After 2 weeks, finally I can breath... Hehe maksudnya update lagi
Dibaca... Dibaca... Part terbaru 'Till
With: Letto, "Ruang Rindu"
Let's check this out
💖💖💖**
"Laura!"Merasa namanya terpanggil, Laura pun menoleh. "Iya, kenapa?"
"Rega nanya di grup, apa bahan buat mading kita sudah Lo cetak?"
"Oh itu, sudah sudah. Sorry gue lupa bilang."
"Syukur kalo gitu. Besok bisa dibawain La, rencananya kita kerjain besok."
Laura mengangguk, "Bisa. Gue bawain besok, Ka."
Gadis itu tersenyum, "Siap La. Sampai jumpa besok. Gue duluan ya!"
Laura balas melambaikan tangan, "Bye. Hati-hati Anka."
Setelah Anka menjauh, barulah Laura melanjutkan langkah menuju gedung perpustakaan, rencananya ia akan meminjam buku untuk tugas kuliah.
Laura masuk ke barisan buku berlabel histologi di bagian atas rak. Mencari sambil mengabsen deretan buku tebal yang terpajang. Cukup lama ia berada disana, hingga akhirnya menyerah dan memutuskan untuk bertanya pada pegawai perpustakaan yang mungkin lebih tau darinya. Perpustakaan di kampusnya sekarang sudah berbasis teknologi, jadi setiap ada peminjaman buku pasti akan terdata di dalam komputer. Itu yang Laura tau sejauh ini. Jadi, ia berharap bahwa buku yang ia cari bisa dilacak disana.
"Mbak, boleh nanya?"
"Iya, ada apa?"
"Saya mau mencari buku de Fiore-atlas Histologi. Apakah masih tersedia?"
"Sebentar saya carikan," ujar pegawai perpustakaan itu sebelum beralih pada komputer di depannya. Sementara Laura mengambil ponsel dan mengecek pesan yang belum sempat dibaca.
Satu menit kemudian...
"Mbak," panggil si pegawai perpustakaan pada Laura yang segera beralih dari layar ponsel. "Bukunya sisa satu di rak paling ujung. Di sebelah label Grey's Anatomi." Pegawai itu menunjuk rak besi besar di pojok ruangan.
Laura lantas mengangguk paham, lalu berterimakasih sebelum berjalan pergi ke arah yang dituju.
Sepertinya Laura terlalu sibuk mencari buku yang dimaksud sampai tidak menyadari seseorang telah berdiri di sampingnya, memperhatikannya dengan seksama.
"Lo nyari apa, La?"
"Cari buku de Fiore. Katanya di rak ini, tapi gue belum ketemu dari tadi," jawab Laura tanpa memedulikan siapa lawan bicaranya.
Orang itu mendekat lalu ikut membantu Laura meneliti setiap buku yang terpajang seraya bergumam, "Gue tadi nemu disini."
Laura berhenti mencari. Kalimat barusan menyadarkannya tentang satu hal, lantas ia pun menengok ke samping. Didapatinya seorang lelaki jangkung berkaca mata berdiri di sampingnya. Matanya terfokus membaca barisan judul buku.
"Bian?" Laura sedikit kaget, kenapa Bian ada disana. "Sejak kapan Lo disini?"
Bian menghentikan aktivitasnya, lalu balas menatap Laura. "Dari tadi. Gue habis baca buku terus ngeliat Lo kebingungan disini?" jelas Bian.
"Tunggu, Lo bilang nemu buku disini?" Laura menunjuk barisan buku persis didepan wajah Bian yang dijawab langsung dengan anggukan.
"Lo pinjam bukunya? De Fiore?"
YOU ARE READING
'TILL
Romance"PROMISE NEVER LEAVE YOU" ♡♡ Sebuah kisah tentang empat orang yang ditakdirkan untuk bertemu di Surabaya. Disaat penantian, cita-cita, dan kebodohan masa lalu berbuah manis menjadi 'C.i.n.t.a'. Rasa cinta yang hadir sebagai sebuah rasa karena sudah...