Pagi ini adalah pagi yang begitu cerah untuk di jalani. Mentari terbit dengan begitu indah dan memancarkan sinar yang begitu menghangatkan. Ditambah dengan udara sejuk khas pagi hari.
Waktu menunjukkan pukul 06.45 pagi, seorang gadis cantik dengan senyum merekah sedang berjalan di koridor untuk memasuki kelasnya. Siapa lagi kalau bukan Fellicia.
Pagi ini Fika tidak bisa menjemputnya, karena ban motornya pecah. Jadi Cia hari ini berangkat diantar Papa nya.
Gadis cantik itu sedang mengenakan seragam olahraga, karena Pelajaran pertama hari ini adalah olahraga.
Dengan langkah kecil nya, akhirnya Cia sampai di kelas tercintahh nya. Ia segera memasuki kelas.
Ketika baru 2 langkah berjalan dari ambang pintu, langkah Cia terhenti. Sebuah pemandangan yang cukup mengejutkan baru saja Cia lihat. Walaupun suasana kelas cukup ramai dan riuh, tetapi tatapan Cia tertuju dengan pemandangan itu.
Matanya membulat dan mulutnya cukup terbuka.
Pemandangan itu adalah, pemandangan ketika Fika yang sangat asik mengobrol dengan Rio.
WAH GA BENER INI.
KAPAN KAPAN FIKA BAIK SAMA RIO?
OH NO! GA BOLEH DIBIARIN.
KECEBONG ANYUT ITU HARUS DI BASMI.
Cia berjalan cepat menuju Fika dan Rio.
Dan...
Brakkk
Cia menggebrak meja yang sedang menjadi penghalang kegiatan mengobrol antara Fika dan Rio.
"Fika gak boleh akrab dengan kecebong ini!" bentak Cia.
Fika dan Rio sama-sama tersentak.
"Ya lo tu kenapa sih?" tanya Fika sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Seharusnya Cia yang tanya Fika kenapa!" ucap Cia emosi.
"Lo tu dateng-dateng main labrak-labrak aja."
"Kok Fika malah belain Rio sih?"
"Gue gak belain Rio Ya," jawab Fika.
"Lah terus?" tanya Cia. Matanya mulai nanar.
Fika menghela napas nya. Ia memijit batang hidungnya. Cia selalu saja memutar balikkan kata-kata.
"Dan kamu kecebong! Jangan sesekali dekati Cia dan Fika." ucap Cia tajam, "awass-"
"CIA!!!"
Ucapan Cia terpotong kala mendengar teriakan nyaring nan cempreng yang sangat pas mengenai telinga kirinya.
"Fika kenapa sih?" balas Cia sambil menutup telingan kirinya.
Orang yang memiliki suara nyaring nan cempreng itu adalah Fika.
"Lo tu bisa nggak dengeri dulu Rio? Lo juga udah tau kan kalo lo sama Rio itu sama-sama gak sengaja?" ucap Fika, "Udahlah Ya, maafin Rio. Dia juga udah jelasin ke gue kalo dia mau minta maaf. Maafin Rio, jangan terlalu besar-besarin masalah. Kita ini satu kelas, kita semua sodara,"
Cia diam mendengar ucapan Fika. Ia menyebikkan bibirnya.
KESAMBET APA NI KECEBONG MAU MINTA MAAF?
KAMU SEDANG MEMBACA
FELLICIA
Teen FictionApa jadinya jika seorang gadis aneh, cengeng, dan judes ditemukan dengan seorang laki-laki dingin dan sangar? Berkelahi? Beradu sungut? Itu sudah pasti sepertinya. Tapi jika ada hal yang lain? *** Rio Aditya Hengky. Seorang cowok yang hobi berkelahi...