas kasur Hyungwon yang bernuansa Hitam putih.

Memeluk Mawar [ Complete ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang