♧EMPAT♧

22.7K 848 2
                                    

Author POV

Bara dan Sandra menjadi sangat dekat minggu minggu ini. Banyak juga yang tidak suka dengan Sandra karena telah dianggap merebut Bara. Namun, tidak banyak juga yang menyukai hubungan mereka karena menurut mereka Bara dan Sandra cocok.

Pagi ini seperti biasa Sandra berangkat dengan Bara, berhubung kelas mereka sebelahan jadi mereka pun bersamaan untuk pergi ke kelas. Setelah Sandra masuk ke kelas Nada datang dan mereka pun mengobrol seperti biasa.

"Oh ya San, lo mau ikut party sweet seventeen nya Laura gak?" tanya Nada sambil menyalin pr.

"Ngga tau tuh Nad, kemungkinan besar gue gak ikut lo kan tahu kalo gue gak suka acara kek begituan dnan pastinya gak dibolehin ama ayah," jawab Sandra.

"Please kali ini lo ikut yah," mohon Nada dengan muka memelas.

Sandra pun mendengus pasrah, "nanti gue coba tanya ayah sama bunda," "emang acaranya kapan?" tanya Sandra.

"Kayanya sih malam ini kalo tempatnya gue kurang tahu kemungkinan istirahat nanti Laura nyebar undangannya," jelas Nada.

KRIIIIING

Bel masuk pun berbunyi saatnya mereka untuk masuk ke kelas dan duduk ditempatnya masing masing. Guru yang mengajar pun datang dan memberikan materi untuk mereka pelajari. Setelah 2 jam belajar, jam istirahat pun datang. Belum sempat untuk Sandra dan Nada untuk pergi ke kantin, Laura datang tepat seperti dugaan Nada untuk membagikan undangan ultahnya.

Setelah mendapatkan undangannya, Sandra dan Nada pun membukanya, "San, tempatnya di ballroom hotel dan dresscodenya black and white, lo dateng yah buat nemenin gue kali ini aja," mohon Nada.

"Kan tadi gue udah bilang kalo gue usahain," "baiklah," pasrah Nada.

"Okey, sakarang kita ke kantin, jangan sedih okey nanti gue kabarin lagi kalo gue bisa dateng dan udah dapet izin dari ayah bunda."

Mereka pun mengobrol sambil memakan makanan yang sudah mereka pesan sebelumnya.Beberapa menit kemudian, bel masuk pun berbunyi. Seperti biasa mereka masuk ke kelas dan duduk ditempat duduk masing masing.

¤¤¤¤¤¤¤¤

"Bro, lo beneran mau ngelakuin ini?" tanya seorang laki laki dibelakang sekolah.

"Benerlah gue gak suka sama tuh bocah, songong banget gayanya, dan pas lagi sama partynya si Laura dia juga dendam sama tuh bocah, gegara cintanya ditolak terus, kalo gue karena dia udah ngebuat orang yang gue sayang pergi selamanya," jelas orang tersebut sambil memukul pelan pundak laki laki itu.

"Okelah, gue mah nurut aja sama lo, yang penting money jangan lupa,"

"Beres, bikin dia ancur dulu sama tuh cewek baru gue transfer tuh duit," "sip, kita jalanin rencana ini ntar malem," setelah obrolan tersebut mereka berdua pun pergi.

♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤



Setelah bel pulang berbunyi, Sandra bersama Nada pergi ke parkiran untuk pulang. Dan seperti biasanya Nada yang selalu dijemput oleh supir dan Sandra yang selalu pulang bersama Bara, tadi pun Bara berjalan dibelakang Sandra dan Nada. Dalam sebuah perjalanan Bara pun bertanya, "San, lo ikut ke partynya Laura?"

"Gak tau, tergantung izin ayah sama bunda, lo?"

"Iyah, kalo diizinin mau gue jemput gak?"

"Kayanya gak deh tadi gue udah janjisama Nada, maaf yah Bara?"

"Iya gak papa kok, Nada kan juga sahabat lo," setelah itupun mereka hanyut dalam keheningan sampai di rumah Sandra. Bara setelah berbasa basi Bara pun pulang.

Author POV end


¤¤¤¤¤¤¤¤


Sandra POV

"Ekhem! Makin lengket aja nih," goda Devan saat gue baru saja datang ke ruang keluarga dan duduk di samping Devan tanpa mengganti pakaian.

"Apaan sih! Cuma dianterin pulang kaya biasa juga," bantah gue, kebetulan sekali ayah sama bunda ada disitu. Gue pun bertanya soal party.

"Yah, Bun, Sandra boleh dateng ke partynya teman sandra nggak?"

"Memang party apa? dan di mana?" tanya ayah.

"Party ultah di ballroom hotel, banyak yang diundang kok yah bun nanti Sandra juga perginya sama Nada kok." gue pun mencoba membujuk.

"Kalau bunda sih tergantung ayah,"

"Okelah ayah setuju berhubung kamu sudah 17 tahun," yes akhirnya ayah ngebolehin juga memang sebelumnya gue nggak diperbolehkan untuk ikut party temen sekolah karena gue anak perempuan satu satunya.

"Yeay, makasih ayah, bunda, ya udah aku siap-siap dulu yah!" dan gue pun langsung naik ke kamar dan siap-siap untuk pergi ke party. Gak lupa juga ngehubungin Nada dan dia langsung seneng banget karena baru kali ini gue ikut party, sebelum-sebelumnya dia dateng sendiri ya walaupun disana ada temen sekelas.

Sekarang jam 19.00 dan gue udah siap untuk pergi ke party. Oh ya, gue ke party dengan tampilan yang berbeda tanpa kacamata dan tanpa kepangan kan gak lucu masa mau birthday party gue kacamataan sama kepangan.Gue langsung ke bawah dan kebetulan Nada sudah ada di bawah.

Sandra POV end


¤¤¤¤¤¤¤¤¤


Bara POV

Setelah gue sampai dirumah gue langsung tidur biar entar malem kagak ngantuk.Gue bangun jam 5 sore, langsung mandi dan berhubung partynya masih lama gue ngegame dulu. Setelah cukup lama ngegame dan main ps, jam udah menunjukkan pukul 7 malam. Gue bersiap-siap untuk ke party.

Setelah siap-siap, gue langsung pergi ke hotel yang sudah ditetapkan. Sesampainya di hotel gue langsung pergi ke ballroom hotel tersebut dan gue lihat Putra sedang bersama dengan teman-teman yang lain.Gue langsung bergabung dengan putra dan yang lain.

"Hey bro! Lama banget lo datengnya!" Ucap Nino temen gue setelah salaman ala cowok.

"Mau minum gak lo?!" Tawar Alex, memang setiap pesta pasti selalu disediain minuman yang beralkohol.

"Entar ajalah, gue baru dateng juga masa udah mau tepar aja," tolak gue.

Gue berkeliling ballroom hotel ini dengan ditemani Putra sambil mendatangi Laura selaku pembuat pesta. Disaat sedang berkeliling tiba-tiba saja ada seseorang yang sangat menarik di mata gue siapa lagi kalau bukan pujian hati gue malam ini dia sangat cantik dan sangat mengagumkan. Gue pun mendekati dia.

Bara POV end


♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪♤▪

REVISI

BECAUSE ONE NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang