Tidak ada asap jika tidak ada api.
Itu kalimat yang pantas untuk keadaan pagi hari pertama tanpa ayah Shin.
Brak! Brak! Prang!
" Nyonya.. Nyonya kumohon tenang Nyonya " Ujar salah satu pekerja di kediaman keluarga Shin.
Mendengar keributan seperti itu membuat Hyera, Hyungwon dan Wonho keluar dari kamar mereka menuju asal suara.
" Darimana suara itu? " Tanya Hyera pada pekerja yang sedang berlalu di depannya.
" Dari kamar Tuan besar, Nona muda " Hyera menganggukan kepalanya dan memberikan isyarat agar pekerja itu pergi. Sambil menggaruk kepalanya Hyera berjalan menuju kamar ayahnya dan benar saja suara bising itu dari kamar ayahnya.
" Hei, sejak kapan dia buat onar? " Tanya Wonho pada pekerja yang berdiri di depan kamar Ayahnya itu.
" Sejak pukul enam Tuan Muda " Hyungwon melihat jam dinding dan jam sudah menunjukan pukul tujuh lewat sepuluh menit.
Hyera memang bertubuh mungil tapi jangan ragukan kekuatannya, dengan sekali tendangan dari Hyera pintu kamar ayahnya terbuka lebar dan mereka langsung reflek menyingkir saat vas Bunga berukuran kecil terlempar ke arah mereka.
Para pekerja sangat khawatir dengan keadaan Nyonya baru mereka, tapi tidak dengan ketiga anaknya yang hanya menatap malas pada Bibi Chae.
Walaupun Bibi Chae memiliki tittle Nyonya Besar, namun yang memiliki kuasa tetap Tuan dan Nona Muda mereka.
" AHAHAHHAHAHAAHHA... HAHAHAH " Tawa Hyera pecah begitu saja, Hyungwon yang belum sepenuhnya sadar menatap Bingung pada Hyera. Bahkan kakaknya yang sudah sepenuhnya sadar saja Bingung.
" Hei idiot, mau buat kekacauan lalu mengadu bahwa aku atau kami menyakitimu dan aku berakhir di rumah sakit jiwa dan mereka hancur? Begitu? Dasar wanita gila.. " Remeh Hyera sambil menatap Bibi Chae yang memiliki banyak luka di tubuhnya hasil dari tindakannya sendiri.
Bibi Chae menatap Hyera dengan tatapan meremehkan dan tersenyum miring " Hei, aku adalah Nyonya Besar. Semua tunduk oleh karna aku dasar gadis sombong "
Kali ini Wonho yang tertawa terbahak-bahak mendengar ocehan Bibi Chae " Apa kau bilang? Nyonya Besar? Ahahahahahah... Benar-benar gila wanita itu.. Pertanyaananku hanya satu untukmu wahai Nyonya besar.. APA. KAU. DIAKUI. OLEH. BANYAK. ORANG? "
hyera tertawa terbahak-bahak mendengar itu begitupun dengan Hyungwon yang terkekeh kecil. Bibi Chae menatap Hyungwon dan menatap tajam pada Hyungwon " Apa yang kau tertawakan Hyungwon, aku Ibumu! "
Hyungwon menatap Ibunya remeh " apa kau bilang? Ibu? Tch.. Ibu mana yang membuang anaknya demi kebahagiaanannya dan saat ia tak memiliki topangan baru menyebut orang yang di buangnya ANAK? Hanya Kau Han Nara " Hyera dan Wonho tertawa terbahak-bahak mendengar Hyungwon mulai berani pada Bibi Chae, Bukan artian mereka mendukung Hyungwon karna durhaka melawan pada Ibunya. Tapi semua itu karna kesalahan Ibunya yang selama ini hanya melakukan tipuan kasih sayang padanya. Hingga akhirnya dia sadar selama ini hanya di jadikan tameng.
" Kalian apakan anakku hingga dia seperti itu padaku! " Omel Bibi Chae pada Hyera dan Wonho. Namun belum Hyera menjawab Hyungwon sudah maju dan menjawab.
" Jangan salahkan orang lain atas kesalahan yang sudah kau Buat! Sesekali gunakan otakmu, sudah pernah kukatakan untuk tidak membuat dirimu sendiri terlihat Hina. Sudah pernah ku peringatkan tapi apa? Kau tetap saja membuat dirimu terhina. Selama ini aku selalu membelamu tapi apa yang kudapatkan? Kau menghinaku bahkan tak menginginkan aku ada, Bahkan kau ingin aku MATI! jadi sekarang dan saat ini aku bukanlah anakmu. Chae Hyungwon sudah MATI, aku.. Yang berdiri di depanmu ini AKU adalah SHIN HYUNGWON " Ujar Hyungwon dan berlalu pergi. Sedangkan Hyera dan Wonho langsung bersorak kecil dengan ' Woooo ~~ '
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Mawar [ Complete ✔ ]
Fiksi PenggemarMawar begitu Indah, begitu cantik namun tidak mengurangi nilai keIndahnnya karna durinya yang tajam.. tapi... apa benar begitu? ⓒAramyun98 Started : 11 mei 2018 Finish : 29 juni 2018