BECAUSE ONE NIGHT

♧TUJUH♧

☆HAPPY READING GUYS☆
!WARNING TYPO!

Author POV
Hari ini adalah hari dimana Sandra dan Gea pindah ke Jakarta. Saat ini mereka berada didalam pesawat yang akan menuju ke Bandara Soekarna-Hatta.

"Mom, nanti kita tinggal dimana?"

"Kita tinggal dirumah oma opa."

"Emang ada yah, mom? Perasaan dari dulu oma opa juga tinggal sama kita" memang saat itu Gea masih kecil jadi kemungkinan besar dia tidak ingat.

"Kan waktu kamu masih bayi kita tinggal di Jakarta, nah, setelah kamu umur 2 tahun kita baru pindah deh ke Surabaya."

"Ohhh, hmm mom, kan katanya Gea udah di masukin ke SMA, SMA mana?"

"SMA nya oma opa, tapi kamu jangan sok yah nanti. Mentang mentang yang punya sekolah jadi sombong kamu, kalo sampe terjadi mom bakal sekolahin kamu ke sekolah asrama" ancam Sandra.

"Yah ngancem, lagian itu semua gak bakal terjadi kok, kalo boleh malah aku mau jadi fake nerd" pinta Gea yang diamini oleh Sandra.

"Gak papa sih, asalkan jangan sampe kamu dibully."

"Gak bakal lah, nanti kalo ada yang bully Gea gak bakal tinggal diam, walaupun nerd Gea mau jadi modern nerd, anti bully bully club"ucap Gea penuh semangat.

"Itu baru anak mommy"balas Sandra sambil mengacak rambut Gea.

Mereka pun mengobrol dengan santai, riang, dan penuh kegembiraan.

Mereka memang akan tinggal dirumah Dipta yang masih setia dirawat oleh pembantu, jadi mereka hanya membawa keperluan yang penting saja.

Gea juga sudah dimasukan ke SMA Merdeka yang dimana SMA tersebut berada dibawah naungan DN grup yaitu perusahaan milik Sandra. Berarti SMA tersebut milik Sandra.

¤¤¤¤¤¤¤¤

Setelah menempuh beberapa jam perjalanan yang cukup membuat badan pegal, Sandra dan Gea pun akhirnya tiba di bandara. Saat sedang berjalan menuju mobil jemputan, tiba tiba...

"Mom, Gea ke toilet sebentar yah, dah ngga tahan nih." Pamit Gea yang langsung nylonong pergi ke toilet, Sandra yang melihat tingkah anaknya hanya menggelengkan kepala.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤

"Akhirnya lega juga, untung keburu kalo ngga udah beser kali gue," gumam Gea saat keluar dari toilet.

"Mom masih ditempat tadi gak yah? Semoga aja masihlah masa tega mau ninggalin anaknya," gumam Gea(lagi) sambil kebingungan.

PLUK

"eh apaan nih? Dompet punya siapa yah? Kaya nya orang tadi deh," tiba tiba saja dompet milik seseorang jatuh tepat didepan Gea, dan Gea duga dompet tersebut milik seorang lelaki berjas rapi yang baru saja lewat di depan Gea. Gea pun langsung mengejar orang tersebut.

"Pak! Pak! Tunggu sebentar Pak!" Teriak Gea sambil mengejar orang tadi.

Teriakan Gea tidak sia sia. Orang tadi pun berhenti dan membalikan tubuhnya.

"Ada apa dek?" Tanya orang tadi.

"Ini dompet bapak bukan? Saya lihat dompet ini jatuh kayanya punya bapak"
Orang tadi pun langsung mengecek saku belakang celana bahannya. Betapa terkejutnya saat ia tidak menemukan dompetnya disana.

"Betul dek, itu punya saya, terima kasih yah, untung yang nemuin kamu coba orang yang gak bener," ucap orang itu sambil mengusap puncak kepala Gea dengan pelan. DEG nyaman, kangen daddy ujar Gea didalam hati "sama sama pak," balas Gea sambil tersenyum.