Playlist :
Ellie Goulding -Love me like you do.***
Terik matahari menyinari wajahnya, Kimberly bangkit dari ranjangnya. Otaknya masih belum bisa mencerna apapun yang ia lihat saat ini. Whatdafuck?! Ia menyadari bahwa tidak ada sehelai benangpun yang ada ditubuhnya. Hanya ada selimut yang menghangatkannya semalam.
Dengan tubuh yang nan seksi Alvaro keluar dari kamar mandi dan mendapati Kimberly sudah membuka matanya. Alvaro tidak terkejut, justru Kimberly lah yang terkejut.
Alvaro mendekat, namun refleks Kimberly begitu gila, ia langsung menampat Alvaro yang didepannya itu.
"Maaf, aku refleks,"ujar Kimberly dengan ragu sambil menundukkan kepala.
Alvaro tersenyum tipis kaena menurutnya Kimberly sangat menggemaskan. Kimberly tersenyum pada Alvaro.
"Kau sangat manis, nona" ujar Alvaro dan pipi Kimberly memerah, dirinya tersipu malu karena Alvaro mengatakan bahwa dirinya manis.
"Namaku Kimberly Lee,kamu?"tanya Kimberly.
"Alvaro Stefano,"balas Alvaro singkat.
Kimberly beranjak dari ranjang dan masih menggengam erat selimut, akhirnya ia memutuskan untuk membersihkan dirinya. Ia masuk kekamar mandi , mengikat rambutnya dan kemudian mulai berendam di bathub kamar hotel.
Alvaro yang hendak keluar tak sengaja melihat Kimberly yang berendam melalui celah pintu kamar mandi yang tidak tertutup rapat oleh Kimberly.
Naluri Alvaro langsung mendorong dirinya untuk menyalurkan hasratnya. Namun, Alvaro berusaha menahan dirinya, dan langsung keluar.
Sementara lain, Kimberly masih menikmati berendam didalam air hangat yang menurutnya menyegarkan. Setelah menurutnya cukup, ia bergegas naik dan segera memakai pakaiannya. Ia mengambil pakaian yang tersedia di wardrobe hotel dan kebetulannya pas. Baju putih crop serta celana hitam.
Belum selesai memakai seluruh pakaiannya, pintu kamarnya terbuka dan Alvaro masuk. Kimberly masih membeku, ia bahkan belum siap memakai seluruh pakaiannya.
Alvaro menatap Kimberly, nalurinya yang mendorong dirinya untuk melampiaskan hasratnya, hasrat yang kini sudah tak bisa ia tahan, ia langsung mendekat pada Kimberly. Kimberly terus menerus melangkah mundur. Ketakutan menyerangnya. Bahkan ia sekarang sudah terpojok dikamar.
"Let's play another hot round,baby," bisikan Alvaro sontak membuat Kimberly terkejut. Bahkan sangat terkejut.
"Semalam kita One Night Stand, dan kamu tahu One Night Stand hanya berlaku satu kali dan setelah itu no relationship. Jadi mengapa kau memintanya lagi? Setau aku mereka hanya melakukannya sekali"tanya Kimberly polos.
Kimberly memang mengunjungi club, tapi ia bukan wanita malam. Ia hanya gadis polos yang suka dengan suara dan latar belakang club yang menurutnya menarik. Dan , semalam adalah kali pertamanya melakukan 'hal' itu dengan seorang pria.
Pertanyaan yang tadinya tidak berniat untuk Alvaro jawab akhirnya membuahkan sebuah jawaban.
"Um.. kau berbeda dari wanita lainnya. Dan aku tertarik padamu," ujar Alvaro menatap Kimberly dengan tatapan yang mengintimidasi sekaligus tatapan meyakinkan.
Jantung Kimberly tentu berdegup kencang. Siapa yang tidak merasa seperti itu saat pria setampan Alvaro mengatakannya. Oh God, please save me ,batin Kimberly.
Alvaro tidak melanjutkan kalimat apapun atau berbicara apapun. Ia langsung mendekat dan melahap bibir Kimberly layaknya santapan yang lezat. Alvaro sangat menikmati setiap inchi yang dimiliki oleh Kimberly.
"Ergh.." erangan demi erangan terdengar dari Kimberly, ia tidak bisa menahan kenikmatan yang diberikan oleh Alvaro, permainan lidah yang lembut membuat Kimberly hanya menjerit tanda menikmatinya.
Saat berciuman, beberapa hal tiba-tiba muncul dibenak Kimberly saat. Seperti penyesalan dan lainnya. Dan jika suatu hari Kimberly ditanya untuk itu, maka jawabannya adalah ia tidak pernah menyesal karena ia menikmatinya walau hanya setengah sadar.
***
Alvaro StefanoKimberly Lee
Nah itu guys , ini masi baru. Tapi aku bener-bener berharap you guys like this. Follow instagram : pear.ling bakalan ngespoil ntr. Blm smpt post 😅.
Jangan lupa vote sama komen!
See ya, xo!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fake Fiance [#1 STEFANO SERIES]
General FictionMature Romance "Pernikahan ini terjadi hanya karena naluriku mengatakan bahwa hanya dirimu yang dapat memanaskan ranjangku." -Alvaro Stefano "Aku menikmati semuanya walaupun kau akhirnya memilihku hanya atas dasar sebagai pemanas ranjangmu ." -Kimbe...