16. Cerita

191 16 2
                                    

Sudah beberapa hari berlalu semenjak hari itu, hubungan Rio dan Cia semakin membaik.

Terlebih lagi saat itu Rio memberikan boneka yang paling besar. Tidak hanya satu. Tapi Rio memberikan tiga boneka besar untuk Cia. Sebagai permintaan maaf.

Hari ini Rio sengaja bolos sekolah lagi, dengan alasan tidak mood sekolah. Tapi ia tetap datang ke sekolah untuk menjemput Cia pulang sekolah.

Rio memakirkan mobilnya tepat di depan pintu gerbang sekolah, sehingga membuat mobil lainnya tidak bisa lewat. Hanya motor dan pejalan kaki yang bisa lewat. Bukan Rio namanya kalau tidak bar-bar.

Terlihat gadis yang sedang ditunggu-tunggu nya berlari kecil kearah mobilnya dengan wajah kesal.

Cia membuka pintu mobilnya dan langsung masuk.

"Kok parkir disini sih?" tanya Cia kesal.

Rio tak menjawab, ia langsung menjalankan mobilnya.

Cia menatap Rio tajam.

GA NGOTAK EMANG NI ORANG.

UDAH BIKIN RIBUT SATU SEKOLAH, MALAH SANTUY-SANTUY AJA

"Lain kali Cia ga mau dijemput Rio kalo Rio parkir disitu lagi." ucap Cia kesal.

"..."

Tak ada jawaban.

"Denger nggak?!" tanya Cia.

Rio mengangguk-anggukkan kepalanya santai, membuat Cia membelalakan matanya.

BENER NGAJAK RIBUT.

Cia menarik napasnya dalam. "RIO!!!" ucap Cia berteriak.

Rio terlonjak kaget, ia sedikit menjauhkan tubuhnya dari Cia.

"Hm?" tanya Rio.

MASIH NANYA?

"Ga tau kenapa, Rio pikir aja sendiri," jawab Cia, ia langsung membuang muka nya.

Rio mengangguk, ia tak mengubris ucapan Cia.

Cia memejamkan matanya sebentar, TABAH KAN HAMBA MU YA ALLAH.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan.

***

Setelah 15 menit berlalu, Rio dan Cia sampai di sebuah tempat. Rio langsung memarkirkan mobilnya.

"Lo turun," ucap Rio.

Cia mengerutkan dahinya, "ngapain?"

Bukannya menjawab, Rio malah membuka ponselnya.

Cia menaikkan sebelah alisnya, "WOI! NGAPAIN?!" ucap Cia tak santai.

Rio terlonjak kaget, ia menatap Cia tajam. Cia juga balas menatap Rio tajam.

"Apa?! Mau nantang?!" sarkas Cia berapi-api.

Rio mengehela napasnya.

"Lo turun, terus masuk ke sana, dan bilang kalo lo temen nya Rio Aditya Hengky, nanti mereka nunjukin lo buat pilih baju terus lo ganti baju disana." ucap Rio sambil melirik toko baju didepan mereka.

Cia mengerutkan dahinya, "ngapain?"

Rio kembali tak menjawab, ia kembali sibuk dengan ponselnya.

Cia mendengus.

"Ganti baju," ucap Rio.

"Nggak mau," jawab Cia.

FELLICIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang