“Gue kaya anak kecil mau diculik om-om ini,”
TUK!
AWW!
Hingga hidung mungil Aska disentil oleh lelaki triplek yang sudah menjadi kekasihnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Rajendra Hanan.
Seorang ketua kelas yang cinta damai, adil dan bertanggung jawab –katanya, tinggi badannya sekitar 173 cm, penggemar berat grup band Red Velvet, pemain handal Mobile Legends dan DOTA, tapi tidak berlaku lagi jika sudah bermain bersama Aska. Rajendra jadi percaya jika diatas langit masih ada langit.
Sebagai ketua kelas yang baik dan bijaksana, Rajendra benar-benar ingin mengklarifikasi mereka –Aska dan Defrio, tentang kemarin.
Nah! Manusia yang ditunggunya sedari tadi sudah datang juga. Defrio, dengan headset yang menempel di telinganya mendudukkan dirinya di kursi sebelah Rajendra.
Baru saja Rajendra ingin berbicara, lengkingan suara lebih dahulu terdengar, “YES! I’M A WINNER! PAGIKU CERAH SEKALI BUNG!” Oh tidak! Bahkan rasa penasarannya membuat Rajendra lupa jika ia sedang bermain game bersama Aska.
“Oh! Defrio sudah datang! Nih yoghurtnya!” Aska memberi Defrio yoghurt yang sering ia minum, Defrio hanya tersenyum. Lalu memberikan Aska susu strawberrynya yang sering dia minum juga.
Apa tadi?
Defrio senyum?
Pada perempuan?
“Ekhem!” Rajendra berdeham, berusaha mencairkan suasana. Ia terlihat seperti obat nyamuk disini, kenapa Kara tidak masuk sekolah sih?!
“Gue mau tanya, lo berdua ada hubungan apa? Kemarin gue ke supermarket, gue liat Aska tinggi banget dah, gue kira dia abis makan tiang listrik jadi tinggi begitu. Taunya diangkat sama lo,” Rajendra tidak pandai berbasa-basi, jadi ia langsung menanyakan apa yang ia lihat kemarin pada kedua temannya ini. Yang ia tahu Aska dan Defrio itu seperti saling memiliki dendam kesumat. Terlihat pada lampau itu saat berbelanja kebutuhan yoghurt, Aska seperti budak, disuruh membawa barang belanjaan oleh Defrio.
“Lo berdua pacaran ya?” Rajendra menambahkan. Awalnya ia hanya iseng menanyakan hal yang tidak mungkin seperti itu. Namun matanya membola saat suara berat Defrio mengatakan ‘ya’ dengan wajah tripleknya yang kesusahan membuka tutup yoghurt dari wadah gelas itu.
“SERIUS?”
“Irene Red Velvet kumisan dah kalo Defrio bohong,” Aska merampas yoghurt yang dipegang oleh Defrio. Dan tap! Ia membukanya hanya sekali putar. Lalu memberikan Defrio dengan wajah datarnya.
Aska tertular sindrom wajah triplek Defrio sepertinya.
“Heh! Amit-amit! Lo aja yang kumisan!” Rajendra ingin mengumpat pada Aska karena mengatai idolanya tidak senonoh seperti itu. Namun rasa ingin mengumpatnya lebih kecil dibandingkan rasa herannya melihat Defrio tersenyum lagi pada Aska.
“Bisa gitu ya lo berdua pacaran, awalnya gima-“
Ucapan Rajendra terhenti ketika Defrio menyikutnya. Rajendra melihat ke depan ternyata guru biologi sudah duduk manis dengan mata melihat kearahnya. Rajendra gelagapan, lalu dengan lantangnya ia mengucapkan, “Beri salam!”
***
Rajendra masih kesal akibat keteledorannya tidak melihat guru biologi itu, ia merasa sedih dan frustasi, tidak bisa menjadi ketua kelas yang baik dan patut dicontoh. Akibatnya, saat bel istirahat berbunyi ia sudah melarikan diri ke rooftop sekolah, menyesali perbuatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRÍO
Teen Fiction[Fantasy-Teenfic] . Si cuek itu minum susu strawberry setiap hari. Dia aneh, selalu bicara sama angin kosong. Tapi dia suka ganggu gue. Dan tiba-tiba nyatain perasaannya ke gue. Terus gue kudu gimana? [Revisi jika sudah tamat.]