2,5_/-TILL-/

8 2 2
                                    

1

7 Januari 2002

Tarikan napas cepat dan menggebu
Dengan muka merah penuh emosi
Gadis kecil duduk di atas kursi
Berceloteh panjang lebar tanpa henti

Dia bilang dia marah
Dia bilang dia sebal
Sebab perilaku seorang teman padanya
Meluapkan amarah dan rasa sesal yang menggelayuti

Dia tidak suka di-bully
Apalagi diperlakukan tidak manusiawi
Tidak ingin diperintah
Apalagi dimarahi


Begitulah ia setiap kali menemuiku
Baginya aku adalah kotak pesan yang akan mendengar semua keluh kesahnya. Selalu menenangkan dan memberikan nasihat agar ia tak terlalu memikirkan perilaku "sang pembully" itu. Aku siap kapan saja menjadi tiang penyangga disaat ia butuh sandaran, menyediakan pundak bahkan ketika ia meneteskan air mata. Seandainya bisa, aku akan membalas semua perbuatan orang itu padanya. Sebenarnya aku tak masalah, hanya saja "sang pembully" itu adalah adikku sendiri, adik kesayanganku... BIAN.

♡◇♡◇♡
Finally bisa update lagi walaupun sangat pendek....

Semoga bisa nambahin cerita baru lagi buat bab selanjutnya...

Doain ya...😊🤗

--Apapun profesimu... sesibuk apapun dirimu... selalu sempatkan membaca untuk memperkaya ilmu dan imajinasimu..--

Regards,


Tianaqila's story

'TILLWhere stories live. Discover now