👻12. Mi Ayam!

27 9 10
                                    

"Lo bener-bener suka sama gue?"

"Menurut lo?"

"Kalau gue suka balik gimana?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TING!

"Eungh.. nyam nyam.."

TING!

TING

TING!

TING!

TING!

Drrrtt.. Drrttt...

PUK!

"Sialan!"

Aska memegang dahinya yang terasa sakit karena kejatuhan handphone di nakas. Ia melirik jam yang digantung di dinding kamarnya.

"Ah, masih jam sembilan,"

Drrtt...

Ini masih jam sembilan bung! Manusia mana yang berani mengganggu tidur nyenyaknya di Sabtu pagi ini? Biar Aska patahkan tangannya! Aska menggeser tombol hijaunya ke samping, lalu menempelkan handphone di telinganya dengan keadaan setengah sadar.

"Jangan bilang lo masih tidur,"

"...."

"Aska! Jawab gue!"

"Ada apaaaaaaa?"

"Bangun, mandi, langsung ke rumah gue,"

"Ogah!"

"Padahal gue mau ngasih mi ayam gratis, kalo ga mau yaudah. Biar Jen yang makan."

"Otw,"

"Ajak Saka, gue beli banyak."

"Hm,"

Aska langsung membawa tubuhnya ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu, ia langsung turun ke lantai bawah untuk mencari Saka. Hanya ibunya yang terlihat saat Aska sudah keliling sekitar rumah, "Bu, Saka mana?"

"Lagi ke warung, beli sabun colek. Tumben nyari Saka, ada apa?"

"Aska sama Saka disuruh ke rumah Defrio, ada mi ayam gratis."

"Seneng banget kamu ya sama yang gratis," rambutnya diusak oleh ibunya. "Yaudah sana, jangan malu-maluin ibu. Makan sewajarnya ya. Kamu kalo makan kaya kuli sih,"

"Ibuuuuu!"

"Tunggu sebentar lagi aja. Lagian Saka lama banget kalau ke warung, bingung ibu."

"Ibu mah kaya gatau Saka aja. Pasti Bi Unah lagi digodain dulu bu, biar dapet diskon," bibirnya ditarik ke dalam, menahan tawa.

"Oh ya? Liat aja nan-"

"ITU TIPUAN BU! ASKOTOK ITU PENIPU ULUNG!" Saka datang, pintunya digebrak. Langsung menghampiri Ibu dan Aska dengan amarahnya. Sementara itu, Aska dibelakang ibunya sedang menahan tawa.

"IBU GA NGAJARIN KAMU GA SOPAN SAMA KAKAK YA!"

"AKU DENGER SEMUANYA BU! ASKA NGOMONG AKU GODAIN BI UNAH. PADAHAL KAN ENGGAK!"

"KALO ENGGAK KENAPA KAMU MARAH-MARAH?"

"..."

Tawa Aska pecah, ia menghapus air mata yang keluar akibat tawanya. Lalu menarik tangan Saka menuju garasi, "Yaudah bu, aku sama Saka pergi dulu! Assalamualaikum!"

FRÍOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang