03

924 114 2
                                    

Esok hari

Di ruangan bernuasa kelabu dan terlihat hampa karna hanya lampu meja yang menyalah, tak membuat pemilik kamar memiliki Niat untuk menyalahkan lampu kamarnya.

Termenung.

Dengan rambut panjang surai ungunya yang berantakan dan pakaian yang bisa di katakan tidak rapi, membuatnya terlihat seperti hantu. Namun itu tak membuatnya mengurangi kecantikan gadis itu.

Cklek..

Sosok pria dewasa masuk kedalam area dimana tidak semua orang dapat masuk.

" sayang, boleh ayah masuk? " gadis itu tidak merespon,namun pria dewasa yang diketahui adalah sang ayah dari dua anak itu tetap masuk

" Keluar jika tidak penting, aku tidak mau mendengar omong kosongmu " Ujar Hyera dengan dingin dan tanpa panggilan ' ayah '

" Ini sudah dua tahun dan ayah ingin menjelaskan padamu tentang kesalahpahaman ini. Ayah dan Ibumu tidak saling mencintai, Bukan. Maksudku hanya ayah. Ibumu begitu mencintai ayah, Namun saat kakakmu lahir ayah mulai menyayangi Ibumu karna ayah melihat perjuangan Ibumu. Sampai ibumu kembali hamil dirimu ayah sangat senang karna tahu anak keduaku perempuan seperti yang aku idam-idamkan dan ayah sangat mencintai kalian bedua. Begitupun dengan Ibumu, Namun, tiba-tiba Nara kembali dan juga aku melihat Hyungwon yang nampak penuh luka yang katanya akibat dari ayahnya yang mabuk dan memukul Hyungwon. Ayah menawarkan bantuan dan kami mengobrol, dan Mungkin ayah keterlaluan sampai lupa jika Ibumu selalu menunggu ayah di rumah dan selalu pulang ke rumah Nara untuk melihat keadaan mereka, sampai akhirnya ayah tahu jika Hyungwon dan Hoseok menjalani Hubungan. Sisi egois ayah muncul dan Ibumu sering berspekulasi negatif hingga seperti yang kau lihat waktu itu. Nara dan Hyungwon sempat menolak untuk ayah ajak tinggal bersama tapi ayah memaksa mereka, Hyera tolong dengarkan ayah. Walaupun secara tidak langsung kami terjebak Cinta segitiga. Tapi, ayah akan tetap memberikan restu pada Hoseok jika ia mau menikahi Hyungwon " Hyera yang tengah mendengarkan sambil menangis pun langsung membalikkan badannya.

" Kau serius? " ujar Hyera pada sang ayah dan sang ayah tersenyum sambil mengusak rambut Hyera.

" Ayah tahu kau begitu menyayangi kakakmu jadi hanya ini yang bisa ayah lakukan agar ayah mendapatkan maaf kalian. Ayah begitu mencintaimu dan kakakmu " Ujar sayang ayah sambil menitikan air matanya.

" aku keluar sebentar " Ujar Hyera sambil menutup kepalanya dengan topi hoodie yang di gunakannya dan pergi ke kamar sang kakak, sedangkan sang ayah tersenyum melihat kelakuan sang anak bungsu.

" Kak Wonho "

BRAKK

" Oh Damn ! " pekik Hyera yang langsung masuk ke kamar sang kakak dan mengumpat saat melihat sang kakak tengah bercumbu dengan kakak tirinya.

" fvckin shit, HYERA!  " umpat Wonho yang terkejut begitu juga dengan Hyungwon.

" Sorry, waktu datangku kurang tepat sepertinya. Lanjutkan aku akan datang lagi nanti " Sesaat akan pergi Hyungwon menahannya.

" Tidak, aku akan pergi. Silakan bicara " Hyungwon keluar dari kamar Wonho dan Hyera langsung menutup pintu kamar sang kakak.

" What the..  Hell, Apa yang kau lakukan dengannya kak? " Wonho seperti salah tingkah, namun langsung berkilah.

" apa yang kau butuhkan? " ujar Wonho kesal, karna aktivitasnya di ganggu.

" Jika kau mendengar ini aku yakin kau akan sujud di bawah kaki ku "

" Tch.. Jiwa angkuhmu sedang berkobar eoh?! "

" Kalau aku bilang kau bisa menikah dengan Hyungwon, seratus persen dengan restu ayah dan Bibi Chae. Apa yang akan kau lakukan "

Memeluk Mawar [ Complete ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang