27

562 67 5
                                    

Sudah seminggu terlewat oleh anak-anak dan Bibi Chae tanpa ayah Shin. Tentu saja terlewat dengan banyak hal yang TIDAK menyenangkan untuk Bibi Chae, namun SANGAT menyenangkan untuk dua Shin bersaudara.

Ayah Shin baru tiba tadi malam, tentu keadaan rumahnya terbilang tidak terlalu sepi, Pukul sebelas malam dan Hyera masih menonton TV sambil memakan camilan sendirian. Melihat itu sang ayah menghampiri si bungsu dan mengecup pucuk kepala si bungsu.

" Kenapa belum tidur, ini sudah malam, memangnya besok tidak sekolah? " Tanya sang ayah sambil mengelus surai Ungu Putri bungsunya itu, entah apa yang merasuki si bungsu itu langsung memeluk ayahnya.

" Aku rinduuuuu~~~~~ sekali dengan ayah, Apa ayah bawa sesuatu? " Sang ayah menggelengkan kepalanya, ternyata ada maunya dengan bermanja-manja dengannya.

Sang ayah mengusak rambut si gadis kesayangannya dan Hyera semakin mendusel pada ayahnya " Kau seperti anak kucing yang begitu manja, kau tahu dan ayah sangat suka " Ujar sang ayah sambil membalas pelukan dari putrinya itu, dan Tak lama Wonho keluar dari kamar Hyungwon.

" Ayah, Kau sudah pulang...  Hei kau sedang cari muka ya?! " Hardik Wonho pada adiknya yang di balas ketidak pedulian oleh sang adik.

" Hoseok ah, kemarilah biar ayah memelukmu " Ujar sang Ayah dan tentu saja Wonho mendekat untuk membiarkan sang ayah memeluknya.

" Rasanya sudah lama sekali ayah tidak memeluk kalian seperti ini, ternyata kalian sudah besar " Hyera dan Wonho saling menatap dan tersenyum.

" Ayah, kau harus tahu satu hal.. Aku sangat sayang pada ayah, Jadi maukah ayah memaafkan aku yang nakal ini? " Ujar Hyera sambil memainkan kancig kemeja sang ayah dan Ayah Shin mengusap kepala Hyera dan mengecupnya.

" ayah selalu menganggapmu anak kecil jadi setiap kenakalanmu itu ayah anggap itu memang sikap dan tingkah yang di miliki oleh anak-anak pada dasarnya, kenapa kau meminta maaf heum Princess Shin " Hyera terkekeh kecil dan kembali memeluk ayahnya, Mungkin Mudah untuk Hyera mengatakan hal itu. Namun tidak pada Wonho, sebagai lelaki dia memiliki ego dan gengsi yang tinggi jadi dia hanya terdiam saat ayahnya menatapnya.

" Hoseok, kenapa diam? Tak ada yang ingin di bicarakan pada ayah? " Wonho terlihat sedih dan berkaca-kaca " Sudahlah, kau dan Ibumu sama saja.. Diam jika di tanya saat malu ingin mengutarakan perasaan " Wonho langsung menatap ayahnya.

" Kau harus sehat dan bahagia, Maafkan aku sudah bersikap buruk padamu... Ayah " Ayah Shin menepuk bahu Wonho dan tersenyum.

" Kau lelaki sejati,Ayah bangga padamu Shin Wonho " Wonho mendengar ayahnya memanggilnya dengan nama dari Ibunya langsung melebarkan senyumannya.

Dari kejauhan Hyungwon melihat itu semua, jujur saja dia iri melihat itu. Sedari kecil dia tidak pernah di peluk oleh Ibunya ataupun ayahnya.

Merasa di perhatikan Ayah Shin menoleh ke belakang, dan Menemukan Hyungwon yang terlihat sedih.

" Hyungwon, kemarilah.. " panggil ayah Shin pada Hyungwon yang masih terdiam di depan pintu kamarnya.

" Oh.. Iya paman " Hyungwon berjalan mendekati Paman Shin dan kedua anaknya.

Hyera dan Wonho sudah melepaskan pelukan merka dari sang ayah, saat Hyungwon sudah dekat dengan Paman Shin, Hyungwon bertanya " Ada apa paman memanggilku " Tanya Hyungwon dengan sopan.

Paman Shin Tersenyum dan membuka tangannya " Tidakkah kau mau kupeluk? " Hyungwon terkejut dengan tawaran itu mata Hyungwon berkaca-kaca, tidak mendapat respon dari Hyungwon. Paman Shin datang menghampiri Hyungwon dan memeluknya.

Hangat.

Hyungwon merasakan pelukan seorang ayah yang selama ini tidak pernah dia dapatkan, dengan gemetar Hyungwon membalas pelukan Paman Shin.

Memeluk Mawar [ Complete ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang