14

624 76 1
                                    

.
.
.
.
.
.
.


Siang Ini, Changkyun tengah menatap sendu pada secangkir coffee latte dingin yang di pesannya. Dia berada di kafe milik Kihyun. Changkyun hanya diam sambil menatap jalanan dengan kondisi yang cukup padat dengan adanya Mobil dan pengendara motor.

Jooheon datang dan meletakan sepiring kecil Short Cake Matca Tiramisu di hadapan Changkyun.

" Kak Jooheon.. "

" Makanlah, dariku " Ujar Jooheon dengan cuek, sesaat akan pergi Changkyun memegang tangan Jooheon " Apa? "

" Bisa temani aku? "

Jooheon berbalik dan duduk di hadapan Changkyun " lalu? "

" kenapa kakak jutek sekali " Ujar Changkyun pada Jooheon yang masih betah memasang wajah datarnya.

Jooheon menghela nafasnya " Apa maksudmu? Jutek bagaimana, aku menjawab semua pertanyaanmu, menemanimu ,bahkan memberi saran yang terbaik untukmu "

" Bukan itu, maksudku pada Hyera " Jooheon kembali terdiam dan membuang wajahnya ke arah dimana yang pasti tidak menatap Changkyun.

" Sudahlah, Jika hanya akan membahas masalah Hyera bukankah kau sudah menyerah? Apa yang — "

" Apa kak Jooheon menyukaiku? "

" Apa maksudmu "

" Aku bertanya "

" Aku sibuk "

Jooheon bangun dari duduknya, saat hendak pergi Changkyun menarik tangan Jooheon hingga Jooheon berbalik pada Changkyun " Jika benar kau menyukaiku, Buat aku jatuh padamu. Karna aku tahu rasanya menanti tanpa mendapatkan apapun "

Jooheon menatap dalam pada Changkyun " Kita tidak pernah tahu dengan siapa kita jatuh Cinta, Jangan paksakan dirimu untuk mencintai orang yang sama sekali tidak pernah kau lihat itu terlihat kau tengah mencari pelarian "

Jooheon kembali berbalik dan pergi meninggalkan Changkyun yang terdiam bisu.

" aku tidak mencari pelarian.. Aku ingin jatuh Cinta pada orang yang mencintaiku..  Karna aku tahu rasanya sangat tidak nyaman mencintai seseorang yang sama sekali tidak mencintaimu " Ujar Changkyun di ke sendirian nya.

.
.
.
.
.
.
.. 

Di Rumah keluarga Shin. Hyera tengah memakan apel yang sudah di potong oleh Wonho di ruang tengah sambil menonton TV. Hyera hendak pergi kedapur untuk mengambil Minum, Namun Bibi Chae sudah keluar dan membawakan segelas air pada Hyera.

Tentu saja itu mengundang tatapan Bingung dari Wonho dan Hyera " Apa maksudmu membawakan aku air? " Tanya Hyera dengan dingin.

Bibi Chae menatap Hyera sendu bahkan sampai meneteskan air matanya " kumohon pada kalian untuk berhenti mempermainkan Hyungwon dan lepaskan Hyungwon. Dia akan bahagia jika tidak dengan kalian "

Wonho mengeratkan genggamannya pada pisau yang di pegangnya, Belum Wonho berucap seseorang yang baru saja tiba di rumah menarik lengan Bibi Chae.

" Apa maksud ibu? Apa maksudmu?!!  Sudah kukatakan kebahagiaanku Hanya bersama Shin Hoseok!  Hanya Wonho. Mengapa kau tidak mengerti! Aku sangat - sangat membencimu bahkan aku menyesal punya Ibu sepertimu!!!  Kau egois!  Kau — "

Plak

Hyungwon menyentuh pipinya yang di tampar oleh sang Ibu, Namun Hyera langsung bangun dari duduk nya dan menghampiri Hyungwon yang masih diam menyentuh pipinya.

Hyera melihat Hyungwon lebih dekat " Kak Wonho bawa pacarmu ke kamarnya, Uh benar-benar wanita jalang ini.. Hanya bisa menyakiti saja. Harus kuapakan kau agar mengerti dengan kalimat Jangan macam-macam denganku Kau baru saja menampar wajah cantik kakak Chae Ku dengan tangan kotormu itu.. Wah sungguh-sungguh makhluk ini " Ujar Hyera dengan nada pongahnya sedangkan Hyungwon sudah berada di dekapan Wonho yang berada di belakang Hyera.

" Hei Jalang, Jangan kau pikir kau orang yang melahirkan Hyungwon maka kau bisa melakukan apa saja padanya. Tak ada seorang Ibu yang merampas kebahagiaan anaknya, Hanya Kau saja!  Kau itu seorang Ibu atau Iblis! " Itu Wonho dengan emosinya yang semakin menjadi-jadi setelah adiknya, sekarang kekasih hatinya.

" Ya!  Lakukan saja apa yang kalian mau padaku, terserah kalian!  Dasar anak-anak tidak bermoral, dari anak seorang pengemis !  " Wonho dan Hyera langsung menatap Bibi Chae menyalang tajam.

Wonho langsung menarik Bibi Chae dengan kasar menuju keluar Rumah, saat sudah di luar Wonho langsung mendorong Bibi Chae hingga terjatuh di depan pintu Gerbang. Para penjaga pintu dan pengurus kebun langsung melihat apa yang terjadi pada anak tuan rumahnya dengan Istri barunya.

" Ibuku anak seorang pengemis yang berakhir menjadi orang paling sukses dan bahkan jadi orang yang paling kaya. Di kenal banyak orang karna seorang Kang Yera wanita sukses dengan butiknya juga perusahaan elektronik yang saat ini di jalankan oleh Ku.  Dan baru saja kau menghina Ibuku dan kakekku yang begitu Mulia ? Lalu kau apa? Coba bela dirimu.. Kau apa?!  Kau hanya wanita jalang pembunuh Ibuku yang begitu baiknya padamu wahai nyonya " Bibi Chae menatap tajam pada Wonho sedangkan Hyera tersenyum lebar dan Hyungwon hanya melihat dari jauh.

Sebuah mobil terparkir di depan gerbang dan seseorang keluar dari Mobil dengan tergesa " Ada apa ini Wonho, Nara ya "

Wonho tersenyum sarkas dan menunjuk Bibi Chae yang mengeluarkan airmatanya " Dia.. Baru saja menyuruh Hyungwon menjauh dari kami dan Dia baru saja menghina kakekku yang begitu mulia pekerjaannya.. KAMI TIDAK SANGGUP MELIHATNYA LAGI AYAH! " Ayah Shin menatap Nara yang masih duduk dan menangis.

" kakak sudahlah, lihat Bibi Chae sudah banjir air mata begitu. Hei Pembunuh Ah— maksudku Bibi Chae kau tidak mau bangun dan kembali mengatakan hal buruk padaku si gadis tidak bermoral dan mulut yang tidak berpendidikan ini? Bangunlah, jadilah sosok wanita yang bergitu berkuasa seperti tadi dan silakan kesana pintu gerbang masih terbuka lebar untukmu " Ujar Hyera dengan senyuman sarkas di wajahnya dan Sang ayah pun tak dapat melakukan apapun karna rasa cintanya yang begitu besar pada kedua anaknya.

Bibi Chae bangun dari duduknya dan menghapus air matanya. Wonho dan Hyera menatap acuh pada Wanita itu sampai akhirnya Bibi Chae berjalan dan memeluk lengan suaminya dengan maksud meminta pembelaan atas rasa malu yang dia tanggung saat ini.

" Mau minta bantuan? Silakan saja ayah... Bawalah masuk Istrimu itu, dengar Aku beri izin akses ke rumah karna aku masih menghormati kakak cantikku yang berdiri di sana. Jadi, jika Dia macam-macam lagi jangan harap ada pengampunan untuk yang kedua kalinya. Paham kau? " Ujar Hyera pada sang Ayah yang menatap anaknya dengan tatapan dalam, sedangkan Hyera langsung menarik Wonho masuk kedalam Rumah dan melewati Hyungwon yang masih terdiam melihat itu semua. Sang Ibu menatap Hyungwon dari kejauhan dan Hyungwon? Dia memberikan tatapan yang tak dapat diartikan setelah menghela nafas kasar Hyungwon berbalik masuk ke dalam rumah.

" Mau gabung dengan kami atau Ibumu? " Ujar Wonho dengan nada pongahnya dan di saat yang sama Ibu Hyungwon dan Ayah Shin bersaudara masuk ke dalam rumah.

Hyungwon menatap Ibunya sejenak dan terlihat di mata Ibunya menyiratkan pandangan kau harus memilih ibu pada Hyungwon. Dengan Senyum yang dilemparkan pada Wonho, Hyungwon berjalan mendekati Wonho " Tentu.. Aku memilihmu, memilih kalian " Ayah Shin terlihat sedikit menorehkan senyuman dan sedikit menganggukan kepalanya, tanda dia setuju Hyungwon memilih anak-anaknya.

" Anak pintar " Ujar Wonho sambil merangkul Hyungwon dan membawa Hyungwon ke kamarnya sedangkan Hyera masih duduk di meja makan dengan sekaleng cola.

" kasihan...  Tch..  " Ujar Hyera sambil berdecih saat bangun dan pergi melewati Bibi Chae, dan sang ayah? Dia memlih pergi ke kamarnya.

.
.
.
.
.
.
.

Tbc

Memeluk Mawar [ Complete ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang