13. Gara-Gara Bodoh (2)

176 16 2
                                    

"Lagian lo juga, baru gini aja udah galau banget," cibir Fika melihat Cia yang semakin menunduk.

Dengan sekuat tenaga gadis labil seperti Cia menahan agar tidak berteriak. Dan mengeluarkan seluruh umpatannya.

Cia semakin tertunduk dalam. Fika yang mungkin menyadari mood Cia semakin memburuk, sontak berubah tatapannya.

"Ya maaf," ucap Fika pelan.

Cia sekarang semakin tidak bisa menahan semuanya. Cia berlari keluar rumah dan lebih tepatnya ke taman kecil depan rumah yang tersedia kursi disana.

Cia mendudukan dirinya di kursi itu sambil langsung merampas beberapa daun yang berada didekatnya. Dengan sekuat tenaga Cia merobek-robek daun itu, menggigit-gigitnya hingga tak berbentuk. Menghayal kalau yang di robeknya adalah muka Rio yang sok ganteng itu.

RIO BEGO!

DASAR ENCENG GONDOK!

KUTU KUNYUK!

DUGONG GOBLOK!

RIO KECEBONG ANYUT PALING NYEBELIN DI DUNIA! CIA GA AKAN AMPUNI DIA KALO KETEMU.

Cia terengah-engah dengan kegiatannya sendiri. Ia merasa Fika menghampirinya.

"Cia maaf," ucap Fika pelan sambil langsung memeluk Cia dari belakang.

"Gue ga ada maksud nyakitin lo, salah gue terlalu ceplas ceplos dan ga tau kondisi, maaf ya," ucap Fika lagi.

Cia menghembuskan napasnya kasar. Ia belum menjawab ucapan Fika.

"Cia maaf," ulang Fika.

Ia melepaskan pelukan Fika lalu berbalik mengadap Fika, lalu tersenyum.

"Fika temen Cia yang paling goblog, Cia tu kesel bukan karena omongan Fika, tapi emang Cia tu lagi kesel banget sama Rio enceng gondok anyut di kali itu, Fika tau kan itu. Apalagi sampe temen-temen di dalem tadi ngetawain Cia, rasanya tambah kesel, malu, dan juga-" ucap Cia terpotong.

Cia menyadari tatapan Fika berubah tajam.

CIA SALAH NGOMONG KAH?

"Siapa yang ngetawain lo?" tanya Fika yang terdengar ketus dan marah.

NAH KAN.

"Hah?- ga- ga ada." jawab Cia.

Dan hal yang Cia khawatirkan terjadi. Fika langsung pergi meninggalkan Cia, dan berjalan cepat masuk kedalam.

Seketika Cia panik. Dengan cepat Cia menyusul Fika masuk kedalam.

Saat tiba di dalam, dugaan Cia benar. Fika sedang menyeret lengan cewek itu terlihat sangat kuat. Ingatkan jika Fika cewe berotot baja tulang besi, macam wiro sableng.

Dengan paksa Fika menyeret cewek itu keluar acara, agar tidak mengganggu acara Mitha. Dan Cia pun menyusul Fika.

Setibanya di luar rumah, Fika mendorong kasar cewek itu hingga terduduk ditanah. Terlihat beberapa teman cewek itu membantu nya. Fika menatapnya tajam.

"Dengar ya cantik! Kalo lo berani macem-macem sama Cia, itu artinya lo berurusan juga sama gue." ucap Fika sembari menunjuk ke arah cewek itu.

"Fik udahlah," ucap Cia sambil menarik-narik lengan Fika.

"Gak!" sambar Fika tanpa menoleh ke Cia, terlihat dirinya menahan emosi.

"Maaf Cia," lirih gadis tak berdaya itu sambil berdiri dibantu temannya. Ia terlihat gelagapan.

FELLICIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang