10

767 92 3
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Udara di luar masih sangat sejuk di tambah dengan embun yang dingin. Dan sebuah keajaiban seorang Chae Hyungwon dapat bangun sepagi ini. Pukul empat lewat dua puluh lima menit.

Hyungwon menatap keluar Jendela di mana embun menutupi kaca jendela kamarnya. Helaan nafas yang Hyungwon keluarkan itu menandakan bahwa dirinya merasa khawatir bahkan gugup. Tangannya mengambil sebuah kotak kecil yang di berikan Hyera sebagai kado ulangtahunnya.

" uwah.. Indah sekali kalungnya. Tapi kenapa kalung, aku jadi terlihat benar-benar seperti wanita "

 Tapi kenapa kalung, aku jadi terlihat benar-benar seperti wanita "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyungwon membuka amplop dari Hyera " Oh, ada suratnya "

To : Kak Chae Hyungwon

Aku tidak punya kata-kata yang Bagus untukmu.

Tapi aku selalu berdoa agar kau selalu sehat dan bahagia.

Aku memberikanmu kalung dengan bunga dandelion itu dengan maksud agar kau selalu bahagia,  karna buatku kau adalah filosofi bunga dandelion sang sempurna untuk Kak Wonho. 

Aku mau kau bahagia dengan bagaimana dirimu, Jadilah egois untuk kebahagiaanmu.

Terkadang, kita harus egois untuk mencapai kebahagiaan kita. Dan aku mau kau lakukan itu.

Aku pernah merasa lelah bahkan bosan dengan hidupku, hal konyol yang aku lakukan adalah percobaan bunuh diri. Dan kak Hyunwoo yang menemukan aku di atap gedung yang tidak bisa aku tuliskan dimana. Kak Wonho bersumpah atas namanya bahwa dia akan selalu membuatku bahagia.

Kak Hyungwon, kebahagiaanku adalah Kak Wonho.

Pahamilah maksudku... 

Selamat Ulangtahun
Pakai kalung dariku itu!

Aku sayang padamu.. 

Shin Hyera

Hyungwon menatap tidak percaya pada surat di tangannya. Matanya berkaca-kaca, dia merasa terharu dan tidak percaya bahwa Hyera yang selalu terlihat ceria pernah melakukan hal bodoh itu. Hyungwon menatap kalung itu dan tersenyum.

" Terimakasih...  "

.
.
.
.
.
.
.
.

Wonho sudah berada di Taman Hansung, dia tersenyum saat netranya menangkap sosok manis yang berjalan ke arahnya.

" Ada apa menyuruhku datang sepagi ini? "

Wonho memberikan sosok itu satu cup coffee hangat, dan di terima baik oleh sosok itu.

Memeluk Mawar [ Complete ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang