Chapter 8.1 : Sophie

5.3K 124 3
                                    

Playlist : Simple Plan - Crazy
***

Kimberly masih tetap diam tidak membalas perlakuan Alvaro yang sedari bercanda dengannya. Ia kebingungan untuk mengerti sosok itu. Terkadang ia sangat dingin, tetapi terkadang sangat humoris. Ia ingin tahu alasannya, namun ia takut Alvaro nanti akan memarahinya lagi.

Alvaro menyadari Kimberly yang ingin menanyakan sesuatu. "Ada apa?"tanya Alvaro pelan. Nada suaranya tidak meninggi,tidak ada kemarahan.

Kimberly tidak menjawab, ia masih terdiam layaknya orang yang tak mampu berbicara. "Alvaro," panggil Kimberly. Alvaro menoleh pada Kimberly. "Kita ini apa?" tanya Kimberly polos.

"Tunangan, " jawab Alvaro enteng. "Kenapa?" lanjut Alvaro bertanya. Kimberly manatap manik mata Alvaro sejenak. "Tidak apa," balas Kimberly.

Alvaro hanya mengangguk tersenyum kemudian hendak meninggalkan kamar. Sebelum Alvaro keluar, Kimberly memanggilnya lagi. "Bagaimana kita bisa berakhir sekamar semalam?"tanya Kimberly.

"Hm..."gumam Alvaro. Ia belum membalas. Beberapa saat kemudian ia membalas. "Kamu diberi obat dan aku mabuk, jadi kita berakhir sekamar," balas Alvaro. Alvaro segera melangkah keluar setelah membalas Kimberly. Namun, ia berhenti sesaat. Ia masuk kekamar kembali dan ingin menanyakan Kimberly sesuatu.

"Kenapa kamu bisa berada dipesta topeng semalam, Kimberly?"tanya Alvaro santai. Kimberly menoleh dan otaknya mulai mencari-cari alasan. Toh tidak mungkin ia mengatakan yang sejujurnya bahwa ia mengikuti Alvaro sampai di tempat pesta.

"Aku ikut dengan temanku, namanya Anggie , aku akan mengenalkanmu dengannya nanti Alvaro, sekarang pergilah ke kantor, nanti kamu terlamat, " ujar Kimberly panjang.

Perfect! batin Kimberly merasa kebohongan yang ia utarakan sangatlah hebat. "Oh.. begitu ya, baiklah," balas Alvaro. Alvaro mendekat kemudian mengecup pipinya Kimberly.

Kimberly mematung sesaat , karena sudah beberapa hari sikap Alvaro begitu dingin padanya. Alvaro keluar seusai mengecup pipi Kimberly singkat.

***

Bohong jika Alvaro tidak menyadari kebohongan bodoh seorang Kimberly. Namun ia tidak ingin menunjukan bahwa ia tahu Kimberly berbohong. Alvaro pernah setidaknya belajar psikologi selama setahun hanya untuk mengenali klien bisnisnya. Maka dari itu, ia sulit tertipu dengan janji palsu klien kliennya.

Alvaro mungkin akan menanyakan alasannya. Tapi bukan sekarang,mungkin nanti,saat ada kesempatan. Kini Alvaro hanya perlu fokus akan satu hal , yaitu menyingkirkan Sophia. Ia tidak ingin perempuan menjijikan itu masuk dan menghancurkan hubungannya dengan Kimberly.

Alvaro memang hanya menjadikan Kimberly untuk menutupi suaru rahasia. Ia menjadi tunangannya hanya untuk satu alasan. Namun, ia menyembunyikan rapat alasannya yang sebenarnya.

Setelah berpikir lumayan lama, Alvaro kemudian memutuskan untuk memanggil Steve , pengikut pribadinya untuk mengirim orang menyingkirkan Sophie dari kota ini, ia berniat membuang Sophie ke negara tepi agar tidak menghancurkan rencananya serta hubungannya.

Alvaro sebenarnya tidak begitu tega melakukannya, namun ia akan tamat jika tidak melakukannya. Sebab, Sophie bisa berbalik menyerangnya hanya bermodal kenekatan gila gadis itu.

***
Alvaro Stefano

***Alvaro Stefano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kimberly Lee

Kimberly Lee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haii ...

Cerita baru akan segera up.
Ntah kapan tapi pasti.

Jangan lupa vote dan komen!

Sayang kalian 💙

My Fake Fiance [#1 STEFANO SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang